Partisipasi Penyusunan Anggaran Kinerja Manajemen

13 e. Sebagai dasar untuk mengetahui wewenang dan tanggung jawab semua level manajer. 6. Kelemahan Anggaran Menurut Prawironegoro dan Purwanti 2008: 13 terdapat beberapa kelemahan anggaran antara lain: a. Prediksi kegiatan bisnis di masa mendatang belum tentu tepat atau belum tentu mendekati kenyataan. b. Perubahan kondisi politik, sosial, ekonomi, bisnis di masa mendatang sulit diprediksi sehingga sering tidak terjangkau dalam pemikiran pembuat anggaran. c. Sering terjadi konflik kepentingan dalam peyusunan anggaran maupun dalam pelaksanaannya. d. Pembuat anggaran kepala seksi, bagian, divisi sering berpikir subjektif, mementingkan seksinya, bagiannya, atau divisinya saja. e. Anggaran pada umumnya sangat idelistik sehingga sulit dicapai dan dapat mengakibatkan para pelaksana frustasi.

C. Partisipasi Penyusunan Anggaran

Menurut Robbins 2003: 179, partisipasi merupakan suatu konsep dimana bawahan ikut terlibat dalam pengambilan keputusan sampai tingkat tertentu bersama atasannya. Menurut Rahayu dan Rachman 2013: 11, penganggaran partisipatif participattive budgeting merupakan proses 14 penyusunan anggaran yang melibatkan seluruh karyawan manajer pada semua tingkatan dalam organisasi. Di dalam penganggaran partisipatif melibatkan dan adanya pengaruh individu dalam proses penyusunan anggaran. Pendekatan ini sebagai metode penyusunan anggaran yang paling efektif, tetapi apabila terlalu banyak partisipasi dan diskusi maka proses penyusunan anggaran akan memerlukan banyak waktu dan mahal.

D. Kinerja Manajemen

1. Definisi Kinerja Manajemen Menurut Mulyadi 2001: 415, penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan pokok adanya penilaian kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan. Jadi dapat disimpulkan, kinerja manajemen merupakan hasil kerja yang dicapai sebuah manajer dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. 15 2. Manfaat Penilaian Kinerja Manajemen Penilaian kinerja perusahaan merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh perusahaan. Menurut Rudianto 2006: 311, manfaat bagi manajemen dengan adanya penilaian kinerja adalah sebagai berikut: a. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian karyawan secara maksimum. b. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan. c. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan. d. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan mereka menilai kinerja mereka. e. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan. 3. Tahap Penilaian Kinerja Menurut Mulyadi 2001: 420, penilaian kinerja tidak dapat dilakukan hanya pada satu tahap, tetapi ada dua tahap, yaitu: a. Tahap persiapan Tahap persiapan merupakan fase perencanaan para manajer yang membawahi suatu unit organisasi tertentu. Fase ini digunakan untuk pemberian informasi yang jelas kepada manajer sebelum memulai aktivitasnya. Fase ini dibagi menjadi dua langkah persiapan, yaitu: 16 1 Penentuan daerah pertanggungjawaban dan manajer yang bertanggungjawab. Langkah pertama yang harus dilakukan seseorang ketika diminta bertanggung jawab akan sesuatu adalah menentukan dengan jelas batasan pertanggungjawaban yang menjadi wewenangnya. Ia diberi wewenang untuk mempengaruhi secara signifikan berbagai variabel yang menentukan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan. 2 Penetapan kriteria yang digunakan untuk mengukur kinerja. Manajemen puncak harus mengetahui bahwa setiap manajer bertindak sesuai dengan tujuan perusahaan. Kesesuaian tujuan perusahaan dengan tindakan manajer ini dipengaruhi oleh prosedur yang digunakan untuk menilai kinerja manajer karena penilaian kinerja memaksa setiap manajer untuk bertindak sesuai dengan ukuran yang ditetapkan dalam kriteria kerja. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan kriteria kinerja manajer adalah: a Dapat diukur atau tidaknya kriteria. b Rentang waktu sumber daya dan biaya. c Bobot yang diperhitungkan atas kriteria. d Tipe kriteria yang digunakan dan aspek perilaku yang ditimbulkan. 17 b. Tahap penilaian Tahap penilaian merupakan pengukuran hasil kerja para manajer dibandingkan dengan ukuran-ukuran yang telah disepakati. Terdapat tiga tahap rinci, yaitu: 1 Perbandingan kinerja sesungguhnya dengan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Evaluasi kerja dilakukan melalui cara membandingkan antara hasil pengukuran kinerja secara periodik dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. 2 Penentuan penyebab timbulnya penyimpangan kinerja sesungguhnya dari yang telah ditetapkan dalam standar. Penyimpangan kinerja dari tujuan yang telah ditetapkan perlu dianalisis untuk menentukan penyebab terjadinya penyimpangan tersebut dan dapat sebagai perencanaan tindakan untuk mengatasinya. Manajemen harus memperhatikan dan menganalisis penyimpangan-penyimpangan yang merugikan maupun menguntungkan. 3 Menegakkan perilaku yang diinginkan dan tindakan yang digunakan untuk mencegah perilaku yang tidak diinginkan. Tahap akhir dalam penilaian kinerja adalah tahap koreksi untuk menegakkan perilaku yang diinginkan dan mencegah terjadinya kembali perilaku yang tidak diinginkan. Penilaian kinerja dilakukan untuk menegakkan perilaku yang sesuai untuk mencapai tujuan tertentu. 18

E. Komitmen Organisasi

Dokumen yang terkait

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN BUDAYA DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI.

0 3 22

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAPKINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT.

0 4 16

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Daerah Air Minum (

0 2 14

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Daerah Air Minum (

0 1 16

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN BUDAYA ORGANISASI DAN Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating (Studi Sur

0 0 15

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL: KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Kasus Pada PT. MUTU GADING TEKSTIL Karanganyar).

0 0 7

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Kasus Di BAPPEDA Kabupaten Boyolali).

0 2 10

PENDAHULUAN PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Kasus Di BAPPEDA Kabupaten Boyolali).

0 1 5

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Suvei pada Rumah Sakit Umum Daer

0 1 14

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial dengan Komitmen Organisasi dan Gaya Kepemimpinan Sebagai Variabel Moderating.

1 10 33