Berdasarkan hasil validasi, komponen draf produk yang dibuat peneliti dinyatakan sudah lengkap, dan susunannya sudah
konsisiten yaitu ditunjukkan dengan memperoleh skor rata-rata 3,9. Namun, dalam aspek kesesuaian bahasa masih memerlukan
perbaikan karena hanya mendapat rata-rata 3,4. Perbaikan dalam aspek kesesuaian bahasa yaitu dalam penggunaan istilah yang
kurang dimengerti anak, misalnya paceklik dan dipilin. Perbaikan juga dilakukan terhadap bentuk dan warna tulisan
yang kurang sesuai sehingga susah untuk dibaca siswa SD, dan perbaikan pada tata tulis aturan baku. Dalam hal tata tulis aturan
baku, kata yang berasal dari bahasa asingbahasa Jawa harus ditulis miring, misalnya jenang madu sirat. Jenang madu sirat
adalah makanan tradisional dan namanya asli dari bahasa Jawa maka cara penulisannya harus ditulis secara miring, yaitu jenang
madu sirat. Secara keseluruhan draf produk yang dibuat peneliti sudah
dalam kriteria sangat baik yaitu mendapat skor rata-rata 3,7 X 3,4. Dengan demikian draf produk yang dibuat peneliti layak
digunakan.
e. Revisi Desain
Revisi desain dilakukan dengan memperbaiki draf produk berdasarkan komentar yang diberikan oleh validator. Revisi
dilakukan dengan tujuan agar desain produk yang dibuat menjadi produk yang sempurna dan berdayaguna secara optimal. Revisi
dilakukan pada aspek kesesuaian bahasa, hal itu terlihat dari skor yang diperoleh yaitu hanya 3,4. Semua komentar dari validator
merupakan masukan pada aspek kesesuain bahasa. Berikut tabel penjabaran komentar dari validator beserta
revisi yang dilakukan oleh peneliti.
Tabel 4.8 Komentar Validator Beserta Revisi yang Telah Dilakukan
No Validator Komentar
Revisi
1 Dosen
Kualitas gambar dan tata letak bagus sekali. Tata
tulis dan bahasa perlu memperhatikan
aturan baku.
Peneliti memperbaiki tata tulis
dan mengubah
beberapa kata agar sesuai dengan aturan baku.
Bahasapenggunaan istilah disesuaikan usia anak.
2 Guru
Secara keseluruhan sudah bagus, hanya judul dan sub
judul pada
kabupaten Kulonprogo kurang jelas
karena perpaduan warna yang mengaburkan tulisan.
Peneliti memperbaiki
dengan mengganti warna tulisan pada judul dan sub
judul Kulonprogo sehingga dapat terbaca dengan jelas.
3 Siswa
Ada kata
yang tidak
dimengerti paceklik. Peneliti
memberikan penjelasan tambahan pada
kata yang kurang dipahami, contohnya paceklik adalah
krisis
panganmusim kekurangan bahan makanan
dan dipilin adalah dibelit atau diplintir. Warna tulisan
pada judul dan sub judul pada Kulonprogo diganti
sehingga terlihat jelas. Ada
kata yang
tidak mudah dipahami dipilin.
Judul makanan, dan sub judul pada Kulonprogo
kurang jelas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berikut gambar revisi desain yang dilakukan peneliti pada desain produk.
Gambar 4.1 Judul kurang terlihat jelas dan belum sesuai dengan aturan baku
Gambar 4.2 Peneliti mengganti warna tulisan pada judul sehingga dapat terlihat jelas, dan membuat miring nama makanan yang
mengandung unsur bahasa daerah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.3 Siswa tidak mengetahui arti dari kata paceklik dan kata asing tidak dicetak miring
Gambar 4.4 Peneliti menambahkan penjelasan dari kata paceklik dan kata asing dicetak miring
Gambar 4.5 Siswa tidak mengetahui arti kata dari dipilin
Gambar 4.6 Peneliti menambahkan penjelasan dari kata dipilin
B. Pembahasan