Pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial dengan komitmen organisasi sebagai variabel pemoderasi (studi kasus dieEmpat cabang Hotel Santika).

(1)

ABSTRAK

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI

SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI Studi Kasus di Empat Cabang Hotel Santika

Laurensia Kinanthi Rosa Utami NIM : 122114092 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2012

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial dan pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial dengan menggunakan komitmen organisasi di empat cabang Hotel Santika. Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data diperoleh dengan melakukan penyebaran kuesioner dan wawancara para manajer unit per departemen di empat cabang Hotel Santika.

Hasil penelitian menunjukkan: (1) adanya pengaruh positif antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial (hipotesis 1 diterima); (2) komitmen organisasi dapat memoderasi pengaruh antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial (hipotesis 2 diterima).

Kata kunci : Partisipasi penyusunan anggaran, kinerja manajerial, komitmen organisasi


(2)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF BUDGET PARTICIPATION TOWARD MANAGERIAL PERFORMANCE WITH ORGANIZATIONAL

COMMITMENT AS MODERATING VARIABLES

Laurensia Kinanthi Rosa Utami NIM : 122114092 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2012

The purposes of this research are to determine the influence of budget participation toward managerial performance, and the influence of budget participation toward managerial performance by using organizational commitment in four branches of Hotel Santika.The research is a case study. The data were taken by distributing questionnaire and interview managers unit per departement in four branches of Hotel Santika.

Results of the research are: (1) There are positive impacts from budget participation toward managerial performance (hypothesis 1 is accepted), (2) Organizational comitmment can moderate the impacts from budget participation to managerial performance (the hypothesis 2 is accepted).

Keywords : Budget participation, managerial performance, organizational commitment.


(3)

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI

SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI Studi Kasus di Empat Cabang Hotel Santika

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Laurensia Kinanthi Rosa Utami NIM : 122114092

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA


(4)

i

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI

SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI Studi Kasus di Empat Cabang Hotel Santika

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Laurensia Kinanthi Rosa Utami NIM : 122114092

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA


(5)

(6)

(7)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan janganlah bersandar kepada pengetahuanmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan

meluruskan jalanmu.” (Amsal 3: 5-6)

Kupersembahkan untuk: Ayahku Cyrillus Sigit Bawaprasetya dan Mamaku Nilasari Adikku tersayang, Valentino Banyu Biru Keluarga besar Harsono dan Yasin Semua yang aku sayangi Serta sahabat tercinta Wieke Indah Amelia dan Miktam Satria


(8)

v MOTTO

“Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.”

(Amsal 1:7)

“Education is not the learning of facts, but the trainning of the mind to think.” – Albert Einstein

“Wanita yang kuat adalah ketika 7 milyar orang di dunia tidak pernah tahu dia menangis. Terus berusaha, tidak menyerah. Terus berdiri, setiap kali jatuh


(9)

vi

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI - PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN

TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN

ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

Studi Kasus di Empat Cabang Hotel Santika

Dimajukan dan diuji pada tanggal 10 Agustus 2016 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

Yogyakarta, 31 Agustus 2016 Yang membuat pernyataan,


(10)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Laurensia Kinanthi Rosa Utami Nomor Mahasiswa : 122114092

Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul “Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Kasus di Empat cabang Hotel Santika)” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royality kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 31 Agustus 2016

Yang menyatakan,


(11)

viii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur dan terima kasih kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini betujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata Dharma.

2. Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto Akt., M.Si., QIA., CA selaku Dosen Pembimbing yang telah membantu serta membimbing penulis dalam penyelesaian skripsi.

3. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah membagikan ilmunya kepada penulis selama proses perkuliahan.

4. Jajaran manajer di empat cabang Hotel Santika yang turut membantu dalam mendapatkan data dan memberi ijin penelitian.

5. Ayah dan Mama yang selalu berusaha memberikan pendidikan yang layak untuk anak-anaknya, dan selalu memberikan semangat serta doa bagi penulis. 6. Nenekku, Ibu Sukartinem beserta keluarga besar Harsono dan Yasin yang

selalu merawat dan mendoakan penulis. Tante Rita yang membantu penulis mencari tempat penelitian.


(12)

ix

7. Adikku, Valentino Banyu Biru yang selalu memberikan semangat melalui doa dan perbuatan mengalah ketika menggunakan laptop.

8. Sahabat kesayangan, Wieke, Miktam, Sonya Lui, Cecil, Mbak Ima yang selalu ada memberikan semangat ketika sedih maupun susah.

9. Saudaraku, Mbak Rosi, Mas Evo, Mbak Zeeta, dan Kak Gamar yang selalu ada mendampingi masa-masa sulit, memberi semangat, dan memberikan banyak tawa bagi penulis.

10.Teman-teman yang selalu membuat semangat kembali, Dieta, Monika, Uye, Ve, Anya, Mbak Dio, Merie.

11.Teman-teman saat kuliah, Oyon, Thomas, Ade, Danis dan teman-teman kelas MPAT, Dyah, Selo, Ricky, Fransiska Puji, Fransiska Julia, Oca, Junita, Sonya, Beka, dan Mita, serta Mika yang menemani mencari tempat penelitian.

12.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 31 Agustus 2016


(13)

x DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... vi

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

HALAMAN KATA PENGANTAR ... viii

HALAMAN DAFTAR ISI ... x

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xiii

ABSTRAK ... xiv

ABSTRACT ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah... 5

C. Tujuan ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

A. Teori Motivasi ... 7

B. Anggaran ... 7

C. Partisipasi Penyusunan Anggaran ... 13

D. Kinerja Manajemen ... 14

E. Komitmen Organisasi ... 18

F. Rerangka Pemikiran ... 19

G. Pengembangan Hipotesis ... 21

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

A. Jenis Penelitian ... 27

B. Populasi ... 27

C. Tempat dan Waktu Penelitian... 28

D. Jenis dan Sumber Data ... 28

E. Teknik Pengumpulan Data... 28

F. Teknik Analisis Data ... 31

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 41

A. Sejarah Berdirinya Perusahaan ... 41

B. Letak Perusahaan ... 43

C. Visi dan Misi Perusahaan ... 45

D. Struktur Organisasi ... 45

E. Uraian Pekerjaan ... 47

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 52

A. Deskripsi Data ... 52


(14)

xi

C. Pembahasan ... 66

BAB VI PENUTUP ... 70

A. Kesimpulan ... 70

B. Keterbatasan Penelitian ... 71

C. Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 74

LAMPIRAN ... 77


(15)

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Skor Pilihan Kuesioner... 30

Tabel 4.1 Letak Empat Cabang Hotel Santika Premiere ... 44

Tabel 5.1 Statistik Deskriptif... 55

Tabel 5.2 Hasil Uji Validitas Data ... 57

Tabel 5.3 Hasil Uji Reabilitas Data ... 58

Tabel 5.4 Hasil Uji Normalitas... 60

Tabel 5.5 Hasil Uji Multikolinearitas dengan Nilai Tolerance dan VIF 61 Tabel 5.6 Hasil Uji Multikolinearitas dengan Koefisien Determinasi dan Determinasi Serentak I ... 62

Tabel 5.7 Hasil uji Multikolinearitas dengan Koefisien Determinasi dan Determinasi Serentak II ... 62

Tabel 5.8 Hasil Uji Glejser ... 63


(16)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran Penelitian ... 21

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Corporate Hotel Santika ... 46

Gambar 5.1 Hasil Uji Normalitas... 59


(17)

xiv ABSTRAK

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI

SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI Studi Kasus di Empat Cabang Hotel Santika

Laurensia Kinanthi Rosa Utami NIM : 122114092 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2012

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial dan pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial dengan menggunakan komitmen organisasi di empat cabang Hotel Santika. Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data diperoleh dengan melakukan penyebaran kuesioner dan wawancara para manajer unit per departemen di empat cabang Hotel Santika.

Hasil penelitian menunjukkan: (1) adanya pengaruh positif antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial (hipotesis 1 diterima); (2) komitmen organisasi dapat memoderasi pengaruh antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial (hipotesis 2 diterima).

Kata kunci : Partisipasi penyusunan anggaran, kinerja manajerial, komitmen organisasi


(18)

xv ABSTRACT

THE INFLUENCE OF BUDGET PARTICIPATION TOWARD MANAGERIAL PERFORMANCE WITH ORGANIZATIONAL

COMMITMENT AS MODERATING VARIABLES

Laurensia Kinanthi Rosa Utami NIM : 122114092 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2012

The purposes of this research are to determine the influence of budget participation toward managerial performance, and the influence of budget participation toward managerial performance by using organizational commitment in four branches of Hotel Santika.The research is a case study. The data were taken by distributing questionnaire and interview managers unit per departement in four branches of Hotel Santika.

Results of the research are: (1) There are positive impacts from budget participation toward managerial performance (hypothesis 1 is accepted), (2) Organizational comitmment can moderate the impacts from budget participation to managerial performance (the hypothesis 2 is accepted).

Keywords : Budget participation, managerial performance, organizational commitment.


(19)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Akuntansi merupakan suatu sistem untuk menghasilkan berbagai macam informasi keuangan yang bermanfaat bagi para pemakainya dalam proses pengambilan keputusan bisnis. Tujuan informasi keuangan tersebut adalah memberikan petunjuk dalam memilih tindakan yang tepat untuk mengalokasikan sumber daya yang terbatas pada aktivitas bisnis dan ekonomi. Pemilihan dan penetapan sebuah keputusan bisnis melibatkan aspek-aspek perilaku dari para pengambil keputusan. Dengan demikian, akuntansi tidak dapat dilepaskan dari aspek perilaku manusia serta kebutuhan organisasi akan informasi yang dapat dihasilkan oleh akuntansi. Akuntansi bukanlah sesuatu yang statis, tetapi akan selalu berkembang sepanjang waktu seiring dengan perkembangan lingkungan akuntansi, agar dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya (Khomsiyah dan Indriantoro dalam Ikhsan dan Ishak, 2005: 1).

Pada era globalisasi saat ini, berbagai macam organisasi sedang fokus pada peningkatan ekonomi termasuk hotel. Bagi hotel-hotel kecil yang memiliki aktivitas yang sederhana, tentu saja pimpinan hotel mampu mengendalikan aktivitas dan menyelesaikan segala permasalahan yang ada. Tetapi bagi hotel besar, pimpinan hotel tidak akan mampu menjalankan aktivitas dan menyelesaikan segala permasalahan yang ada di hotel.


(20)

Pemilik hotel membutuhkan manajemen untuk mengkoordinasi kegiatan unit organisasinya untuk mencapai tujuannya. Fungsi manajerial yang utama adalah perencanaan dan pengendalian. Perencanaan mencakup penetapan tujuan, menyusun dasar pemikiran, menentukan tindakan demi mencapai tujuan, menciptakan kegiatan yang diperlukan demi mencapai tujuan dan menyusun tindakan koreksi jika terjadi penyimpangan. Pengendalian merupakan proses yang menjamin akan pelaksanaan kegiatan dilakukan secara efisien sehingga mampu mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.

Organisasi dibidang perhotelan di Indonesia berkembang secara pesat. Agar hotel dapat mencapai tujuannya yang hendak dicapai, hotel harus melaksanakan fungsi-fungsi manajerial terutama fungsi perencanaan. Komponen utama untuk menjalankan fungsi perencanaan yakni dengan membuat anggaran oleh manajer. Anggaran dibuat sebagai alat membantu manajemen untuk memusatkan perhatian pada masalah operasional atau keuangan untuk pengendalian yang lebih efektif. Menurut Mulyadi (2001: 488), anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain yang mencakup jangka waktu satu tahun.

Menurut Hansen dan Mowen (2004: 354), anggaran adalah suatu rencana kuantitatif dalam bentuk moneter maupun nonmoneter yang digunakan untuk menerjemahkan tujuan dan strategi perusahaan dalam satuan operasi. Anggaran sangat penting bagi perusahaan, maka dibutuhkan penyusunan anggaran yang baik. Anggaran yang disusun diharapkan dapat mengkoordinasi


(21)

kepentingan setiap departemen yang terkait dalam pelaksanaannya. Anggaran yang baik memerlukan partisipasi dalam penyusunannya oleh berbagai pihak dalam perusahaan, dari manajemen tingkat atas sampai manajemen tingkat bawah. Pihak-pihak tersebut memiliki peran penting dalam mempersiapkan dan mengevaluasi berbagai alternatif keputusan dari partisipasi dalam proses penyusunan anggaran. Evaluasi dan umpan balik kinerja manajerial dilakukan secara berkala sehingga akan meningkatkan efisiensi organisasi dengan mengindikasikan sasaran yang harus direvisi untuk siklus perencanaan yang berikutnya (Ikhsan dan Ishak 2005: 182).

Komponen yang kedua adalah fungsi pengendalian suatu hotel membutuhkan informasi keuangan dengan cepat agar para manajer (pengambil keputusan) dapat mengambil keputusan dengan cepat sehingga hotel dapat memenangkan persaingan. Peningkatan ekonomi suatu hotel digunakan sebagai dasar dalam memilih informasi yang relevan untuk pengambilan keputusan. Kemajuan teknologi akuntansi saat ini memungkinkan informasi keuangan dapat tersedia dengan cepat. Menurut Ikhsan dan Ishak (2005: 21), kesempurnaan teknis tidak pernah mampu mencegah orang untuk mengetahui bahwa tujuan jasa akuntansi organisasi bukan hanya sekedar teknik yang didasarkan pada efektivitas dari segala prosedur akuntansi, melainkan bergantung pada bagaimana perilaku orang-orang di dalam perusahaan, baik sebagai pemakai maupun pelaksana. Ada beberapa hal penting dalam perilaku organisasi, salah satunya yaitu komitmen organisasi. Komitmen organisasi merupakan tingkat sampai sejauh mana


(22)

seorang karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta berniat untuk mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi itu (Ikhsan dan Ishak, 2005: 35).

Pengaruh positif dan negatif partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial dipengaruhi oleh situasi dan kondisi tertentu. Keadaan ini dijelaskan dengan pendekatan kontijensi, dimana pendekatan ini memberi gagasan bahwa sifat hubungan yang terdapat dalam partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial harus sesuai dengan berbagai macam aspek organisasi dan berbeda pada setiap situasinya. Kemungkinan hubungan partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang bertindak sebagai variabel moderating.

Pentingnya partisipasi dalam penyusunan anggaran dan komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial, maka dilakukan penelitian tentang: “Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Moderating”.


(23)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis mengambil rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah partisipasi penyusunan anggaran memiliki pengaruh positif terhadap kinerja manajerial di empat cabang Hotel Santika?

2. Apakah komitmen organisasi memoderasi pengaruh antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial di empat cabang Hotel Santika?

C. Tujuan Penelitian

Penulis melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk:

1. Untuk mengetahui pengaruh positif partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial di empat cabang Hotel Santika.

2. Untuk mengetahui komitmen organisasi memoderasi pengaruh antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial di empat cabang Hotel Santika.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Bagi empat cabang Hotel Santika

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai masukan bagi empat cabang Hotel Santika terkait mengenai penilaian kinerja


(24)

manajemen menurut perusahaan dilihat dari partisipasi penyusunan anggaran dan komitmen organisasi. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai evaluasi dan sumbangan pemikiran bagi empat cabang Hotel Santika dalam menerapkan partisipasi penyusunan anggaran lebih efektif demi peningkatan kinerja manajerial.

2. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan terutama dibidang akuntansi manajemen.

3. Bagi Penulis

Peneliti dapat memperdalam pengetahuan peneliti di bidang akuntansi manajemen khususnya partisipasi penyusunan anggaran dan komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja manajemen. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan maupun referensi bagi peneliti yang melakukan penelitian di bidang yang sama. Penelitian ini diharapkan dapat menambah motivasi penelitian-penelitian selanjutnya terutama di bidang akuntansi manajemen.


(25)

7 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Teori Motivasi

Ikhsan dan Ishak (2005: 52) menuliskan pada pertengahan tahun 1960-an, Herzberg mengajukan suatu teori motivasi yang dibagi ke dalam beberapa faktor. Teori ini memiliki pengaruh terhadap kedua jenis perilaku. Asumsi terpenting dari bentuk teori Herzberg adalah faktor yang mempunyai pengaruh positif dalam motivasi dan menjadi bahan perbedaan yang menyenangkan dari seluruh pengaruh negatif. Herzberg mengusulkan bahwa signifikansi hubungan antara kepuasan kerja dan motivasi adalah tinggi. Faktor-faktor yang meliputi: kebijakan perusahaan, kondisi pekerjaan, hubungan perseorangan, keamanan kerja dan gaji. Faktor motivasi meliputi: prestasi, pengakuan, tantangan pekerjaan, promosi, dan tanggung jawab.

B. Anggaran

1.Definisi dan Peran Anggaran

Pada umumnya, anggaran merupakan sebuah rencana keuangan untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan yang hendak dicapai. Menurut Mulyadi (2001: 488), anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan


(26)

ukuran yang lain yang mencakup jangka waktu satu tahun. Anggaran merupakan suatu rencana kerja jangka pendek yang disusun berdasarkan rencana jangka panjang yang ditetapkan dalam proses penyusunan program. Penyusunan anggaran biasa juga diartikan sebagai perencanaan laba. Dalam perencanaan laba, manajemen menyusun rencana operasional yang implikasi keuangannya dinyatakan dalam laporan laba-rugi jangka pendek dan jangka panjang, neraca, kas, dan modal kerja yang diproyeksikan di masa yang akan datang.

Bragg (2014: 1) mendefinisikan anggaran adalah dokumen tentang ramalan hasil dan posisi keuangan perusahaan bisnis tertentu, untuk satu atau lebih periode. Setidaknya anggaran berisi estimasi laporan laba- rugi yang menggambarkan hasil keuangan yang diantisipasi. Nafarin (2007: 11) mengungkapkan bahwa anggaran adalah suatu rencana kuantitatif (satuan jumlah) periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang, tetapi dapat juga dinyatakan dalam satuan barang/jasa.

2.Kegunaan Anggaran

Kegunaan anggaran pada umumnya adalah untuk perencanaan dan pengendalian. Menurut Bragg (2014: 1), kegunaan utama anggaran adalah sebagai dasar kinerja untuk mengukur hasil aktual. Anggaran juga


(27)

dapat dikaitkan dengan rencana bonus untuk mengarahkan aktivitas setiap karyawan di entitas tertentu.

Mulyadi (2001: 489) menyatakan bahwa penyusunan anggaran dimaksudkan untuk memberikan jaminan pencapaian sasaran tentang program jangka panjang, yang mencakup pangsa pasar, produk dan teknologi produksi, kepegawaian, keuangan, citra perusahaan, sistem informasi manajemen, budaya perusahaan dengan biaya sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya.

Adanya anggaran ini memudahkan manajemen untuk mengarahkan jalannya perusahaan untuk mencapai sasaran dengan mengorbankan sumber daya tertentu. Manajemen puncak mendapatkan kemudahan untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi dari kinerja manajemen unit organisasi.

3.Karakteristik Anggaran

Menurut Mulyadi (2001: 491), anggaran memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain keuangan.

b. Anggaran umumnya mencakup jangka waktu satu tahun.

c. Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajemen, yang berarti bahwa para manajer setuju untuk menerima tanggung jawab untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam anggaran.


(28)

d. Usulan anggaran di-review dan disetujui oleh pihak yang berwenang lebih tinggi dari penyusunan anggaran.

e. Sekali disetujui, anggaran hanya dapat diubah di bawah kondisi tertentu.

f. Secara berkala, kinerja keuangan sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran dan selisihnya dianalisis dan dijelaskan.

4.Fungsi Anggaran

Menurut Supriyono (1999: 343), anggaran mempunyai beberapa macam fungsi diantaranya sebagai berikut:

a. Fungsi Perencanaan

Langkah pertama dalam perencanaan adalah penentuan tujuan. Setelah menentukan tujuan, selanjutnya merumuskan strategi dan kebijaksanaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, kemudian dituangkan ke dalam anggaran periodik agar dapat dinilai dan ditinjau kembali kemajuan yang dicapai.

b. Fungsi Koordinasi

Anggaran berfungsi sebagai alat mengkoordinasikan rencana dan tindakan berbagai unit atau segmen yang ada di dalam organisasi agar dapat bekerja secara selaras ke arah pencapaian tujuan. Koordinasi harus diusahakan karena individu di dalam organisasi memiliki persepsi dan kepentingan yang berbeda terhadap tujuan organisasi.


(29)

c. Fungsi Komunikasi

Organisasi harus menentukan saluran komunikasi melalui dan berbagai unit dalam organisasi tersebut. Komunikasi meliputi penyampaian informasi yang berhubungan dengan tujuan, strategi, kebijaksanaan, rencana, pelaksanaan, dan penyimpangan yang timbul. Setiap orang yang bertanggung jawab terhadap anggaran harus dinilai mengenai prestasinya melalui laporan pengendalian periodik.

d. Fungsi Motivasi

Anggaran berfungsi sebagai alat untuk memotivasi para pelaksana di dalam melaksanakan tugas-tugas atau mencapai tujuan. Motivasi ini didorong dengan adanya pemberian insentif kepada mereka yang mencapai tujuan dan sekaligus untuk mengukur prestasi para pelaksana.

e. Fungsi Pengendalian dan Evaluasi

Anggaran berfungsi sebagai alat pengendalian kegiatan karena anggaran yang sudah disetujui merupakan komitmen dari para pelaksana yang ikut berperan serta di dalam penyusunan anggaran tersebut. Penyimpangan digunakan sebagai dasar evaluasi atau penilaian prestasi dan umpan balik untuk perbaikan masa yang akan datang.


(30)

f. Fungsi Pendidikan

Anggaran berfungsi sebagai alat untuk mendidik para manajer tentang bagaimana bekerja secara terinci pada pusat pertanggungjawaban yang dipimpin dan menghubungkan dengan pusat pertanggung jawaban lain di dalam orang yang bersangkutan. 5.Keunggulan Anggaran

Keunggulan yang dapat diperoleh apabila perusahaan menerapkan penyusunan anggaran yang baik adalah sebagai berikut (Prawironegoro dan Purwanti 2008: 13):

a. Hasil analisis lingkungan internal perusahaan yaitu analisis data historis perusahaan yang menjelaskan kekuatan dan kelemahannya kemudian dijadikan bahan baku untuk membuat program kerja di masa mendatang.

b. Hasil analisis lingkungan eksternal yang menjelaskan peluang bisnis dan kendala yang dihadapinya, kemudian dijadikan bahan baku untuk membuat program kerja di masa mendatang.

c. Sebagai alat pedoman kerja dan pengendalian kegiatan operasional dan keuangan.

d. Sebagai sumber rasa tanggung jawab dan partisipasi aktif semua kepala seksi, bagian, divisi dalam suatu perusahaan.


(31)

e. Sebagai dasar untuk mengetahui wewenang dan tanggung jawab semua level manajer.

6.Kelemahan Anggaran

Menurut Prawironegoro dan Purwanti (2008: 13) terdapat beberapa kelemahan anggaran antara lain:

a. Prediksi kegiatan bisnis di masa mendatang belum tentu tepat atau belum tentu mendekati kenyataan.

b. Perubahan kondisi politik, sosial, ekonomi, bisnis di masa mendatang sulit diprediksi sehingga sering tidak terjangkau dalam pemikiran pembuat anggaran.

c. Sering terjadi konflik kepentingan dalam peyusunan anggaran maupun dalam pelaksanaannya.

d. Pembuat anggaran (kepala seksi, bagian, divisi) sering berpikir subjektif, mementingkan seksinya, bagiannya, atau divisinya saja. e. Anggaran pada umumnya sangat idelistik sehingga sulit dicapai dan

dapat mengakibatkan para pelaksana frustasi.

C. Partisipasi Penyusunan Anggaran

Menurut Robbins (2003: 179), partisipasi merupakan suatu konsep dimana bawahan ikut terlibat dalam pengambilan keputusan sampai tingkat tertentu bersama atasannya. Menurut Rahayu dan Rachman (2013: 11), penganggaran partisipatif (participattive budgeting) merupakan proses


(32)

penyusunan anggaran yang melibatkan seluruh karyawan (manajer pada semua tingkatan) dalam organisasi. Di dalam penganggaran partisipatif melibatkan dan adanya pengaruh individu dalam proses penyusunan anggaran. Pendekatan ini sebagai metode penyusunan anggaran yang paling efektif, tetapi apabila terlalu banyak partisipasi dan diskusi maka proses penyusunan anggaran akan memerlukan banyak waktu dan mahal.

D. Kinerja Manajemen

1.Definisi Kinerja Manajemen

Menurut Mulyadi (2001: 415), penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan pokok adanya penilaian kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan. Jadi dapat disimpulkan, kinerja manajemen merupakan hasil kerja yang dicapai sebuah manajer dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.


(33)

2.Manfaat Penilaian Kinerja Manajemen

Penilaian kinerja perusahaan merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh perusahaan. Menurut Rudianto (2006: 311), manfaat bagi manajemen dengan adanya penilaian kinerja adalah sebagai berikut:

a. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian karyawan secara maksimum.

b. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan.

c. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan.

d. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan mereka menilai kinerja mereka.

e. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan. 3. Tahap Penilaian Kinerja

Menurut Mulyadi (2001: 420), penilaian kinerja tidak dapat dilakukan hanya pada satu tahap, tetapi ada dua tahap, yaitu:

a. Tahap persiapan

Tahap persiapan merupakan fase perencanaan para manajer yang membawahi suatu unit organisasi tertentu. Fase ini digunakan untuk pemberian informasi yang jelas kepada manajer sebelum memulai aktivitasnya. Fase ini dibagi menjadi dua langkah persiapan, yaitu:


(34)

1) Penentuan daerah pertanggungjawaban dan manajer yang bertanggungjawab.

Langkah pertama yang harus dilakukan seseorang ketika diminta bertanggung jawab akan sesuatu adalah menentukan dengan jelas batasan pertanggungjawaban yang menjadi wewenangnya. Ia diberi wewenang untuk mempengaruhi secara signifikan berbagai variabel yang menentukan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan.

2) Penetapan kriteria yang digunakan untuk mengukur kinerja.

Manajemen puncak harus mengetahui bahwa setiap manajer bertindak sesuai dengan tujuan perusahaan. Kesesuaian tujuan perusahaan dengan tindakan manajer ini dipengaruhi oleh prosedur yang digunakan untuk menilai kinerja manajer karena penilaian kinerja memaksa setiap manajer untuk bertindak sesuai dengan ukuran yang ditetapkan dalam kriteria kerja. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan kriteria kinerja manajer adalah:

a) Dapat diukur atau tidaknya kriteria. b) Rentang waktu sumber daya dan biaya. c) Bobot yang diperhitungkan atas kriteria.


(35)

b. Tahap penilaian

Tahap penilaian merupakan pengukuran hasil kerja para manajer dibandingkan dengan ukuran-ukuran yang telah disepakati. Terdapat tiga tahap rinci, yaitu:

1) Perbandingan kinerja sesungguhnya dengan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

Evaluasi kerja dilakukan melalui cara membandingkan antara hasil pengukuran kinerja secara periodik dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

2) Penentuan penyebab timbulnya penyimpangan kinerja sesungguhnya dari yang telah ditetapkan dalam standar.

Penyimpangan kinerja dari tujuan yang telah ditetapkan perlu dianalisis untuk menentukan penyebab terjadinya penyimpangan tersebut dan dapat sebagai perencanaan tindakan untuk mengatasinya. Manajemen harus memperhatikan dan menganalisis penyimpangan-penyimpangan yang merugikan maupun menguntungkan.

3) Menegakkan perilaku yang diinginkan dan tindakan yang digunakan untuk mencegah perilaku yang tidak diinginkan.

Tahap akhir dalam penilaian kinerja adalah tahap koreksi untuk menegakkan perilaku yang diinginkan dan mencegah terjadinya kembali perilaku yang tidak diinginkan. Penilaian kinerja dilakukan untuk menegakkan perilaku yang sesuai untuk mencapai tujuan tertentu.


(36)

E. Komitmen Organisasi

Komitmen organisasi merupakan tingkat sejauh mana seorang karyawan memihak pada satu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, dan mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi tersebut. Ikhsan dan Ishak (2005: 35-36) menuliskan beberapa pendapat para ahli tentang komitmen organisasi, diantaranya sebagai berikut:

1. Robinson (1996) mengemukakan bahwa komitmen karyawan pada organisasi merupakan salah satu sikap yang mencerminkan perasaan suka atau tidak suka seorang karyawan terhadap organisasi tempat dia bekerja. 2. Aranya, dkk (1980) mendefinisikan komitmen organisasi sebagai:

a. Suatu kepercayaan dan penerimaan terhadap tujuan-tujuan serta nilai-nilai dari organisasi dan atau profesi.

b. Suatu kemauan untuk melakukan usaha yang sungguh-sungguh guna kepentingan organisasi dan atau profesi.

c. Suatu kepentingan untuk memelihara keanggotaan dalam organisasi dan atau profesi.

3. Meyer dan Allen (1991, 1997) mengemukakan tiga komponen mengenai komitmen organisasi, yang antara lain adalah:

a. Komitmen afektif

Komitmen ini terjadi apabila karyawan ingin menjadi bagian dari organisasi karena adanya ikatan emosional atau psikologis terhadap organisasi.


(37)

b. Komitmen kontinu

Komitmen ini muncul apabila karyawan tetap bertahan pada suatu organisasi karena membutuhkan gaji dan keuntungan-keuntungan lain, atau karena karyawan tersebut tidak menemukan pekerjaan lain. c. Komitmen normatif

Komitmen ini timbul dari nilai-nilai diri karyawan. Karyawan bertahan menjadi anggota suatu organisasi karena memiliki kesadaran bahwa komitmen terhadap organisasi merupakan hal yang memang seharusnya dilakukan.

F. Rerangka Pemikiran

Rerangka pemikiran merupakan uraian yang digunakan untuk mempermudah jalan pemikiran terhadap permasalahan yang ada, yaitu pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial dimediasi oleh komitmen organisasi sebagai variabel moderating. Penelitian ini mencoba membangun rerangka pemikiran teoritis yang menggambarkan pengaruh partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial. Partisipasi penyusunan anggaran merupakan sebuah mekanisme komunikasi dan pertukaran informasi sehingga manajemen memperoleh pemahaman yang jelas tentang pekerjaan mereka. Adanya partisipasi memungkinkan mereka memperbaiki kesalahan yang ada sehingga mempengaruhi kinerja manajerial. Manajemen dengan komitmen organisasi yang tinggi memiliki keinginan


(38)

untuk memperbaiki kesalahan dengan memanfaatkan partisipasi penyusunan anggaran sehingga dapat mencapai kinerja yang diharapkan.

Muharrom (2014), melakukan penelitian untuk menganalisis pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial pada Direktorat Jendral Perbendaharaan. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh langsung partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. Partisipasi penyusunan anggaran juga berpengaruh secara signifikan terhadap komitmen organisasi dan persepsi inovasi. Namun, partisipasi penyusunan anggaran tidak berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja manjerial melalui variabel intervening komitmen organisasi dan persepsi organisasi.

Hapsari (2010), melakukan penelitian untuk menganalisis pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial dengan komitmen organisasi dan locus of control sebagai variabel moderating. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial. Hasil interaksi komitmen organisasi dan locus of

control juga positif dan signifikan hubungannya dengan partisipasi

penyusunan anggaran dan kinerja manajerial.

Rerangka pemikiran ini digunakan untuk mempermudah jalan pemikiran terhadap permasalahan yang dibahas, terkait adanya pengaruh antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial secara langsung maupun tidak langsung. Pengaruh tidak langsung partisipasi


(39)

penyusunan anggaran dan kinerja manajerial dimediasi oleh komitmen organisasi sebagai variabel moderating.

Adapun rerangka konseptual penelitian ini ditunjukkan dengan gambar 2.1. Partisipasi penyusunan anggaran dalam model penelitian ini merupakan variabel independen yang mempengaruhi kinerja manajerial yang merupakan variabel dependen, dipengaruhi oleh komitmen organisasi yang merupakan variabel moderating.

Gambar 2.1 Bagan Rerangka Pemikiran Penelitian

G. Pengembangan Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah dalam penelitian dan kebenarannya akan diuji secara empiris.

1.Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Kinerja Manajerial

Supriyono (2004) mengungkapkan bahwa di Indonesia, pengaruh antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajemen adalah positif secara signifikan. Hal tersebut sejalan dengan teori

Partisipasi

penyusunan

anggaran

Kinerja

Manajerial

Komitmen


(40)

motivasi yang menyebutkan bahwa seorang bertindak karena adanya motivasi dari dalam dirinya untuk memenuhi kebutuhan. Manajer yang dilibatkan dalam proses penyusunan anggaran mempunyai kesempatan untuk menyumbangkan ide dan pengetahuannya, sehingga kebutuhan untuk aktualisasi diri terpenuhi.

Supriyono (1987) mengungkapkan proses pengendalian manajemen dikenal dengan adanya dua jenis komunikasi, yaitu komunikasi formal dan komunikasi informal. Komunikasi formal dalam pengendalian manajemen meliputi tahap-tahap sebagai berikut: (1) penyusunan program, (2) penyusunan anggaran, (3) pelaksanaan dan pengukuran, (4) pelaporan analisis. Pada penyusunan anggaran setiap program yang telah disusun diterjemahkan ke dalam anggaran setiap pusat petanggung jawaban sehingga prestasi pusat pertanggung jawaban tersebut dapat diukur. Standar dan anggaran merupakan alat pembanding yang lebih baik dibandingkan ukuran lainnya. Pengukuran prestasi dilakukan secara periodik dengan melakukan pembandingan antara realisasi prestasi dengan prestasi yang diharapkan. Pembandingan tersebut digunakan untuk mengetahui apakah manajer pusat pertanggungjawaban tertentu memuaskan atau tidak. Efektifitas keputusan yang dibuat dalam proses pengendalian manajemen tergantung pada: (1) dukungan yang diterima dari semua manusia dalam organisasi, (2) kualitas pembuat keputusan itu sendiri.


(41)

Ikhsan dan Ishak (2005: 149-150) menyatakan untuk maju secara kronologis, disusunlah anggaran yang membebankan target biaya dan pendapatan kepada setiap segmen jaringan. Hal ini merupakan basis untuk mengevaluasi kinerja orang yang bertanggung jawab atas kegiatan setiap unit organisasi. Karakteristik dari anggaran pertanggung jawaban adalah bahwa manajer pusat pertanggung jawaban terbebani target kinerja hanya untuk pos-pos pendapatan dan biaya yang dapat mereka kendalikan. Dengan membandingkan biaya-biaya yang dapat dikendalikan kepada masing-masing kepala dari pusat biaya, manajemen akan mempunyai suatu dasar yang wajar untuk membandingkan kinerja aktual dengan kinerja yang diharapkan guna menilai efektivitas dari penyelia pusat biaya di seluruh tingkatan organisasi, dan untuk mengidentifikasi penyebab dari inefisiensi.

Supriyono (1989) menyatakan pengungkapan prestasi manajer pusat biaya kebijakan sangat berbeda dengan pengukuran prestasi manajer pusat biaya teknik. Dalam pusat biaya teknik, laporan prestasi digunakan untuk menilai efisiensi pusat biaya teknik dan efisiensi tersebut menggambarkan prestasi manajernya. Di lain pihak, dalam pusat biaya kebijakan, laporan prestasi tidak digunakan untuk menilai efisiensi pusat biaya kebijakan. Perlu disadari bahwa anggaran pusat biaya kebijakan merupakan kesanggupan manajernya untuk melaksanakan tugas yang direncanakan dengan biaya yang tidak boleh melebihi anggarannya tanpa persetujuan manajemen puncak terlebih dahulu. Oleh karena itu, laporan


(42)

prestasi pusat biaya kebijakan digunakan untuk menjamin bahwa tugas yang direncanakan telah dilaksanakan dengan biaya yang telah dianggarkan, dan tidak ada pengeluaran dapat melampaui anggaran tanpa persetujuan manajemen puncak terlebih dahulu. Hasil peneilitian Hapsari (2010) menunjukkan partisipasi dalam penyusunan anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial. Penelitian yang dilakukan Rejeki (2012) menunjukkan adanya pengaruh positif partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. Indarto dan Ayu (2011) melakukan penelitian yang menunjukkan partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial. Dalam penelitian ini, akan dilakukan pengujian pengaruh antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial dengan menarik hipotesis:

H1: Partisipasi penyusunan anggaran memiliki pengaruh positif

terhadap kinerja manajerial.

2.Partisipasi Penyusunan Anggaran, Komitmen Organisasi dan Kinerja Manajerial

Penelitian ini muncul karena adanya gagasan bahwa partisipasi dalam penyusunan anggaran berhubungan dengan komitmen organisasi yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja manajerial. Hasil penelitan Hasil penelitian Hapsari (2010) menunjukkan adanya hubungan positif komitmen organisasi terhadap partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial, maka semakin tinggi komitmen organisasi suatu


(43)

perusahaan, semakin tinggi pula pengaruhnya terhadap partisipasi anggaran dan kinerja manajerial.

Penelitian yang dilakukan Rejeki (2012) menunjukkan bahwa komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap partisipasi anggaran kinerja manajerial. Ikhsan dan Ishak (2005: 175) mengungkapkan partisipasi dapat meningkatkan moral dan mendorong inisiatif yang lebih besar pada semua tingkatan manajemen. Partisipasi yang berarti juga meningkatkan rasa kesatuan kelompok, yang pada gilirannya cenderung untuk meningkatkan kerja sama antar anggota kelompok dalam penetapan tujuan. Partisipasi berarti juga berkaitan dengan penurunan tekanan dan kegelisahan yang berkaitan dengan anggaran. Hal ini disebabkan karena orang yang berpartisipasi dalam penetapan tujuan mengetahui bahwa tujuan tersebut wajar dan dapat dicapai. Ikhsan dan Ishak (2005: 36) karyawan yang memiliki mempunyai komitmen afektif (loyalitas), akan cenderung tetap tinggal (bekerja dalam perusahaan). Mereka akan merekomendasikan kepada orang lain bahwa tempat kerjanya merupakan tempat yang bagus. Mereka akan dengan sukarela melakukan pekerjaan tambahan untuk perusahaan dan memberikan saran-saran bagi perbaikan serta kemajuan organisasi. Hasil penelitian Indarto dan Ayu (2011) menunjukkan adanya pengaruh positif komitmen organisasi terhadap partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial. Komitmen organisasi berfungsi sebagai mediator dalam


(44)

hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial

Dalam penelitian ini, akan dilakukan pengujian kembali hubungan antara partisipasi anggaran, komitmen organisasi dan kinerja manajerial dengan menarik hipotesis:

H2: Partisipasi penyusunan anggaran mempengaruhi secara positif

kinerja manajerial, pengaruh tersebut semakin kuat ketika komitmen organisasi tinggi.


(45)

27 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan dengan mengumpulkan data dan penelitian yang rinci terhadap suatu objek tertentu selama kurun waktu tertentu. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini hanya berlaku untuk perusahaan yang menjadi objek penelitian.

B. Populasi

Populasi merupakan kumpulan beberapa individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan. Populasi dalam penelitian ini adalah para manajer per departemen yang bekerja di empat cabang Hotel Santika meliputi Hotel Santika Premiere cabang Yogyakarta sebanyak 9 orang, Hotel Santika Premiere cabang Bekasi sebanyak 9 orang, Hotel Santika Premiere cabang Bintaro sebanyak 8 orang, dan Hotel Santika Premiere cabang Semarang sebanyak 9 orang. Jumlah populasi penelitian ini sebanyak 35 orang. Populasi dalam penelitian ini meliputi manajer

Housekeeping Departement, manajer Accounting Departement, manajer Front Office Departement, manajer Enggineering Departement, manajer Food and Baverage Departement, manajer Human Resources Departement, manajer Security Departement, dan Sales Departement.


(46)

Penelitian ini dilakukan di Hotel Santika karena terjadinya permasalahan penurunan kinerja manajerial akibat utang yang belum tertagih dan adanya karyawan yang sering tidak masuk kerja tanpa keterangan. Hal ini mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas kinerja manajerial.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian akan dilaksanakan di empat cabang Hotel Santika. 2. Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Maret – Mei 2016.

D. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yang merupakan data primer (diperoleh secara langsung dari responden). Data primer diperoleh melalui penyebaran kuesioner berskala likert yang dibagikan kepada para manajer di empat cabang Hotel Santika.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Kuesioner atau Angket

Arikunto (2006: 151) menjelaskan angket adalah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahui.


(47)

Sedangkan menurut Sugiyono (2008: 199), angket atau kuesioner merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.

Data yang diproleh dengan cara membagikan kuesioner kepada para responden yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan penelitian. Kuesioner berisi pertanyaan yang telah tersusun secara sistematis dan standar sehingga pertanyaan dapat diajukan kepada setiap responden. Kuesioner berisi pertanyaan terstruktur yang nantinya responden akan memberikan tanda centang ( √ ) pada jawaban yang dipilih.

Pembagian kuesioner dilakukan dengan cara menyerahkan kuesioner kepada manajer Human Resource Development (HRD) kemudian dibagikan kepada seluruh manajer per departemen di cabang Hotel Santika dan/atau mengirimkan kuesioner melalui email kepada seluruh manajer per departemen di cabang Hotel Santika. Dengan mempertimbangkan lokasi responden di empat cabang Hotel Santika yang berjauhan, maka jangka waktu pengisian dan pengembalian kuesioner ini 1 bulan setelah kuesioner diserahkan kepada responden. Kuesioner yang telah diisi oleh responden akan diambil dan/atau dikirim melalui email.

Data yang dianalisis adalah data kuesioner yang dikembalikan dan diisi lengkap oleh responden yang bersangkutan sampai batas


(48)

waktu yang ditentukan. Kuesioner yang dianalisis mengandung skor masing pilihan disetiap pertanyaan. Berikut skor untuk masing-masing pilihan ditunjukkan pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Skor Pilihan Kuesioner

Pilihan Keterangan Skor

STS Sangat Tidak Setuju 1

TS Tidak Setuju 2

CS Cukup Setuju 3

S Setuju 4

SS Sangat Setuju 5

2) Wawancara

Sugiyono (2004) menjelaskan wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk mengemukakan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dan responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil. Wawancara dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan kepada responden secara langsung untuk melengkapi data yang dibutuhkan. Hasil dari wawancara, peneliti memperoleh informasi mengenai sejarah organisasi, struktur organisasi, visi dan misi organisasi, dan komitmen organisasi.


(49)

F. Teknik Analisis Data

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan dalam penelitian ini untuk memberikan gambaran statistik data berupa mean, sum, standar deviasi, variance, range, dan lain-lain, dan untuk mengukur distribusi data apakah normal atau tidak dengan ukuran skewness dan kurtosis. Selain itu, analisis ini dapat digunakan untuk mencari nilai Z (Z score) yang digunakan untuk melihat data yang outlier, yaitu data yang menyimpang jauh dari rata-ratanya (Priyatno 2012: 38).

2. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas

Validitas item adalah kecermatan suatu item atau instrumen data dalam mengukur apa yang ingin diukur. Item dikatakan valid jika terjadi korelasi yang signifikan dengan skor totalnya. Hal ini menunjukkan adanya dukungan item tersebut dalam mengungkap suatu yang ingin diungkap. Item biasanya berupa pertanyaan atau pernyataan yang ditujukan kepada responden dengan menggunakan bentuk kuesioner atau angket dengan tujuan mengungkap sesuatu.

Pengujian validitas item dengan korelasi Pearson yaitu dengan cara mengorelasikan skor item dengan skor total item, kemudian pengujian signifikansi dilakukan dengan kriteria menggunakan r tabel pada tingkat signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi. Jika nilai


(50)

positif dan r hitung ≥ r tabel maka item dapat dinyatakan valid, jika r hitung ≤ r tabel maka item dinyatakan tidak valid (Priyatno 2012: 110).

b. Uji Reliabilitas

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data atau jawaban yang sama pula. Untuk uji reabilitas, semua item yang valid dimasukkan sedangkan yang tidak valid tidak dimasukkan dalam uji reabilitas. Hasil dari analisis reabilitas adalah dengan menggunakan teknik Cronbach Alpha. Suatu instrumen dikatakan reliabel atau tidak dengan menggunakan batas nilai Alpha 0,6 (Priyatno 2012). Jika Cronbach Alpha suatu variabel lebih besar dari 0,6 maka dapat disimpulkan instrumen penelitian telah reliabel, jika Cronbach Alpha suatu variabel lebih kecil dari 0,6 maka instrumen penelitian tidak reliabel.

3. Uji Asumsi Klasik

Model regresi linier dapat disebut sebagai model yang baik jika model tersebut memenuhi beberapa asumsi yang kemudian disebut dengan asumsi klasik. Asumsi klasik yang harus terpenuhi dalam model regresi linier yaitu residual terdistribusi normal, tidak hanya multikolinearitas, tidak hanya heteroskedastisitas, dan tidak adanya autokorelasi pada model regresi. Asumsi klasik harus terpenuhi


(51)

dengan tujuan untuk memperoleh model regresi dengan estimasi yang tidak bias dan pengujian dapat dipercaya (Priyatno 2012: 143).

a. Uji Normalitas

Menurut Priyatno (2012), uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang terdistribusi secara normal. Beberapa metode uji normalitas yaitu dengan melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik Normal P-P Plot of regression standardized residual atau dengan uji One Sample Kolmogorov Smirnov.

1) Metode Grafik

Uji normalitas residual dengan metode grafik yaitu dengan melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik Normal P-P Plot of regression standardized residual. Sebagai dasar pengambilan keputusannya, jika titik-titik menyebar sekitar garis dan mengikuti garis diagonal maka nilai residual nilai tersebut telah normal.

2) Metode Uji One Sample Kolmogorov Smirnov

Uji One Sample Kolmogorov Smirnov digunakan untuk mengetahui distribusi data, apakah mengikuti distribusi normal, poisson, uniform, atau exponential. Dalam hal ini untuk mengetahui apakah distribusi residual terdistribusi


(52)

normal atau tidak. Residual terdistribusi normal jika nilai signifikansi lebih dari 0,05.

b. Uji Multikolinearitas

Priyatno (2012) menjelaskan multikolinearitas adalah keadaan di mana pada model regresi ditemukan adanya korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna antarvariabel independen. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna di antara variabel bebas (korelasinya 1 atau mendekati 1). Beberapa metode uji multikolinearitas yaitu dengan melihat nilai Tolerance dan Inflation Factor (VIF) pada mdel regresi atau dengan membandingkan nilai koefisien determinasi individual (r²) dengan nilai determinasi secara serentak (R²).

1) Dengan Melihat Nilai Tolerance dan Inflation Factor (VIF) pada Model Regresi

Untuk mengetahui suatu model regresi bebas dari multikolinearitas, yaitu mempunyai nilai VIF (Variance Inflation Factor) kurang dari 10 dan mempunyai angka Tolerance lebih dari 0,1.

2) Dengan membandingkan Nilai Koefisien Determinasi Individual (r²) dengan Nilai Determinasi secara Serentak (R²) Dalam metode ini, cara yang ditempuh adalah dengan meregresikan setiap variabel independen dengan variabel


(53)

independen lainnya, dengan tujuan mengetahui nilai koefisien r² untuk setiap variabel yang diregresikan. Selanjutnya nilai r² tersebut dibandingkan dengan nilai koefisien determinasi R². Kriteria pengujiannya yaitu jika r² > R² maka terjadi multikolinearitas dan jika r² < R² maka tidak terjadi multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Priyatno (2012), hetroskedastisitas adalah keadaan di mana dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Berikut macam-macam uji heterokedastisitas:

1) Uji Glejser

Uji glejser dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel independen dengan nilai absolut residualnya. Jika nilai signifikansi antara variabel independen dengan absolut residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi masalah heterokedastisitas. 2) Melihat Pola Titik-titik pada Scatterplots Regresi

Metode ini dilakukan dengan cara melihat grafik scatterplot antara standardizied predicted value (ZPRED) dengan sutentizied residual (SRESID), ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED di mana sumbu


(54)

Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya). Dasar pengambilan keputusan: a) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas.

b) Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

4. Uji Interaksi atau Moderated Regression Analysis (MRA)

Uji interaksi atau Moderated Regression Analysis (MRA) merupakan analisis regresi moderasi yang menggunakan pendekatan analitik yang mempertahankan integritas sample dan memberikan dasar untuk mengontrol pengaruh variabel moderator. Untuk menggunakan MRA dengan satu variabel prediktor (X), maka kita harus membandingkan tiga persamaan regresi untuk menentukan jenis variabel moderator (Ghozali 2011: 229).


(55)

1) Hipotesis 1

Hipotesis 1 menguji pengaruh antara partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial, maka dalam pengujian hipotesis diskriptif sebagai berikut:

: Partisipasi penyusunan anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial.

: Partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial.

2) Hipotesis 2

Hipotesis 2 menguji pengaruh antara partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial dengan komitmen organisasi sebagai variabel moderating, maka dalam pengujian hipotesis diskriptif sebagai berikut:

: Partisipasi penyusunan anggaran tidak mempengaruhi secara positif kinerja manajerial, pengaruh tersebut tidak semakin kuat ketika komitmen organisasi tinggi.

: Partisipasi penyusunan anggaran mempengaruhi secara positif kinerja manajerial, pengaruh tersebut semakin kuat ketika komitmen organisasi tinggi.


(56)

Model persamaan regresi dengan variabel pemoderasi menurut Ghozali (2011: 225) untuk menguji hipotesis adalah sebagai berikut:

Ket:

Y = kinerja manajerial

= variabel partisipasi penyusunan anggaran = variabel komitmen organisasi

= variabel interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dengan komitmen organisasi

= koefisien regresi variabel partisipasi penyusunan anggaran = koefisien regresi variabel komitmen organisasi

= koefisien regresi interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dengan komitmen organisasi

= konstanta

a.Uji F

Uji F atau uji koefisien regresi secara bersama-sama digunakan untuk mengetahui apakah secara bersama-sama variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Dalam hal ini untuk mengetahui apakah variabel partisipasi penyusunan anggaran dan komitmen organisasi berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap kinerja manajerial. Pengujian menggunakan tingkat signifikansi 0,05. Apabila tingkat signifikansi nilai F, yaitu sig. < 0,05 maka ditolak, artinya variabel partisipasi penyusunan anggaran dan komitmen organisasi secara simultan berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Sebaliknya, jika tingkat sig. > 0,05 maka tidak ditolak, artinya variabel partisipasi penyusunan


(57)

anggaran dan komitmen organisasi secara simultan tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial.

b. Uji t

Uji t atau uji koefisien regresi secara parsial digunakan untuk mengetahui apakah secara parsial variabel independen berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel dependen. Dalam hal ini untuk mengetahui apakah: (1) variabel partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap kinerja manajerial; dan (2) variabel partisipasi penyusunan anggaran dan komitmen organisasi berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap kinerja manajerial. Pengujian menggunakan tingkat signifikansi 0,05 dan 2 sisi.

Pada hipotesis 1, apabila tingkat signifikansi nilai t, yaitu sig. < 0,05 maka ditolak, artinya variabel partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Apablia tingkat sig. > 0,05 maka tidak ditolak, artinya variabel partisipasi penyusunan anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial.

Begitu pula dengan hipotesis 2, apabila tingkat signifikansi nilai t, yaitu

sig. < 0,05 maka ditolak, artinya variabel partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial dengan komitmen organisasi sebagai variabel moderasi. Apablia tingkat sig. > 0,05 maka tidak ditolak, variabel partisipasi penyusunan anggaran tidak berpengaruh


(58)

terhadap kinerja manajerial dengan komitmen organisasi sebagai variabel moderasi.

Analisis data menggunakan program SPSS versi 20 (Statistical Product and


(59)

41 BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya Perusahaan

Santika Indonesia Hotels & Resorts merupakan anak perusahaan Kompas Gramedia yang didirikan oleh: Jakob Oetama dan Petrus Kanisius (PK) Ojong

Dari sekian banyak usaha di bawah bendera Kompas Gramedia, yang mempunyai visi menjadi perusahaan yang terbesar, terbaik, terpadu & tersebar di Asia Tenggara melalui usaha berbasis pengetahuan yang menciptakan masyarakat terdidik, tercerahkan, mengharagai kebhinekaan dan adil sejahtera. Perusahaan melakukan diversifikasi usaha kebidang lain yakni bidang usaha jasa perhotelan. Dan pada tahun 1981 terbentuklah PT. Grahawita Santika sebagai Corporate Grup Santika Indonesia Hotels & Resorts yang mengelola hotel milik sendiri maupun milik orang lain/investor. Nama Grahawita Santika, juga berasal dari bahasa Sansekerta yang memiliki arti “Rumah Wisata yang kokoh dan Damai”, merupakan cerminan dari pihak yang mengatur jalannya semua kegiatan bisnis dengan system manajemen yang tangguh.

Adapun Kelompok Usaha di Kompas Gramedia (KG) antara lain meliputi :

1. Kelompok Kompas.


(60)

3. Group of Magazine

4. Group of Regional News Paper: Tribun

5. Group of Book Publishing: Gramedia Pustaka Utama (GPU), Elex Media Komputindo, Grasindo, KPG, M & C Comics,

6. Group of Education: ELTI, Universitas Multimedia Nusantara 7. Group of Sport Health Media: Bola, Senior, Sport Centre 8. Group of Radio Radio: Sonora, Motion FM

9. Group of Retail Business: Toko Buku Gramedia, Graha Kerindo Utama (GKU – Tisu Tessa)

10.Group of Hotels & Resorts: Santika Hotels & Resorts 11.Group of TV: Kompas TV, K Vision

PT. Grahawita Santika terdapat 3 brands di bawah payung Santika Indonesia Hotels & Resorts. Mereka adalah brand Hotel Santika Premiere untuk hotel berbintang 4, brand Hotel Santika untuk hotel berbintang 3 dan brand Hotel Amaris untuk hotel berbintang 2.

Hotel Santika Premiere merupakan hotel kategori bintang empat dengan memakai gaya konstruksi dan interior yang berbasiskan semi minimalist modern dan diberikan sentuhan yang luwes, sesuai dengan tren yang ada. Brand ini dapat digunakan untuk city hotel maupun resort hotel. Penyesuaian dilakukan terhadap konstruksi eksterior dan interiornya dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan agar dapat menjadi hotel yang terbaik di kelasnya. Berbeda dengan Hotel Santika Premiere, Hotel Santika juga menawarkan suasana kategori bintang tiga, perbedaannya hanya terdapat pada


(61)

amenities, fasilitas restoran dan fasilitas pendukung lainny sedangkan secara phisik; eksterior maupun interiornya tidak begitu menonjol perubahannya. Dan untuk keramahtamahan pelayanannya yang khas Indonesian Home tetap dipertahankan baik pada brand Hotel Santika Premiere maupun Hotel Santika.

B. Letak Perusahaan

Penelitian ini dilaksanakan di empat cabang Hotel Santika Premiere, diantaranya cabang Yogyakarta, Bekasi, Bintaro, dan Semarang. Hotel Santika Premiere merupakan hotel kategori bintang empat dengan memakai gaya konstruksi dan interior yang berbasiskan semi minimalist modern dan diberikan sentuhan yang luwes, sesuai dengan tren yang ada. Brand ini dapat digunakan untuk city hotel maupun resort hotel. Penyesuaian dilakukan terhadap konstruksi eksterior dan interiornya dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan agar dapat menjadi hotel yang terbaik di kelasnya.

Hotel Santika Premiere adalah kategori tertinggi pada kelompok Santika Indonesia Hotels & Resorts. Sentuhan kemewahan jelas terlihat dan terasa di semua produk sehingga memberikan rasa nyaman yang berkelas kepada semua tamu hotel. Pemilik, jumlah kamar, alamat, dan nomor telpon empat cabang Hotel Santika yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan dengan tabel 4.1.


(62)

Tabel 4.1 Letak Empat Cabang Hotel Santika Premiere No Unit Hotel Pemilik

(Owner) Jumlah Kamar Alamat Hotel No.Telf & Fax. 1 Hotel

Santika Premiere, Semarang

PT.Grahawita Santika

128 Kamar Jl.Pandanaran No.116-120 Semarang 50134

Telp: 024 -

413115 / 121 Fax:

024 – 413113

2 Hotel Santika Premiere, Jogjakarta

PT.Grahawita Santika

148 Kamar Jl.Jend Sudirman No.19 Jogjakarta 55233

Telp: 0274 – 563036 Fax: 0274 – 563669

3 Santika Premiere Bintaro

PT. Tozy Bintang Sentosa

167 Kamar Jl. Prof Dr Satrio CBD Bintaro Kav. B7/A3 - 1

Telp. (021) 2986 8989 Fax (021) 2986 8988 4 Hotel

Santika Premiere Kota Harapan Indah Bekasi PT. Deltasari Adipratama

152 Kamar Jl. Harapan Indah Boulevar, 10-12 Medan Satria, Bekasi 17131 Telp (021) 8886 8886 Fax (021) 8886 4545


(63)

C. Visi dan Misi Perusahaan

Hotel Santika Indonesia mempunyai Visi dan Misi sebagai berikut:

Visi

Menjadi Jaringan hotel pilihan utama yang terbesar di Indonesia dan tersebar di Asia Tenggara ; sedangkan

Misi

Menciptakan nilai lebih bagi “Stake Holders” dengan menyajikan produk bermutu disertai pelayanan profesional yang ramah dalam mewujudkan “Sentuhan Indonesia” sebagai citra Santika.

D. Struktur Organisasi

Setiap perusahaan besar pasti memiliki stuktur organisasi yang jelas, begitu pula dengan Hotel Santika. Adanya stuktur organisasi ini memudahkan karyawannya untuk mengerti hak serta kewajibannya terhadap perusahaan dimana karyawan tersebut bekerja. Gambar 4.2 menunjukkan struktur organisasi corporate Hotel Santika.


(64)

46 Gambar 4.1 Struktur Organisasi Corporate Hotel Santika


(65)

E. Uraian Pekerjaan

1. Accounting Manager

Maksud/tujuan rangkuman pekerjaan Accounting Manager:

a. Mengelola, dan bertanggung jawab untuk semua aspek pengontrolan keuangan dan accounting (pembukuan) di hotel.

b. Mengarahkan dan mengawasi kinerja departemen accounting.

c. Berhubungan dengan perusahaan asuransi, konsultan pajak, auditor, bank komersial dan pemerintah (commercial and government bank).

2. Chief Engineer

Maksud/tujuan dan rangkuman pekerjaan Chief Engineer:

a. Bertanggung jawab untuk mengelola, mengoperasikan sistem mekanikal, elektrikal, plumbing dan sanitary, boiler, audio dan sound, serta carpenting di hotel secara efektif termasuk perawatan mesin dan peralatan, sehingga dapat digunakan dengan efisien dan optimal. b. Mengelola gedung (hotel), mengevaluasi feasibility study

proyek-proyek engineering, dan melaksanakannya.

c. Memastikan semua fasilitas di area complex gedung (hotel) berfungsi sesuai dengan kemampuan dan nilai estetikanya.

3. Chef de Partie (pastry)

Maksud/tujuan dan rangkuman pekerjaan Chef de Partie:

a. Mengawasi, mengarahkan, dan menyelaraskan operasional bagian

pastry, memastikan berjalan sesuai dengan standard kinerja yang


(66)

b. Memastikan jenis pastry dan bakery disajikan dengan standard dan kualitas terbaik.

4. Restaurant & Room Service Manager

Maksud/tujuan dan rangkuman pekerjaan Restaurant & Room Service

Manager:

a. Bertanggung jawab untuk pelayanan dan operasional restoran dan room

service.

b. Membantu Asisten manajer food & beverage untuk mengawasi dan mengarahkan karyawan restoran dan room service.

c. Bertanggung jawab untuk administrasi restoran dan room service.

d. Bertanggung jawab untuk sales & marketing restoran dan room service.

5. Front Office Manager

Maksud/tujuan dan rangkuman pekerjaan Front Office Manager:

a. Mengarahkan dan mengawasi semua aspek operasional Front Office

(room sales dan guest relation).

b. Mengoptimalkan sales revenue melalui active selling, efisien, dan

friendly service. 6. Executive Housekeeper

Maksud/tujuan dan rangkuman pekerjaan Executive Housekeeper:

a. Mengawasi dan mengarahkan semua aspek operasional dan administrasi


(67)

b. Memastikan kenyamanan, kebersihan, dan keamanan terhadap pelayanan yang diberikan kepada setiap tamu.

c. Memaksimumkan tingkat produktivitas dan efisiensi bagi perusahaan.

7. Human Resource Development Manager

Maksud/tujuan dan rangkuman pekerjaan Human Resource Development

Manager adalah bertanggung jawab untuk mengelola bagian Sumber Daya

Manusia (termasuk bagian security) dengan efektif, menjaga standard yang telah ditentukan oleh Hotel Santika Indonesia.

8. Chief Security

Maksud/tujuan dan rangkuman pekerjaan Chief Security: a. Tugas Kewajiban :

1) Sebagai pembantu pimpinan Hotel Santika Beach Bali dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban.

2) Sebagai pembantu pimpinan dalam menjalankan komando dan pengendalian terhadap Satuan Pengamanan (Satpam) Hotel Santika Beach Bali.

3) Melaporkan semua perkembangan pelaksanaan tugas pengamanan secara periodik/insidentil kepada Pimpinan Hotel Santika Beach Bali atau yang ditunjuk.

4) Melaporkan semua peristiwa pidana kepada penguasa Polri, dan kejadian-kejadian penting lainnya.


(68)

5) Melakukan tugas-tugas lain atas intruksi Pimpinan Hotel Santika Beach Bali, sejalan dengan pengamanan Policy Management.

6) Dalam hal menjalankan tugas komando, secara berkesinambungan memberikan pengarahan dan pengawasan terhadap anggota termasuk penindakan secara cepat dan tepat, bilamana perlu.

7) Mengikuti Morning Briefing bersama Department lainnya yang dipimpin oleh General Manager.

8) Memimpin rapat bulanan anggota Security Department. 9) Menghadiri rapat bulanan Chief Security SKBBA.

10) Mengadakan koordinasi dengan Chief Security hotel-hotel tetangga di kawasan Kuta, dan aparat keamanan setempat seperti Polsek, Sat Pol PP, dan Pecalang Desa adat Kuta.

b. Wewenang :

1) Memberikan perintah/intruksi kepada semua anggota bawahan untuk terlaksananya tugas-tugas pengamanan yang efektif dan efisien.

2) Meminta pertanggungjawaban kepada semua anggota bawahan. 3) Mengadakan koordinasi dengan Department lain demi

terlaksananya tugas yang berhasil guna dan berdaya guna.

4) Memberikan perintah-perintah kepada anggota bawahan untuk melakukan tindakan berdasarkan Undang-Undang atau Peraturan-Peraturan yang ada termasuk House Rule Hotel Santika Beach Bali.


(69)

5) kepada setiap orang atau pelaku kejahatan, atau terhadap yang melakukan pelanggaran House Rule atau ketentuan – ketentuan yang berlaku di Hotel Santika Beach Bali.

6) Memanggil serta mengiterogasi karyawan Hotel Santika Beach Bali yang terlibat kasus-kasus pelanggaran terhadap House Rule hotel dan tindakan pelanggaran atau kejahatan lainnya.

9. Sales Executive

Maksud/tujuan dan rangkuman pekerjaan Sales Executive adalah Mencapai hasil maksimum dari target revenue dan profit penjualan kamar dan


(70)

52 BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Objek penelitian dalam hal ini adalah manajer di empat cabang Hotel Santika diantaranya Hotel Santika Premiere Harapan Indah-Bekasi, Hotel Santika Premiere Bintaro, Hotel Santika Premiere Semarang, dan Hotel Santika Premiere Daerah Istimewa Yogyakarta. Kuesioner dibagikan kepada seluruh manajer yang bekerja di empat cabang Hotel santika tersebut. Manajer yang telah mengisi kuesioner sebanyak 35 orang. Dalam penelitian ini, yang menjadi responden adalah manajer di empat cabang Hotel Santika (Harapan Indah-Bekasi, Bintaro, Semarang, dan Daerah Istimewa Yogyakarta) yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran.

A.Analisis Data

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif bertujuan untuk menggambarkan karakter sampel dalam penelitian serta memberikan deskripsi variabel yang digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah partisipasi penyusunan anggaran (PA), komitmen organisasi (KO), dan kinerja manajerial (KM). Hasil uji statistik deskriptif disajikan pada tabel 5.1


(71)

Tabel 5.1 menunjukkan hasil pengukuran statistik deskriptif terhadap variabel dari 35 responden. Variabel partisipasi penyusunan anggaran terdiri dari 8 buah pertanyaan pada skala Likert 5 poin. Adapun kisaran jawaban responden (kisaran aktual) sebesar 13 sampai dengan 38 di mana kisaran teoritisnya adalah 8 sampai dengan 40. Nilai mean partisipasi penyusunan anggaran sebesar 28,09. Hal ini mengindikasikan bahwa partisipasi penyusunan anggaran relatif tinggi. Komitmen organisasi yang terdiri dari 10 buah pertanyaan pada skala Likert 5 poin. Adapun kisaran jawaban responden (kisaran aktual) adalah 28 sampai dengan 50 di mana kisaran teoritisnya 10 sampai dengan 50. Nilai mean komitmen organisasi sebesar 42,14. Hal ini mengindikasikan bahwa komitmen organisasi yang dimiliki pegawai relatif tinggi. Kinerja manajerial terdiri dari 8 buah pertanyaan pada skala Likert 5 poin. Adapun kisaran jawaban responden (kisaran aktual) adalah 22 sampai dengan 40 di mana kisaran teoritisnya 8 sampai dengan 40. Nilai mean kinerja manajerial sebesar 33,03. Hal ini mengindikasikan bahwa kinerja manajerialnya sangat tinggi. Sedangkan standar deviasi untuk masing-masing variabel adalah 1) partisipasi penyusunan anggaran sebesar 6,180; 2) komitmen organisasi sebesar 4,912; dan 3) kinerja manajerial sebesar 4,260. Semakin tinggi tingkat standar deviasinya maka akan semakin heterogenitas, yang artinya pernyataan dalam variabel tersebut semakin bervariasi. Semakin rendah tingkat standar deviasinya maka


(72)

semakin homogen, artinya bahwa variasi jawaban atau pernyataan semakin kecil.

Pada tabel 5.1 terdapat kolom skewness dan kurtosis. Untuk mengetahui apakah data terdistribusi dengan normal atau tidak maka dihitung skewness dengan perhitungan skewness/standar error of skewness sebagai berikut: (1) rasio skewness partisipasi penyusunan anggaran sebesar 2; (2) rasio skewness komitmen organisasi sebesar -0,47; (3) rasio skewness kinerja manajerial sebesar -0,67. Karena kriteria yang digunakan yaitu jika rasio skewness antara -2 sampai 2 maka distribursi data normal, dalam hal ini data partisipasi anggaran, komitmen organisasi, dan kinerja manajerial berdistribusi normal. Kurtosis juga digunakan untuk mengukur distribusi data. Rasio kurtosis dengan perhitungan kurtosis/standar error of kurtosis sebagai berikut: (1) rasio kurtosis partisipasi penyusunan anggaran sebesar 1,39; (2) rasio kurtosis komitmen organisasi sebesar 0,74; (3) rasio kurtosis kinerja manajerial sebesar 0,32. Karena kriteria yang digunakan yaitu jika rasio kurtosis antara -2 sampai 2 maka distribusi data normal, dalam hal ini partisipasi anggaran, komitmen organisasi, dan kinerja manajerial berdistribusi normal.


(73)

Tabel 5.1 Statistik Deskriptif Variabel Kisaran

Teoritis

Kisaran

Aktual Mean

Standar

Deviasi Skewness Kurtosis Partisipasi

penyusunan anggaran

8-40 13-38 28,09 6,180 -2 1,39 Komitmen

Organisasi 10-50 28-50 42,14 4,912 -0,47 0,74 Kinerja

Manajerial 8-40 22-40 33,03 4,260 -0,67 0,32

Sumber: Data primer diolah, 2016

2. Hasil Uji Kualitas Data a)Hasil Uji Validitas

Pengujian validitas item dengan korelasi Pearson yaitu dengan cara mengorelasikan skor item dengan skor total item, kemudian pengujian signifikansi dilakukan dengan kriteria menggunakan r tabel pada tingkat signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi. Jika nilai positif dan r hitung ≥ r tabel maka item dapat dinyatakan valid, jika r hitung ≤ r tabel maka item dinyatakan tidak valid (Priyatno 2012: 110).

Tabel 5.2 menunjukkan hasil uji validitas data. Untuk uji validitas data, kita lihat pada koefisien korelasi antara tiap item dengan skor total. Nilai koefisien korelasi ini dibandingkan dengan r-tabel pearson product moment (pada signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi dan N = 8) maka didapat nilai r tabel adalah 0,7067 (lihat lampiran r tabel), maka dapat disimpulkan:

1) Untuk variabel partisipasi anggaran, nilai korelasi yang kurang dari r- tabel 0,7067 adalah PA6 (0,081), PA7 (0,684), dan PA8 (0,642),


(74)

sedangkan yang lain di atas r-tabel 0,7067. Jadi dapat disimpulkan PA6, PA7, dan PA8 tidak valid sehingga harus diperbaiki atau dibuang.

2) Untuk variabel kinerja manajerial, nilai korelasi yang kurang dari r- tabel 0,7067 adalah KM2 (0,671) dan KM7 (0,494), sedangkan yang lain di atas r-tabel 0,7067. Jadi dapat disimpulkan KM2 dan KM7 tidak valid sehingga harus diperbaiki atau dibuang.

Untuk uji validitas variabel komitmen organisasi, kita lihat pada koefisien korelasi komitmen organisasi antara tiap item dengan skor total. Nilai koefisien korelasi ini dibandingkan dengan r-tabel pearson product moment (pada signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi dan N = 10) maka didapat nilai r tabel adalah 0,6319 (lihat lampiran r tabel), maka dapat disimpulkan untuk variabel komitmen organisasi, nilai korelasi yang kurang dari r-tabel 0,6319 adalah KO5 (0,597), sedangkan yang lain di atas r-tabel 0,6319. Jadi dapat disimpulkan bahwa KO5 tidak valid sehingga harus diperbaiki atau dibuang.


(75)

Tabel 5.2 Hasil Uji Validitas Data

Variabel Item Nilai Pearson

Correlation r-tabel Keterangan

Partisipasi penyusunan anggaran

PA1 0,792** 0,7067 Valid PA2 0,899** 0,7067 Valid PA3 0,919** 0,7067 Valid PA4 0,910** 0,7067 Valid PA5 0,841** 0,7067 Valid PA6 0,081 0,7067 Tidak Valid PA7 0,684** 0,7067 Tidak Valid PA8 0,642** 0,7067 Tidak Valid Komitmen

Organisasi KO1 0,688** 0,6319 Valid KO2 0,672** 0,6319 Valid KO3 0,801** 0,6319 Valid KO4 0,863** 0,6319 Valid KO5 0,597** 0,6319 Tidak Valid KO6 0,742** 0,6319 Valid KO7 0,892** 0,6319 Valid KO8 0,841** 0,6319 Valid KO9 0,773** 0,6319 Valid KO10 0,706** 0,6319 Valid Kinerja

Manajerial KM1 0,817** 0,7067 Valid KM2 0,671** 0,7067 Tidak Valid KM3 0,722** 0,7067 Valid KM4 0,835** 0,7067 Valid KM5 0,865** 0,7067 Valid KM6 0,825** 0,7067 Valid KM7 0,494** 0,7067 Tidak Valid KM8 0,744** 0,7067 Valid

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Sumber: Data Primer diolah, 2016


(76)

b)Hasil Uji Reliabilitas

Hasil dari analisis reabilitas adalah dengan menggunakan teknik Cronbach Alpha. Suatu instrumen dikatakan reliabel atau tidak dengan menggunakan batas nilai Alpha 0,6 (Priyatno 2012). Hasil uji reabilitas disajikan dalam tabel 5.3.

Tabel 5.3 di atas menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 untuk masing-masing variabel dalam penelitian ini. Dapat diketahui nilai Cronbach Alpha untuk variabel partisipasi penyusunan anggaran sebesar 0,944, variabel komitmen organisasi sebesar 0,911, dan variabel kinerja manajerial sebesar 0,892. Hal ini berarti bahwa variabel partisipasi penyusunan anggaran, komitmen organisasi, dan kinerja manajerial adalah reliabel.

Tabel 5.3 Hasil Uji Reabilitas Data Variabel Cronbach

Alpha

Standar

Cronbach Alpha

Keterangan Partisipasi

penyusunan anggaran

0,944 >0,60 Reliabel Komitmen

Organisasi 0,911 >0,60 Reliabel Kinerja Manajerial 0,892 >0,60 Reliabel


(77)

3. Hasil Uji Asumsi Klasik a) Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah jika distribusi data normal atau mendekati normal. Pengujian normalitas dalam penelitian dilakukan dengan analisis grafik dan uji statistik. Analisis grafik mendeteksi normalitas dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik normal

probability plot. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan

mengikuti garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Berikut ditampilkan gambar grafik normal probability plot masing-masing model regresi:

Gambar 5.1 Hasil Uji Normalitas


(1)

97 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(2)

98 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(3)

99 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(4)

100 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(5)

101

3.


(6)

45 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


Dokumen yang terkait

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN BUDAYA DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI.

0 3 22

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAPKINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT.

0 4 16

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Daerah Air Minum (

0 2 14

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Daerah Air Minum (

0 1 16

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN BUDAYA ORGANISASI DAN Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating (Studi Sur

0 0 15

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL: KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Kasus Pada PT. MUTU GADING TEKSTIL Karanganyar).

0 0 7

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Kasus Di BAPPEDA Kabupaten Boyolali).

0 2 10

PENDAHULUAN PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Kasus Di BAPPEDA Kabupaten Boyolali).

0 1 5

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Suvei pada Rumah Sakit Umum Daer

0 1 14

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial dengan Komitmen Organisasi dan Gaya Kepemimpinan Sebagai Variabel Moderating.

1 10 33