19
d. Childhood Disintegrative Disorder, kelainan yang sangat langka
yang perlu kehati-hatian dalam membedakannya dengan kondisi degeneratif syaraf.
2.1.2 Sekolah Dasar Inklusi
Pendidikan inklusi mulai diterapkan di sekolah umum. Menurut Thompson 2010, pendidikan yang efektif bergantung pada lingkungan tempat
siswa tersebut belajar dan memenuhi kebutuhan sosial, emosional, dan pembelajaran mereka. Hal ini sesuai dengan pasal 32 UUD 1945 ayat 1, yang
berbunyi “Pendidikan inklusi merupakan pendidikan bagi siswa yang memiliki
tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial, danatau memiliki potensi kecerdasan dan bakat
istimewa ” dalam Wiyani, 2014. Pemerintah memberikan salah satu
pelayanan pendidikan khusus yaitu berupa sekolah inklusi. Menurut Ilahi 2013, sekolah dasar inklusi adalah sekolah reguler yang
mengakomodasi dan mengintegrasikan siswa reguler dan siswa penyandang cacat dalam program yang sama. Sekolah Dasar inklusi adalah sekolah yang
melayani siswa berkebutuhan khusus untuk dapat belajar bersama siswa yang tidak berkebutuhan secara khusus. Tujuan didirikannya sekolah inklusi adalah
membantu siswa berkebutuhan khusus agar dapat menerima materi dengan maksimal dalam proses pembelajaran, seperti halnya siswa yang tidak
berkebutuhan secara khusus. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
2.1.3 Metode Pengajaran
Guru di sekolah inklusi perlu memahami metode pengajaran yang sesuai
bagi siswanya.
Metode pengajaran
digunakan guru
untuk mempersiapkan metode apa dan bagaimana agar siswa tertarik mengikuti
pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Menurut Siregar 2010, metode pengajaran adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Djamarah bahwa metode pengajaran adalah salah satu alat untuk mencapai suatu tujuan dalam Zain,
2010. Pendapat ini sama halnya dengan pendapat yang diungkapkan oleh Bahri bahwa metode pengajaran sebagai cara yang digunakan guru sehingga
dalam menjalankan fungsinya, metode merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran dalam Siregar, 2010. Raharjo menambahkan bahwa tujuan
pembelajaran akan tercapai secara maksimal apabila seorang guru menggunakan metode pengajaran dengan tepat dalam Siregar, 2010. Metode
pengajaran yang digunakan harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.Dari beberapa pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa metode
pengajaran adalah cara yang digunakan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Metode pengajaran dirancang dengan
tujuan melibatkan siswa aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Guru menggunakan empat metode pengajaran di kelas yang meliputi
pengajaran langsung, pengajaran tidak langsung, pengajaran latihan mandiri, dan pengajaran scaffolding. Secara umum, di sekolah inklusi lebih menekankan
penggunaan metode pengajaran scaffolding untuk membantu siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
berkebutuhan khusus dalam menerima dan menyerap materi ajar Friend, 2015.
a. Pengajaran Langsung