5. Moving the next cases
Mengulang proses yang sama pada kasus atau transkrip lainnya. 6.
Looking for patterns across cases Mencari pola yang muncul antar kasus dan kemudian mencari hubungan
antar temanya.
F. Kredibilitas Data
Konsep validitas dalam penelitian kualitatif yang sering digunakan adalah kredibilitas. Kredibilitas menjadi suatu hal yang penting ketika
mempertanyakan kualitas hasil suatu penelitian kualitatif. Suatu hasil penelitian kualitatif dikatakan memiliki tingkat kredibilitas yang tinggi terletak pada
keberhasilan studi tersebut mencapai tujuannya mengeksplorasi masalah atau mendeskripsikan setting, proses, kelompok sosial atau pola interaksi yang
kompleks Afiyanti, 2008. Salah satu aktivitas yang dapat dilakukan peneliti untuk memperoleh kredibilitas, keabsahan data yang tinggi adalah
menggunakan triangulasi data. Dalam pengertiannya triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan
data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian Moloeng, 2004. Mentriangulasi sumber-
sumber data yang berbeda dengan memeriksa bukti-bukti yang berasal dari sumber-sumber tersebut dan menggunakannya untuk membangun justifikasi
tema-tema secara koheren. Tema-tema yang dibangun berdasarkan sejumlah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sumber data atau perspektif dari partisipan akan menambah validitas penelitian. Creswell, 2009.
Denzin dalam Moloeng, 2004, membedakan empat macam triangulasi diantaranya dengan memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan
teori. Pada penelitian ini, dari keempat macam triangulasi tersebut, peneliti hanya menggunakan teknik pemeriksaan dengan memanfaatkan sumber.
Triangulasi dengan sumber artinya membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang
berbeda dalam penelitian kualitatif Patton, 1987. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
BAB IV PELAK SANAAN DAN HA SIL PENELITIAN
BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian
1. Persiapan Penelitian dan Perijinan
Pada penelitian ini, subjek yang peneliti pilih adalah tunanetra non genetik berusia remaja, yakni usia 12
–22 tahun. Peneliti memilih subjek yang bersekolah di SLB-A Yaketunis di Jalan Parangtritis Yogyakarta.
SLB-A Yaketunis adalah sekolah luar biasa khusus untuk tunantera. SLB- A Yaketunis ini memiliki jenjang pendidikan dari SDLB hingga MTSLB.
SLB-A Yaketunis juga memiliki asrama untuk para pelajar hingga mahasiswa tunanetra dari berbagai daerah yang sedang bersekolah di
Yogyakarta. Asrama Yaketunis terbagi menjadi dua, yakni asrama putra dan putri yang terletak di antara gedung SDLB dan MTSLB Yaketunis.
Sebelum melaksanakan
penelitian, peneliti
mengajukan permohonan izin kepada Kepala Yayasan Yaketunis agar mendapatkan izin
penelitian di SLB-A Yaketunis. Pengajuan izin diajukan pada bulan September 2015. Setelah mendapatkan izin, peneliti melakukan
pendekatan rapport dengan subjek pertama dan membuat jadwal untuk pengambilan data. Rapport dilakukan agar terjalin kedekatan dan terbentuk
rasa percaya antara subjek dengan peneliti sehingga subjek dapat memberikan informasi secara nyaman dan terbuka.