Prestasi Belajar Siswa Pembahasan

dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kegiatan ini anggota kelompok lebih giat dan tertarik untuk melakukan percobaan. Hasil karya yang dibuat cukup memuaskan. Jika dibandingkan dengan siklus I, pertemuan siklus II lebih menarik perhatian siswa. Untuk hasil pada siklus II lebih baik dari pada siklus I. Dalam siklus II dengan penggunaan metode inkuiri serta kegiatan pembelajaran yang menarik, ada peningkatan prestasi belajar pada siswa.

2. Prestasi Belajar Siswa

Prestasi belajar menurut Umiarso dan Umar 2010:227 merupakan hasil yang dicapai dari aktivitas atau kegiatan belajar siswa. Dapat diartikan prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar karena kegiatan belajar merupakan proses sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Maka untuk mengukur tingkat prestasi siswa dilakukan dengan memberi soal evaluasi pada setiap akhir siklus. Soal evaluasi mencakup materi yang telah diberikan sebelumnya, yaitu materi yang menyangkut perubahan wujud benda pada kompotensi dasar 6.2. Soal evaluasi berupa tes objektif yang sudah divalidasi sebelumnya. Setiap akhir siklus diberikan 20 butir soal objektif. Berdasarkan hasil evaluasi, terjadi peningkatan pada akhir siklus I ke siklus II. Pembelajaran menggunakan metode inkuiri pada setiap siklus. Hasil evaluasi pada siklus I menunjukkan bahwa terdapat 17 siswa yang mendapat nilai di atas 70, dan terdapat 9 siswa yang mendapat nilai di bawah 70. Nilai rata-rata yang diperoleh kelas sebesar 70, sedangkan pada kondisi awal sebesar 68. Hasil rata-rata kelas yang mencapai KKM hanya sebesar 65,4, sedangkan pada kondisi awal sebesar 72,2, belum mencapai target yang diharapkan yaitu 70 namun mengalami penurunan. Pada siklus II menunjukkan bahwa 21 siswa mendapat nilai diatas 70, dan 5 siswa yang belum tuntas. Dan nilai rata-rata yang diperoleh kelas sebesar 77,1, sedangkan pada siklus I sebesar 70. Rata-rata kelas yang mencapai KKM sebesar 80,8, mengalami peningkatan dari 65,4. Hal ini menunjukkan bahwa ada peningkatan pada prestasi belajar siswa dengan menggunakan metode inkuiri. Berikut hasil peningkatan prestasi belajar siswa dari kondisi awal, siklus I dan siklus II. Peningkatan tersebut telah memenuhi target yang diharapkan oleh peneliti. Tabel 4.14 Capaian dari komdisi awal, siklus I dan siklus II Variabel Indikator Kondisi awal Target siklus I Capaian Siklus I Target Siklus II Capaian Siklus II Prestasi belajar siswa Nilai rata-rata kelas 68 70 70 75 77,1 Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM 72,2 70 65,4 80 80,8 Berikut merupakan penjabaran peningkatan nilai dari siklus I ke siklus II pada masing-masing siswa. Tabel 4.15 Peningkatan dari siklus I ke siklus II No. Sis wa Nama Siswa Kondisi Awal Rata-rata Setelah Tindakan Keterangan Siklus I Ketuntasan KKM=70 Siklus II Ketuntasan KKM=70 Nilai Nilai Ya Tidak Ya Tida k 1 Lutf 55  60  Meningkat dan tidak tuntas 2 Anw 75  75  Tetap dan tuntas 3 Adb 90  100  Meningkat dan tuntas 4 Aml 70  85  Meningkat dan tuntas 5 Arg 75  90  Meningkat dan tuntas 6 Bma 80  75  Menurun dan tuntas 7 Dml 75  85  Meningkat dan tuntas 8 Muh 65  65  Tetap dan tidak tuntas 9 Feb 90  95  Meningkat dan tuntas 10 Ges 65  75  Meningkat dan tuntas 11 Has 95  100  Meningkat dan tuntas 12 Lov 60   70  Meningkat dan tuntas 13 Ptra 75  85  Meningkat dan tuntas 14 Rdt 75  75  Tetap dan tuntas 15 Nbl 65  75  Meningkat dan tuntas 16 Naz 50  85  Meningkat dan tuntas 17 Okt 75  75  Tetap dan tuntas 18 Rez 50  50  Tetap dan tidak tuntas 19 Ris 75  85  Meningkat dan tuntas 20 San 50  55  Meningkat dan tidak tuntas Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui, nilai rata-rata pada siklus I 70 dan siklus II 77,1 yang membuktikan ada kenaikan. Persentase ketuntasan pada siklus I 65,4 dan siklus II 80,8 yang membuktikan ada kenaikan. Membuktikan bahwa dari siklus I ke siklus II ada peningkatan prestasi belajar yang di alami siswa. Pada kolom keterangan jumlah siswa yang prestasi belajar meningkat dan tuntas ada 16 siswa, tetap dan tuntas ada 4 siswa, meningkat dan tidak tuntas ada 2 siswa, tetap dan tidak tuntas ada 2 siswa, meningkat dan tidak tuntas ada 1 siswa, menurun dan tuntas ada 1 siswa. 21 Say 70  75  Meningkat dan tuntas 22 Tuh 75  80  Meningkat dan tuntas 23 Oktv 70  75  Meningkat dan tuntas 24 Arb 70  80  Meningkat dan tuntas 25 Arn 75  75  Tetap dan tuntas 26 Saf 50  60  Meningkat dan tidak tuntas Jumlah T TT 1820 17 9 2005 21 5 Rata-rata 68 70 77,1 Persentase Ketuntasan 72,2 27,8 65,4 34,6 80,8 19,2 57

BAB V PENUTUP

Pada bab sebelumnya sudah diulas tentang pendahuluan, kajian teori, metode penelitian, hasil penelitian dan pembahasan. Bab V merupakan bagian terakhir skripsi yang membahas kesimpulan dan saran.

A. Kesimpulan

1. Penerapan metode inkuiri dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas IV A SD Negeri Gedongtengen Yogyakarta. Hal ini ditunjukkan dengan: a Peningkatan rata-rata nilai dari kondisi awal 68, pada siklus I naik menjadi 70 dan siklus II menjadi 77,1. b Peningkatan persentase ketuntasan dari kondisi awal sebesar 72,2, siklus I menurun menjadi 65,4 dan siklus II naik menjadi 80,8. 2. Mendiskripsikan upaya meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV A SD Negeri Gedongtengen Yogyakarta pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing dilakukan dengan penelitian tindakan kelas. Langkah-langkah yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah sebagai berikut: a Orientasi pada awal pembelajaran. b Merumuskan masalah yang ada dengan bimbingan dari guru. c Guru membimbing untuk menentukan jawaban sementara. d Siswa didorong untuk mengumpulkan data, melakukan percobaan dan melakukan analisis dari data yang diperoleh. e Siswa di bimbing membuat kesimpulan dari hasil percobaan yang dilakukan. f Melaporkan hasilnya. g Pada kegiatan akhir ada evaluasi untuk melihat kemampuan siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 Peningkatan Kreativitas Belajar Ipa Melalui Penerapan Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Gemantar Jumantono Kabupaten Karanganya

0 1 14

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 Peningkatan Kreativitas Belajar Ipa Melalui Penerapan Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Gemantar Jumantono Kabupaten Karanganya

0 1 14

Peningkatan prestasi belajar IPA melalui metode Inkuiri Terbimbing pada siswa kelas V SD Negeri Sarikarya tahun pelajaran 2014/2015.

0 1 508

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Plaosan 1 menggunakan metode inkuiri terbimbing.

0 0 331

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 melalui metode inkuiri terbimbing.

0 3 187

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Plaosan 1 menggunakan metode inkuiri terbimbing

0 1 329

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI SENDANGADI 1 DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING.

0 0 292

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI.

0 0 335

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI UMBULWIDODO NGEMPLAK SLEMAN.

1 9 223

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI PLAOSAN 1 MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING SKRIPSI

0 0 185