Jenis Penelitian Teknik Analisis Data

24

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dengan model studi kasus. Model penelitian ini dijalankan dengan melakukan penelitian terhadap perusahaan yang bersangkutan. Pendekatan yang dilakukan dalam penilitain ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data hasil dari penelitian kemudian diolah, dianalisis, dan ditarik kesimpulan yang hanya berlaku Unit Pelaksana Teknis Daerah Rumah Potong Hewan Dinas Pertanian kota Surakarta pada objek yang diteliti dan hanya berlaku pada periode tertentu.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan pada Unit Pelaksana Teknis Daerah Rumah Potong Hewan Dinas Pertanian Kota Surakarta yang berlokasi di Jalan Jagalan No. 26 Surakarta, Kelurahan Jagalan, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah.

2. Waktu Penelitian

Penelitian pada Unit Pelaksana Teknis Daerah Rumah Potong Hewan Dinas Pertanian Kota Surakarta dilakukan pada 20 Januari sampai dengan 30 April tahun 2016. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah sumber dari objek yang akan diteliti dan dikenai simpulan dari hasil penelitian. Subjek penelitian ini adalah a. Kepala Rumah Potong Hewan Surakarta b. Kepala Bagian Pelayanan Umum c. Bagian Pengolahan Limbah Cair

2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah data sebagai objek yang akan diteliti. Objek dari penelitian ini adalah: a. Kegiatan-kegiatan yang terkait dengan pengolahan limbah cair b. Komponen-komponen biaya yang terkait dengan aktivitas pengolahan limbah cair c. Perlakuan akuntansi pengolahan limbah cair

D. Jenis Data dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis Data yang diolah dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Data ini mencakup semua data yang menggambarkan fakta dan fenomena yang terjadi pada Rumah Potong Hewan Surakarta. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26

2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer yang merupakan data yang diperoleh dari wawancara terhadap narasumber, dan dokumentasi. Data sekunder diperoleh dari laporan- laporan yang telah di catat oleh Rumah Potong Hewan Surakarta.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan secara langsung kepada bagian-bagian yang terkait dengan aktivitas dan pengolahan limbah cair. Data mengenai fasilitas yang digunakan oleh Rumah Potong Hewan Surakarta untuk mengolah limbah cair, tahap-tahap dalam pengolahan limbah cair, komponen biaya yang terkait dengan pengolahan limbah cair, dan perlakuan akuntansi.

2. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan dengan cara membaca data atau catatan yang didokumentasikan oleh Rumah Potong Hewan Surakarta yang berkaitan dengan pengolahan limbah cair yang ada dan perlakuan akuntansi dari biaya lingkungan yang dilakukan oleh Rumah Potong Hewan Surakarta. 27

F. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan salah satu bagian penting dalam sebuah penelitian. Kegiatan ini dilakukan setelah peneliti memperoleh data-data yang dibutuhkan. Tujuan dilakukan analisis data adalah untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk yang mudah diinterpretasikan dan mudah dipahami. Langkah untuk menjawab permasalahan digunakan teknik analisis deskriptif komparatif. Teknik analisis deskriptif komparatif yaitu mendeskripsikan permasalahan tentang biaya lingkungan yang ada di Rumah Potong Hewan Surakarta. Proses lalu dilanjutkan dengan membandingkan data yang diperoleh dari Rumah Potong Hewan Surakarta dengan acuan teorikonsep akuntansi yang dipakai dan menyajikan data dari hasil penelitian mengenai komponen-komponen biaya yang berhubungan dengan aktivitas pengolahan limbah cair. Langkah-langkah dalam teknik analisis deskriptif ini adalah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi komponen biaya lingkungan Rumah Potong Hewan Surakarta menurut Hansen dan Mowen 2. Menganalisis pengakuan biaya lingkungan Rumah Potong Hewan Surakarta menurut Kerangka Dasar Penyusunan Penyajian Laporan Keuangan KDPPLK 3. Menganalisis pengukuran biaya lingkungan Rumah Potong Hewan Surakarta menurut Kerangka Dasar Penyusunan Penyajian Laporan Keuangan KDPPLK PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28 4. Menganalisis penyajian biaya lingkungan Rumah Potong Hewan Surakarta menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 5. Menganalisis pengungkapan biaya lingkungan Rumah Potong Hewan Surakarta menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 6. Menarik kesimpulan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Rumah Potong Hewan Surakarta

Rumah Potong Hewan adalah suatu komplek bangunan dengan desain dan syarat tertentu yang digunakan sebagai tempat pemotongan hewan bagi konsumsi masyarakat luas. Rumah Potong Hewan Kota Surakarta didirikan oleh Sri Susuhunan Paku Buwono X pada tahun 1903. Pendirian Rumah Potong Hewan dikarenakan permintaan terhadap daging konsumsi yang terus meningkat di kalangan Kraton Surakarta maupun masyarakat kota Surakarta. Lokasi pembangunan Rumah Potong Hewan berada di daerah pinggir kota Surakarta yang berdekatan dengan Kerkhof kuburan orang Belanda. Masa sebelum dibangun Rumah Potong Hewan kawasan tersebut sepi dan jauh dari pemukiman penduduk. Pasca setelah bangunan Abattoir tempat pemotongan hewan sejumlah jagal atau tukang potong hewan dimukimkan di sekitar Abattoir oleh pihak Kraton Surakarta. Daerah tersebut lalu dikenal sebagai kampung Jagalan karena tempat tinggal abdi dalem kraton, khusus abdi dalem jagal. Bangunan ini berdiri kokoh pada tengah kampung Jagalan, pada tembok depan Rumah Potong Hewan Surakarta terdap at tulisan “Pembelehan Radjakaja ”. Tulisan bahasa jawa tersebut mempunyai arti “Pembelehan” berarti penyembelihan sedangkan “Radjakaja” ejaan lama menunjuk pada pengertian hewan ternak, seperti sapi, babi, dan kambing. Pembelehan Radjakaja mempunyai arti tempat penyembelihan hewan ternak atau Rumah