Pola Pemukiman Memanjang Pola dan Persebaran Pemukiman Penduduk

176 Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMPMTs Kelas VII 4 Pusat budaya cultural center Kota yang berfungsi sebagai pusat budaya atau untuk memper- tahankan adat istiadat, budaya, dan kesenian agar tetap lestari, misalnya Yogyakarta.

C. Pola dan Persebaran Pemukiman Penduduk

Pola persebaran pemukiman dan pemusatan penduduk sangat dipengaruhi oleh kesuburan tanah, iklim, topografi, dan ketersediaan sumber daya alam yang terdapat di suatu wilayah. Kehidupan manusia tidak terlepas dari kondisi lingkungan dimana ia berada. Interaksi yang terjadi antara manusia dan lingkungannya dapat berupa manusia yang mempengaruhi lingkungan atau manusia yang dipengaruhi lingkungan. Pola pemukiman penduduk merupakan perwujudan adaptasi manusia dengan lingkungan alam dan sosialnya. Pola pemukiman penduduk di pedesaan tentu berbeda dengan pola pemukiman penduduk di perkotaan. Kepadatan penduduk yang tinggi serta areal kota yang terbatas membuat pola pemukiman penduduk kota umumnya berbentuk melingkar menuju pusat kegiatan ekonomi, pemukiman penduduk tersebar di segala arah. Di kota besar negara maju, kota sudah ditata secara teratur, pemukiman penduduk ditata sedemikian rupa, rumah-rumah dan apartemen dibangun dalam jumlah besar, baik oleh pemerintah maupun swasta. Hal tersebut dimaksudkan agar kebutuhan perumahan penduduk terpenuhi. Bentuk pola pemukiman tergantung pada kebutuhan dan kemajuan penduduk pada umumnya. Di pedesaan, pemukiman penduduk umumnya berbentuk sejajar mengikuti alur sungai, jalan raya atau garis pantai. Secara umum, pola pemukiman penduduk di Indonesia dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Pola Pemukiman Memanjang

Pola pemukiman ini berupa rumah-rumah yang berderet memanjang. Pola ini biasanya berderet memanjang mengikuti alur sungai, jalur jalan raya, dan rel kereta api atau garis pantai. a. Pola Permukiman Memanjang Alur Sungai Pola ini memiliki ciri berupa deretan pemukiman memanjang yang letaknya di kanan kiri alur sungai. Pola ini terbentuk karena Gambar 11.22 Kota Yogyakarta Sumber: image.g oogle.com Di unduh dari : Bukupaket.com 177 Bab 11 | Pola Kegiatan Ekonomi Masyarakat sungai merupakan sumber air yang sangat dibutuhkan manusia. Pola ini terbentuk mengingat sudah sejak lama sungai merupakan sumber air dan sarana transportasi. Dengan alasan tersebut penduduk membangun pemukiman dekat dengan alur sungai. Contoh pola pemukiman ini, yaitu di Bantul Yogyakarta, Sungai Musi di Sumatra Selatan atau sepanjang Sungai Barito di Kalimantan Selatan. b. Pola Pemukiman Memanjang Jalan Pola ini memiliki ciri berupa deretan pemukiman memanjang yang letaknya di kanan-kiri jalan. Pola ini terbentuk seiring dengan kemajuan zaman. Jalan raya menjadi sarana yang membantu gerak pertumbuhan ekonomi penduduk. Adanya jalan raya memudahkan hubungan antarwilayah dengan wilayah lain sehingga daerah di sekitar jalan raya biasanya mengalami perkembangan ekonomi yang lebih cepat dibandingkan dengan daerah yang jauh dari jalan raya. Oleh karena itu, lahan di daerah pinggir jalan raya memiliki harga yang lebih tinggi. Pola pemukiman ini terdapat di semua daerah perkotaan di Indonesia. c. Pola Pemukiman Memanjang Jalan Kereta Api Pola ini memiliki ciri berupa deretan permukiman yang letaknya di dekat stasiun kereta api. Pola ini terbentuk karena kereta api merupakan sarana perhubungan dengan tinggal di daerah yang dekat dengan stasiun kereta api akan memudahkan penduduk dalam mencapai tempat lain. Pola ini banyak terdapat di pulau Jawa. d. Pola Pemukiman Memanjang PantaiLinier Sepanjang Jalur Pantai Pola ini merupakan ciri pemukiman daerah pantai yang penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan. Pola ini terbentuk di wilayah pantai. Pola ini terbentuk dengan alasan akan memudahkan dalam menangkap ikan di laut dan memudahkan mereka untuk pergi melaut. Pola ini banyak terdapat di daerah pantai Indonesia, seperti daerah Rengasdengklok Jawa Barat dan Tegal Jawa Tengah serta hampir seluruh kepulauan Indonesia.

2. Pola Pemukiman Terpusat Nukleated