119
Bab 8 | Perkembangan Masyarakat pada Masa Hindu-Buddha di Indonesia
Kaisar Mongol itu beberapa kali mengirimkan utusan kepada Kertanegara. Maksudnya untuk menundukkan Kertanagara. Karena
kesal, Kertanegara mengirim kembali utusan itu setelah telinganya dipotong. Tentu saja tindakan Kertanegara membuat Kubhilai Khan
marah sekali. Ia kemudian mengirim tentaranya ke Jawa untuk menghukum Kertanegara.
Pada 1292, Kertanegara diserang oleh Raja Jayakatwang dan berhasil mengalahkan Kerajaan Singasari, tetapi Kertanegara terbunuh.
Ia dimakamkan di Candi Singasari.
5. Kerajaan Majapahit
Raja Kertanegara mempunyai menantu bernama Wijaya. Ia adalah putra Lembu Tal. Ketika terjadi serangan Jayakatwang, Raden Wijaya
berhasil melarikan diri ke Madura bersama istri dan pengiringnya. Di Madura, ia diterima oleh Arya Wiraraja, salah seorang bupati bawahan
Raja Kertanegara.
Atas saran Wiraraja, Wijaya kemudian mengabdikan diri kepada Raja Jayakatwang. Ia diberi hutan untuk tempat tinggalnya. Hutan itu
dibuka menjadi desa dengan bantuan orang Madura, rakyat Wiraraja. Desa itu kemudian diberi nama Majapahit.
Pada 1293 datang tentara Mongol yang dikirim oleh Kubhilai Khan untuk menghukum Raja Jawa. Kedatangan tentara Mongol disambut
baik oleh Wijaya. Ia mempunyai rencana menyerang Jayakatwang. Berkat bantuan tentara Cina, Jayakatwang dapat dikalahkan. Wijaya
kemudian menjadi raja di Kerajaan Majapahit.
Wijaya menggunakan gelar Kertarajasa. Ia memerintah dengan bijaksana. Para pengikutnya yang berjasa membantunya menjadi raja
diberi anugerah. Arya Wiraraja diberi daerah kekuasaan di Lumajang, Nambi dijadikan Patih Kerajaan Majapahit. Kehidupan rakyat sangat
diperhatikan. Perdagangan dengan daerah luar Jawa dan para pedagang asing sangat maju. Pelabuhan Tuban, Gresik, dan Sedayu sangat ramai
dikunjungi para pedagang. Hasil utama Kerajaan Majapahit adalah beras. Selain itu, hukum dijalankan dengan adil. Siapa yang salah
dihukum, dan semua tunduk kepada hukum tanpa pengecualian.
Kertarajasa mempunyai putra bernama Jayanagara Ia putra permaisuri. Dari istri lainnya, Gayatri, Kertarajasa mempunyai putri
bernama Tribuwanatunggadewi. Setelah meninggal, Kertarajasa dimakamkan di Candi Sumberjati, di selatan Blitar Jawa Timur.
Pengganti Kertarajasa adalah Jayanagara. Ia dikenal sebagai raja yang lemah. Pada masa pemerintahannya banyak terjadi pemberontakan.
Salah satu pemberontakan itu dipimpin oleh Ranggalawe, Adipati Tuban. Dalam pemberontakan itu Ranggalawe terbunuh.
Gambar 8.3 Candi Sumberjati
Sumber: image.g oogle.com
Kertanegara mempunyai cita-cita
menyatukan seluruh
„ „
Di unduh dari : Bukupaket.com
120
Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMPMTs Kelas VII
Pemberontakan lain dipimpin oleh Kuti. Raja Jayanagara melarikan diri ke daerah Badendar. Berkat pasukan Byangkara pasukan pengawal
raja di bawah pimpinan Gajah Mada, Kuti dapat dibunuh, Jayanagara kembali memerintah Majapahit. Atas jasanya itu Gajah Mada diangkat
menjadi patih di daerah Kahuripan.
Jayanagara tidak mempunyai seorang putra pun. Ia digantikan oleh adiknya, yaitu putri Tribuwanatunggadewi. Pada masa Tribuwana
juga terjadi beberapa kali pemberontakan. Salah satunya pembe- rontakan yang dipimpin oleh Sadeng. Namun, berkat kecakapan Gajah
Mada, pemberontakan dapat dipadamkan.
Pada waktu pemerintahan Hayam Wuruk, Kerajaan Majapahit mencapai puncak kebesarannya. Berkat usaha Gajah Mada dan
Adiyawarman, hampir seluruh Nusantara dapat ditaklukkan. Luas daerah kekuasaannya meliputi seluruh Kepulauan Indonesia sekarang
ditambah dengan semenanjung Malaka dan Singapura.
Untuk mengawasi seluruh daerah kekuasaannya, Kerajaan Majapahit membangun armada laut yang kuat. Hubungan persahabatan
dijalin dengan negara tetangga, seperti: Ceylon Sri Lanka, Siam Thailand, Birma Myanmar, Campa, India, dan Cina.
Untuk memajukan pertanian, dibangun bendungan-bendungan dan saluran irigasi. Keamanan kerajaan terjamin dengan baik.
Hubungan dengan daerah pedalaman dilakukan melalui sungai-sungai. Untuk memperlancar hubungan antardaerah dibangun jalan-jalan raya.
Alat angkutnya berupa kereta kuda dan pedati. Perdagangan dengan negeri asing dilakukan melalui pelabuhan, antara lain: Tuban, Gresik,
Sedayu, dan Madura.
Hayam Wuruk bergelar Rajasanagara. Ia mempunyai permaisuri yang bernama Pakuka Sori. Pada 1364 Gajah Mada meninggal. Hayam
Wuruk sulit menentukan pengganti Gajah Mada. Oleh karena itu, jabatan yang dahulu dipegang oleh Gajah Mada dipegang oleh empat
orang pejabat.
Hayam Wuruk mempunyai seorang putri dari permaisurinya yang bernama Kusuma Wardhani. Ia kemudian menikah dengan
Wikramawardhana. Dari selirnya, Hayam Wuruk mempunyai anak yang bernama Bre Wirabhumi. Agar tidak terjadi perebutan tahta,
Hayam Wuruk membagi Kerajaan Majapahit menjadi dua. Bagian barat diberikan kepada Kusumawardhani, sedangkan bagian timur diberikan
kepada Wirabhumi.
Tidak lama setelah Hayam Wuruk meninggal, terjadi perang antara Kusumawardhani dan Wirabhumi. Perang itu dikenal dengan
sebutan Perang Paregreg perang saudara. Dalam perang itu Wirabhumi terbunuh.
Gambar 8.4 Gajah Mada
Sumber: image.g oogle.com
Di unduh dari : Bukupaket.com
121
Bab 8 | Perkembangan Masyarakat pada Masa Hindu-Buddha di Indonesia
Wikramawardhani meninggal pada 1492, ia digantikan putrinya yang bernama Suhita. Ratu Suhita memerintah Kerajaan Majapahit
sampai 1447. Suhita tidak mempunyai putra. Ia digantikan oleh adik tirinya yang bernama Kertawijaya yang memerintah pada 1451. Raja
selanjutnya adalah Kertabhumi yang memerintah sampai 1478, ia dikalahkan oleh Ranawijaya.
Ranawijaya merupakan Raja Majapahit yang terakhir. Ia memerintah sampai 1519. Kerajaan Majapahit lemah akibat sering
terjadi perang saudara. Setelah Ranawijaya meninggal, Kerajaan Majapahit dipegang oleh Adipati Udara. Ia kemudian dikalahkan oleh
Kerajaan Demak yang dipimpin oleh Adipati Unus. Kerajaan Demak saat itu sudah memeluk agama Islam. Dengan runtuhnya kerajaan
Majapahit, tidak ada lagi kerajaan bercorak Hindu di Jawa.
B. Peninggalan Sejarah Masa Hindu-Buddha di Indonesia