Kerangka Berpikir KAJIAN TEORI

37

2.3 Kerangka Berpikir

Guru perlu menguasai metode pengajaran yang digunakan untuk menyampaikan materi ajar kepada siswa. Metode pengajaran yang digunakan harus mampu mengoptimalkan cara berpikir dan kemampuan psikomotorik siswa berkebutuhan khusus untuk terus mengembangkan potensi yang dimilikinya. Melalui metode pengajaran, guru dapat menerangkan konsep dari pembelajaran yang akan dipelajari bersama. Oleh sebab itu, perlu diadakannya lokakarya bagi guru untuk mengetahui metode pengajaran yang bagaimana dalam menangani siswa berkebutuhan khusus di sekolah dasar inklusi sehingga tujuan dari pendidikan inklusi untuk mengembangkan potensi siswa dapat tercapai. Berdasarkan penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti tersebut, mengarahkan peneliti untuk melakukan penelitian mengenai metode pengajaran yang digunakan guru di sekolah dasar inklusi se-kota Yogyakarta. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Peneliti membagikan instrumen pernyataan kepada guru sekolah dasar inklusi se-kota Yogyakarta untuk diisi. Instrumen pernyataan dibuat berdasarkan aspek-aspek metode pengajaran. Data dikumpulkan melalui pembagian kuesioner kepada guru sekolah dasar inklusi. Data yang didapat, diolah untuk dapat memetakan penggunaan metode pengajaran di sekolah dasar inklusi se-kota Yogyakarta. Pemetaan yang diperoleh menjadi bahan masukkan bagi guru bahwa perlu adanya lokakarya kaitannya dengan pendidikan inklusi guna mengembangkan potensi siswa 38 berkebutuhan khusus yang ada di sekolah dasar inklusi se-kota Yogyakarta. Guru perlu benar untuk mengetahui metode pengajaran yang khas dari sekolah inklusi. Metode pengajaran yang khas diterapkan di sekolah inklusi yaitu metode pengajaran scaffolding. Menurut Archer Hughes , scaffolding sangat membantu bagi siswa berkebutuhan khusus yang cenderung mengalami permasalahan dalam memperhatikan, mengingat, dan mengatur informasi secara berarti dalam Friend, 2015.

2.4 Hipotesis Penelitian