9
BAB II TINJAUAN PU STA KA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. IDENTITAS DIRI
1. Definisi Identitas Diri
Identitas diri adalah kesadaran akan diri sendiri yang bersumber dari observasi dan penilaian, yang merupakan sintesa dari semua aspek konsep
diri sebagai suatu kesatuan yang utuh Stuart Sundeen, 1991. Menurut Erikson, Identitas vs Kebingungan Identitas adalah tahap kelima dalam
delapan tahap siklus kehidupan. Pada tahap ini, remaja mulai menentukan siapakah mereka, apa keunikannya, mencari tahu siapa dirinya, bagaimana
dirinya, dan kemana ia menuju dalam kehidupannya. Selama masa remaja, pandangan-pandangan dunia menjadi penting
bagi individu yang memasuki Psychological Moratorium, yaitu kesenjangan antara keamanan masa anak-anak dan otonomi masa dewasa.
Namun, selama remaja mau aktif memilih pilihan-pilihan akan mencerminkan keinginan untuk meraih identitas yang bermakna dan
berusaha menjadi diri sendiri yang sebenarnya, dibandingkan berusaha menutupi identitas dirinya agar dapat diterima sosial dan dapat mengikuti
keinginan sosial. Di dalam proses mengeksplorasi dan mencari identitas, remaja
seringkali bereksperimen dengan berbagai peran. Remaja yang berhasil mengatasi dan menerima peran yang saling berkonflik satu sama lain ini
memiliki identifikasi penghayatan mengenai diri yang baru yang menyegarkan, dapat diterima dan memiliki sifat yang fleksibel dan adaptif,
terbuka terhadap perubahan yang berlangsung di dalam masyarakat, dalam relasi dan karier Adam, Gulotta Montemayor, 1992. Keterbukaan ini
menjamin adanya sejumlah reorganisasi identitas sepanjang kehidupan seseorang. Sementara remaja yang tidak berhasil mengatasi krisis identitas
akan mengalami kebingungan identitas. Mereka akan cenderung menarik diri, mengisolasi diri dari sosial, atau membenamkan diri dalam dunia
sosial, dan kehilangan identitasnya sendiri di dalam sosialnya. Erickson Santrock, 2007.
Dapat disimpulkan bahwa identitas diri adalah suatu tugas perkembangan pada masa remaja untuk memiliki kesadaran akan diri
sendiri yang bersumber dari observasi dan penilaian sebagai suatu kesatuan yang utuh. Identitas diri penting untuk dicapai karena remaja yang tidak
berhasil mengatasi krisis identitas untuk mencapai identitas diri cenderung menarik diri, mengisolasi diri dari sosial, atau membenamkan diri dalam
dunia sosial, dan kehilangan identitasnya sendiri di dalam sosialnya.
2. Aspek-aspek pembentukan Identitas