penelitian atau sekolah dasar SD serta ada kelas V yang menjadi subjeknya. Dari penelitian yang relevan bahwa penggunaan metode inkuiri terbimbing
dapat meningkatkan prestasi belajar IPA. Metode inkuiri terbimbing juga layak digunakan untuk proses belajar mengajar khususnya pada mata
pelajaran IPA. Desain Penelitian yang Relevan
E. Kerangka Berpikir
Pembelajaran IPA di sekolah dasar pada umumnya masih menggunakan pembelajaran konvensional. Pembelajaran IPA di sekolah dasar umumnya
masih mengandalkan ceramah dari guru, gurulah yang menjadi pusat dalam pembelajaran. Siswa mendengarkan ceramah dari guru di depan kelas, mereka
duduk mendengarkan guru mereka mengajar dengan ceramah, itulah yang terjadi pada pembelajaran IPA. Sedangkan Ilmu Pengetahuan Alam IPA
merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara mencari tahu
Peningkatan proses ilmiah dan prestasi
belajar siswa tentang sifat-sifat cahaya
melalui metode inkuiri terbimbing pada siswa
kelas V SD Negeri Suryowijayan tahun
ajaran 20112012 Peningkatan keaktifan
dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD
Negeri Plaosan 1 menggunkan metode
inkuiri terbimbing Peningkatan keaktifan
dan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD
Negeri Plaosan 1 melalui metode Inkuiri
terbimbing
Peningkatan Prestasi Belajar IPA Melalui Penerapan Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas IV A SD Negeri
Gedongtengen Yogyakarta
tentang alam secara sistematis. IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja
tetapi IPA juga merupakan suatu proses penemuan dan pemaknaan. Metode inkuiri terbimbing merupakan proses dalam pembelajaran yang
melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran untuk melakukan penemuan yang bermakna melalui pengalaman-pengalaman belajar mereka dan
dengan melalui interaksi bersama orang-orang dan lingkungan belajar mereka. Sehingga pada akhirnya siswa akan lebih memaknai pembelajaran yang
berproses melalui perkembangan mentalnya sendiri. Dengan melibatkan siswa sebagai pemeran utama, maka siswa akan lebih
tertarik dalam menjalani proses pembelajaran dan bukan hanya duduk dan mendengarkan ceramah dari guru, khususnya pelajaran IPA. Metode inkuiri
menempatkan siswa sebagai individu yang telah mempunyai pengetahuan awal yang nantinya akan mereka bangun sendiri selama berproses.
F. Hipotesis Tindakan