54
Pada bagian biaya kegagalan eksternal lingkungan dan biaya deteksi lingkungan Rumah Potong Hewan Surakarta tidak mencantumkan biaya.
Hal tersebut dapat terjadi, karena sisa produksi atau limbah dari Rumah Potong Hewan Surakarta tidak mencemari dan merusak lingkungan
sekitar. Limbah yang dibuang telah diproses oleh IPAL, sehingga limbah tersebut berbentuk cair yang tidak berbau, tidak berwarna, dan aman bagi
makhluk hidup di lingkungan sekitar. Bagian biaya pencegahan lingkungan Rumah Potong Hewan Surakarta terdapat biaya gaji karyawan
bagian IPAL, biaya suku cadang maintenance, serta biaya keamanan dan kebersihan. Khusus biaya suku cadang maintenance serta biaya keamanan
dan kebersihan merupakan gabungan dari biaya-biaya lain, namun pada biaya tersebut terdapat biaya berkaitan dengan IPAL.
2. Pengakuan Biaya Lingkungan Rumah Potong Hewan Surakarta
menurut Kerangka Dasar Penyusunan Penyajian Laporan Keuangan KDPPLK
Peneliti akan menganalisis setiap komponen biaya lingkungan yang ada pada Rumah Potong Hewan Surakarta ke dalam pengakuan menurut
Kerangka Dasar Penyusunan Penyajian Laporan Keuangan. Tujuan tahap ini untuk mengetahui kesesuaian pengakuan biaya lingkungan menurut
Rumah Potong Hewan Surakarta dengan menurut Kerangka Dasar Penyusunan Penyajian Laporan Keuangan.
55
Pengakuan yang dilakukan oleh Rumah Potong Hewan Surakarta terkait biaya dapat diakui, karena diukur secara tepat dan handal. Rumah
Potong Hewan Surakarta mengakui beban ketika biaya tersebut sudah terjadi atau digunakan dalam kegiatan operasional. Hal itu menyebabkan
Rumah Potong Hewan Surakarta mengakui pendapatan dan biaya ketika transaksi terkait pendapatan dan biaya tersebut terjadi, bukan ketika kas
diterima ataupun dikeluarkan oleh perusahaan. Pengakuan tersebut diungkapkan oleh Kepala Rumah Potong Hewan
Surakarta yang menyatakan bahwa: “Selama proses pengolahan limbah berlangsung kami mengakui
adanya pengeluaran biaya setiap terjadinya transaksi. Jadi setiap ada transaksi yang keluar dari bagian pengolahan limbah kami akan
mengakui sebagai biaya” PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Berdasarkan analisa data di atas, peneliti melakukan perbandingan pengakuan biaya lingkungan antara Rumah Potong Hewan Surakarta dan
Kerangka Dasar Penyusunan Penyajian Laporan Keuangan KDPPLK seperti pada tabel di bawah ini:
Tabel 5.3: Perbandingan Pengakuan Biaya Lingkungan antara Rumah Potong Hewan Surakarta dan Kerangka Dasar
Penyusunan Penyajian Laporan Keuangan KDPPLK
No. Pengakuan menurut Rumah
Potong Hewan Surakarta Pengakuan menurut Kerangka
Dasar Penyusunan Penyajian Laporan Keuangan KDPPLK
1. Biaya suku cadang IPAL,
biaya gaji karyawan bagian IPAL, biaya penyusutan IPAL,
biaya
suku cadang
maintenance ,
serta biaya
keamanan dan
kebersihan mengakui adanya pengeluaran
biaya setiap
terjadinya transaksi.
Ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan
pos tersebut akan mengalir dari atau
ke dalam
perusahaan. Kerangka
Dasar Penyusunan
Penyajian Laporan
Keuangan paragraf 83
2. Biaya suku cadang IPAL,
biaya gaji karyawan bagian IPAL, biaya penyusutan IPAL,
biaya
suku cadang
maintenance ,
serta biaya
keamanan dan
kebersihan mengakui adanya pengeluaran
biaya setiap
terjadinya transaksi.
Pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan
andal. Kerangka
Dasar Penyusunan Penyajian Laporan
Keuangan paragraf 83
Sumber: Diolah Peneliti, 2016
57
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa Rumah Potong Hewan Surakarta tidak mengakui biaya sesuai dengan Kerangka Dasar Penyusunan
Penyajian Laporan Keuangan KDPPLK paragraf 83. Hal tersebut dibuktikan dengan pos biaya suku cadang IPAL, biaya gaji karyawan
bagian IPAL, biaya suku cadang maintenance, serta biaya keamanan dan kebersihan mempunyai manfaat ekonomis bagi Rumah Potong Hewan
Surakarta dan tidak dapat diukur dengan andal dan tepat.
3. Pengukuran Biaya Lingkungan Rumah Potong Hewan Surakarta