63
Tabel 5.6 menunjukkan bahwa Rumah Potong Hewan Surakarta telah mengungkapkan biaya atas pengolahan limbah cair dalam catatan
atas laporan keuangan. Hal-hal yang diungkapkan antara lain dasar pengukuran, metode penyusutan yang digunakan serta kebijakan lain yang
terkait dengan kegiatan pengolahan limbah. Informasi yang disampaikan dalam catatan atas laporan keuangan Rumah Potong Hewan Surakarta
belum digambarkan secara relevan dan andal, karena belum mencakup informasi kualitatif dampak atas kerusakan lingkungan yang ditimbulkan
oleh kegiatan dan pengungkapan biaya lingkungan yang menyeluruh.
6. Penarikan Kesimpulan
Peneliti menarik kesimpulan dari setiap tahapan perlakuan akuntansi biaya lingkungan yang ada pada Rumah Potong Hewan Surakarta. Tujuan
penarikan kesimpulan ini untuk mengetahui kesesuaian perlakuan akuntansi biaya lingkungan Rumah Potong Hewan Surakarta dengan teori
maupun Standar Akuntansi Keuangan yang digunakan dalam penelitian ini.
64
Tabel di bawah menunjukkan kesesuaian atau ketidaksesuaian perlakuan akuntansi biaya lingkungan Rumah Potong Hewan Surakarta dengan
acuan teori dan standar yang digunakan seperti berikut:
Tabel 5.7: Kesesuaian Perlakuan Akuntansi Biaya Lingkungan
Rumah Potong Hewan Surakarta dengan Teori dan Standar yang Digunakan
No. Tahap Perlakuan Akuntansi Biaya
Lingkungan Sesuai
Tidak Sesuai
Keterangan 1.
Identifikasi -
√
Rumah Potong
Hewan Surakarta
belum mengidentifikasi
biaya. Hal
tersebut tidak sesuai dengan Hansen dan Mowen.
2. Pengakuan
- √
Pangakuan biaya tidak sesuai dengan
Kerangka Dasar
Penyusunan Penyajian Laporan Keuangan paragraf 83 tentang
unsur pengakuan biaya. 3.
Pengukuran
- √
Pengukuran biaya tidak sesuai Kerangka Dasar Penyusunan
Penyajian Laporan Keuangan paragraf 100 tentang dasar-
dasar pengukuran biaya.
4. Penyajian
- √
Rumah Potong
Hewan Surakarta menyajikan bersama
biaya-biaya yang lain dan tidak disajikan pada laporan khusus.
Hal tersebut tidak sesuai dengan PSAK No.1 paragraf 86.
5. Pengungkapan
- √
C
atatan atas Laporan Keuangan yang diungkapakan oleh Rumah
Potong Hewan Surakarta tidak
memuat keterangan
biaya lingkungan secara rinci. Hal
tersebut tidak sesuai dengan PSAK No.1 paragraf 117.
Sumber: Diolah Peneliti, 2016
65
Tabel 5.7 menunjukkan bahwa, analisis tahap-tahap perlakuan akuntansi biaya lingkungan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
perlakuan yang diterapkan oleh Rumah Potong Hewan Surakarta tidak sesuai dengan teori maupun konsep akuntansi yang dipakai sebagai
landasan penerapan. Hal tersebut dikuatkan bahwa Rumah Potong hewan Surakarta tidak melakukan identifikasi biaya lingkungan menurut Hansen
dan Mowen. Tahap penyajian biaya Rumah Potong Hewan Surakarta tidak sesuai
dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 1 tentang Penyajian Laporan Keuangan paragraf 86. Pengungkapan yang dilakukan
oleh Rumah Potong Hewan Surakarta tidak sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 1 tentang Penyajian Laporan
Keuangan paragraf 117. Tahap Pangakuan biaya tidak sesuai dengan Kerangka Dasar Penyusunan Penyajian Laporan Keuangan paragraf 83
tentang unsur-unsur pengakuan biaya. Tahap pengukuran biaya yang dilakukan oleh Rumah Potong Hewan Surakarta tidak sesuai dengan
Kerangka Dasar Penyusunan Penyajian Laporan Keuangan paragraf 100 tentang dasar-dasar pengukuran biaya.
66
C. PEMBAHASAN