67
tidak sesuai dengan Kerangka Dasar Penyusunan Penyajian Laporan Keuangan paragraf 83.
3. Pengukuran Biaya Lingkungan Rumah Potong Hewan Surakarta
menurut Kerangka Dasar Penyusunan Penyajian Laporan Keuangan KDPPLK
Tahap pengukuran biaya lingkungan menunjukkan bahwa Rumah Potong Hewan Surakarta telah melakukan pengukuran terhadap biaya.
Peneliti melakukan analisis pengukuran biaya dengan menggunakan konsep akuntansi yaitu Kerangka Dasar Penyusunan Penyajian Laporan
Keuangan tentang Pengakuan Beban dan Pengukuran Unsur Laporan Keuangan. Hasil dari tahap tersebut menunjukkan bahwa pengukuran
biaya lingkungan yang ada di Rumah Potong Hewan Surakarta tidak sesuai dengan Kerangka Dasar Penyusunan Penyajian Laporan Keuangan
paragraf 100.
4. Penyajian Biaya Lingkungan Rumah Potong Hewan Surakarta
menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
Tahap penyajian menunjukkan bahwa Rumah Potong Hewan Surakarta tidak menyajikan biaya lingkungan pada laporan keuangan.
Peneliti melakukan analisis penyajian biaya lingkungan dengan menggunakan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 tentang
Penyajian Laporan Keuangan. Hasil dari tahap tersebut menunjukkan bahwa penyajian biaya lingkungan yang ada di Rumah Potong Hewan
68
Surakarta tidak sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 paragraf 86. Hal tersebut dibuktikan bahwa, Rumah Potong Hewan
Surakarta tidak menyajikan biaya-biaya lingkungan secara khususterpisah pada laporan lingkungan tersendiri melainkan menyajikan bersama biaya-
biaya yang lain terutama pada pos biaya suku cadang maintenance serta biaya keamanan dan kebersihan dalam laporan laba rugi.
5. Pengungkapan Biaya Lingkungan Rumah Potong Hewan Surakarta
menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
Tahap pengungkapan menunjukkan bahwa Rumah Potong Hewan Surakarta tidak menyajikan dan mengungkapkan biaya lingkungan pada
laporan keuangan. Peneliti melakukan analisis dan pengungkapan biaya lingkungan dengan menggunakan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan No. 1 tentang Penyajian Laporan Keuangan. Hasil dari tahap tersebut menunjukkan bahwa pengungkapan biaya lingkungan yang ada di
Rumah Potong Hewan Surakarta tidak sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 paraggraf 117. Hal tersebut dibuktikan bahwa,
Catatan atas Laporan Keuangan yang diungkapakan oleh Rumah Potong Hewan Surakarta tidak memuat informasi secara menyeluruh tentang
biaya lingkungan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
6. Penarikan Kesimpulan
Hasil pembahasan tahap-tahap perlakuan akuntansi biaya lingkungan yang telah dilakukan. Peneliti menyimpulkan bahwa Rumah Potong
Hewan Surakarta tidak melakukan tahap-tahap perlakuan akuntansi. Hal tersebut dibuktikan bahwa pada tahap identifikasi, pengakuan, penyajian,
dan pengungkapan biaya lingkungan yang diterapkan Rumah Potong Hewan Surakarta tidak sesuai dengan teori Hansen dan Mowen serta
Standar Akuntasi Keuangan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah peneliti lakukan dalam penelitian perlakuan akuntansi biaya lingkungan, kesimpulan yang dapat
ditarik adalah: Biaya-biaya lingkungan yang telah teridentifikasi terkait pengolahan
limbah cair Rumah Potong Hewan Surakarta adalah biaya gaji karyawan bagian IPAL, biaya suku cadang IPAL, biaya penyusutan IPAL, biaya suku
cadang maintenance, serta biaya keamanan dan kebersihan. Identifikasi tersebut tidak sesuai dengan identifikasi biaya lingkungan menurut Hansen
dan Mowen. Pengakuan biaya l Rumah Potong Hewan Surakarta tidak sesuai dengan Kerangka Dasar Penyusunan Penyajian Laporan Keuangan paragraf
83. Pengukuran biaya lingkungan Rumah Potong Hewan Surakarta sesuai dengan Kerangka Dasar Penyusunan Penyajian Laporan Keuangan paragraf
100. Rumah Potong Hewan Surakarta tidak menyajikan laporan mengenai lingkungan hidup secara khusus. Pengungkapan informasi biaya lingkungan
terkait pengolahan limbah cair tidak sesuai dengan yang tertuang dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No 1 tahun 2015 paragraf 117.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan Rumah Potong Hewan Surakarta tidak melakukan perlakuan akuntansi biaya lingkungan.