42
2011 berpendapat bahwa sampel dapat diartikan sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dari pendapat para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
sampel ialah sebagian dari jumlah populasi yang ada. Sampel dari penelitian ini adalah sekolah dasar inklusi yang ada di Kota Yogyakarta sebanyak 7 SD, dengan
guru yang berjumlah 27 orang, terkhusus sekolah dasar negeri. Sekolah dasar tersebut antara lain: SD Negeri Karanganyar, SD Tamansari I, SD Negeri
Wirosaban, SD Negeri Pakel, SD Negeri Juara, SD Negeri Baciro, dan SD Negeri Giwangan.
3.4.3 Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive random sampling. Menurut Martono dalam Sugiyono, 2012 purposive random
sampling merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu. Pengambilan sampel pada penelitian ini berdasarkan dengan kesediaan
masing-masing sekolah dasar inklusi untuk bersedia ataukah tidak dalam memberikan informasi mengenai pendidikan inklusi di sekolah dasar tersebut,
kaitannya dengan metode pengajaran yang digunakan guru.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono 2012 teknik pengumpulan data merupakan “langkah yang
paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data”. Untuk mendapatkan data mengenai metode pengajaran yang
digunakan guru di sekolah dasar inklusi, peneliti menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada guru sekolah dasar inklusi se-kota Yogyakarta. Kuesioner berisi
mengenai variabel-variabel indikator metode pengajaran di sekolah inklusi. Guru- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
guru diminta untuk bersedia mengisi kuesioner dengan jangka waktu yang diberikan oleh peneliti selama 2 hari setelah penyebaran kuesioner.
Menurut Sugiyono 2012, teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawab. Penelitian ini menggunakan kuesioner pernyataan tertutup. Tukiran 2012, mengungkapkan karakteristik pernyataan tertutup adalah semua pilihan
jawaban dari pernyataan ini telah ditentukan oleh peneliti. Alasan peneliti menggunakan kuesioner pernyataan tertutup adalah untuk menghindari adanya
pernyataan ragu-ragu dari responden atas pilihan jawaban yang disediakan.
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat ukur yang digunakan dalam sebuah penelitian Sugiyono, 2010. Secara umum instrumen penelitian ada tiga macam,
yaitu tes, kuesioner, dan skala Suharsaputra, 2014. Kuesioner digunakan untuk mengetahui metode pengajaran yang digunakan guru di sekolah dasar inklusi se-
kota Yogyakarta. Lembar kuesioner bentuk metode pengajaran yang digunakan guru dalam penelitian ini memiliki empat indikator. Berikut tabel 3.1 menjelaskan
kisi-kisi kuesioner bentuk metode pengajaran di sekolah dasar inklusi item pernyataan kuesioner dapat dilihat pada lampiran 1:
44
No. Aspek
Indikator Pernyataan
No. Item
1. Metode
pengajaran langsung
Memberikan latihan dengan bimbingan.
1. Saya
mengajukan pertanyaan
untuk mengetahui
tingkat pemahaman siswa.
2. Saya
mengkoreksi kesalahan konsep yang
dipahami siswa.
1, 2
Penyampaian materi
3. Saya
memberikan contoh konkret untuk
menyoroti poin-poin penting
dalam pembelajaran.
4. Saya
menggunakan metode demonstrasi
saat menyampaikan
materi pembelajaran.
3, 4
Memberikan umpan balik
5.
Saya memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk bertanya mengenai
materi yang
telah disampaikan.
5
2. Metode
pengajaran tidak
langsung Guru sebagai
fasilitator. 6.
Saya membimbing
siswa memecahkan
masalah yang
ditemukan siswa
dalam pembelajaran.
6
Berpusat pada siswa
7. Saya mengajak siswa
untuk berpartisipasi
aktif dalam proses pembelajaran.
7
3. Metode
latihan mandiri
Memfasilitasi siswa untuk dapat bekerja
mandiri. 8.
Saya memberikan
latihan di setiap akhir pelajaran yang harus
dikerjakan siswa
secara mandiri.
9.
Saya mendorong
siswa untuk
bersemangat mengerjakan
tugas tanpa bantuan guru
teman.
8, 9
Melatih siswa untuk
10.
Saya memberikan
10
45
Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner
3.7 Teknik Pengujian Instrumen