Sistem Kerja Paksa Tanam Paksa

149 Bab 10 | Perkembangan Masyarakat pada Masa Kolonial Di Eropa, Prancis yang menguasai Belanda mengalami kekalahan oleh Inggris. Akibatnya, bukan hanya Belanda yang dikuasai Inggris, tanah jajahannya pun menjadi milik Inggris, termasuk Indonesia. Akan tetapi, pada 1815 Inggris kembali menyerahkan Indonesia kepada Belanda karena Prancis kembali dikalahkan oleh negara-negara Eropa.

D. Sistem Kerja Paksa Tanam Paksa

Pada 1830, pemerintah Hindia Belanda mengalami kerugian akibat Perang Diponegoro 1825-1830. Gubernur Jenderal Belanda di Indonesia mengajukan rencana untuk meningkatkan produksi tanaman yang dapat diekspor di Indonesia dengan tujuan devisa untuk menutupi keuangan negeri Belanda. Sistem ini disebut dengan Cultur Stelsel. Adapun ketentuan-ketentuannya sebagai berikut: 1 Petani wajib menyediakan · tanahnya untuk ditanami kopi, tebu, tembakau, dan teh. 2 Penduduk yang tidak memiliki tanah harus bekerja rodi selama 65 hari per tahun di tanah perkebunan milik pemerintahan Belanda. 3 Hasil panen harus dijual kepada pemerintah Belanda dengan harga yang telah ditentukan. 4 Tanah yang dipakai untuk tanam paksa dibebaskan dari pajak. 5 Tanaman yang rusak bukan akibat kesalahan petani menjadi tanggung jawab pemerintah. Dalam pelaksanaan tanam paksa banyak melakukan penyim- pangan, di antaranya adalah: 1 Tanah yang diminta Belanda lebih dari · bagian, bahkan ada yang setengahnya. 2 Kerja paksa lebih dari 65 hari, bahkan sepanjang tahun. 3 Hasil panen harus dijual kepada Belanda dengan harga yang jauh lebih murah. 4 Petani harus mengganti apabila panen gagal atau rusak. Akibat pelaksanaan tanam paksa, penderitaan rakyat makin bertambah. Di berbagai daerah timbul kelaparan dan banyak orang yang meninggal akibat kekurangan makan. Penderitaan dan kesengsaraan rakyat Indonesia sampai terdengar ke Belanda. Pada 1850 mulai timbul kecaman-kecaman untuk menghapus tanam paksa. Kecaman-kecaman tersebut datang dari: 1 Edward Douwes Dekker Mantan Residen Lebak Banten dengan menggunakan nama samaran Multatuli, ia menulis buku yang berjudul „Max Havelar‰. 1 5 Gubernur Jenderal Belanda di Indonesia mengajukan rencana untuk meningkatkan produksi tanaman yang dapat diekspor dengan tujuan devisa untuk menutupi keuangan negeri Belanda. „ „ 1 5 Di unduh dari : Bukupaket.com 150 Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMPMTs Kelas VII 2 Frans Van de Patted dan Baron Van Houvel mantan pendeta di Jakarta. Ia menulis buku „Suliker Cpunbroten‰. Kedua buku ini menceritakan penderitaan rakyat Indonesia akibat pelaksanaan tanam paksa. Sejak kedatangan penjajah Portugis, Inggris, maupun Belanda, rakyat Indonesia bertambah sengsara, karena harta kekayaan telah dikuras habis untuk kepentingan penjajah.

E. Reaksi Rakyat terhadap Pemerintah Kolonial Belanda