Pengujian Instrumen Penelitian ANALISIS DAN PEMBAHASAN

KM 8 0,514 0,1381 Valid KM 9 0,509 0,1381 Valid KM 10 0,596 0,1381 Valid KM 11 0,525 0,1381 Valid Sumber: Data primer diolah tahun 2017 Dari tabel 5.9 dapat diketahui nilai r hitung lebih besar daripada r tabel r hitung r tabel, sehingga 11 item pernyataan yang ada pada kuesioner untuk persepsi kemudahan penerapan e-Filing dapat dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk analisis lebih dalam. Tabel 5.10 Hasil Uji Validitas Persepsi Kepuasan Penerapan E-Filing Urutan Pernyataan r hitung r tabel Keterangan KP 1 0,478 0,1381 Valid KP 2 0,559 0,1381 Valid KP 3 0,642 0,1381 Valid KP 4 0,514 0,1381 Valid KP 5 0,567 0,1381 Valid KP 6 0,659 0,1381 Valid KP 7 0,653 0,1381 Valid KP 8 0,610 0,1381 Valid KP 9 0,599 0,1381 Valid KP 10 0,537 0,1381 Valid Sumber: Data primer diolah tahun 2017 Dari tabel 5.10 dapat diketahui nilai r hitung lebih besar daripada r tabel r hitung r tabel, sehingga 10 item pernyataan yang ada pada kuesioner untuk persepsi kepuasan penerapan e-Filing dapat dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk analisis lebih dalam. Tabel 5.11 Hasil Uji Validitas Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Urutan Pernyataan r hitung r tabel Keterangan P 1 0,408 0,1381 Valid P 2 -0,225 0,1381 Tidak Valid P 3 0,599 0,1381 Valid P 4 0,656 0,1381 Valid P 5 0,722 0,1381 Valid P 6 0,738 0,1381 Valid P 7 0,621 0,1381 Valid Sumber: Data primer diolah tahun 2017 Dari tabel 5.11 dapat diketahui nilai r hitung lebih besar daripada r tabel r hitung r tabel kecuali untuk butir pernyataan P2 yang nilai r hitung lebih kecil dari r tabel, 6 item pernyataan yang ada pada kuesioner untuk persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dapat dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk analisis lebih dalam kecuali pernyataan P2 sehingga tidak digunakan untuk analisis lebih dalam. 2. Uji Reliabilitas Tabel 5.12 Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Kebermanfaatan Penerapan E-Filing Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items ,759 11 Sumber: Data primer diolah tahun 2017 Dari hasil uji reliabilitas diperoleh nilai Crobanch’ s Alpha sebesar 0,734. Nilai Crobanch’s Alpha tersebut menurut Sunyoto 2013: 81 dikatakan reliabel karena bernilai lebih dari 0,6, maka item-item pernyataan untuk persepsi kebermanfaatan dianggap dapat mengukur secara konsisten. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 5.13 Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Kemudahan Penerapan E-Filing Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items ,750 11 Sumber: Data primer diolah tahun 2017 Dari hasil uji reliabilitas diperoleh nilai Crobanch’s Alpha sebesar 0,750. Nilai Crobanch’s Alpha tersebut menurut Sunyoto 2013: 81 dikatakan reliabel karena bernilai lebih dari 0,6, maka item-item pernyataan untuk persepsi kebermanfaatan dianggap dapat mengukur secara konsisten. Tabel 5.14 Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Kepuasan Penerapan E-Filing Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items ,745 11 Sumber: Data primer diolah tahun 2017 Dari hasil uji reliabilitas diperoleh nilai Crobanch’s Alpha sebesar 0,745. Nilai Crobanch’s Alpha tersebut menurut Sunyoto 2013: 81 dikatakan reliabel karena bernilai lebih dari 0,6, maka item-item pernyataan untuk persepsi kebermanfaatan dianggap dapat mengukur secara konsisten. Tabel 5.15 Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items ,706 6 Sumber: Data primer diolah tahun 2017 Dari hasil uji reliabilitas diperoleh nilai Crobanch’s Alpha sebesar 0,706. Nilai Crobanch’s Alpha tersebut menurut Sunyoto 2013: 81 dikatakan reliabel karena bernilai lebih dari 0,6, maka item-item pernyataan untuk persepsi kebermanfaatan dianggap dapat mengukur secara konsisten. 3. Uji Normalitas Tujuan dilakukannya uji normalitas terhadap serangkaian data adalah untuk mengetahui apakah proporsi data berdistribusi normal atau tidak Siregar, 2013: 153. Uji nomalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan SPSS 23. Tabel 5.16 Hasil Uji Normalitas Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic df Sig. Kebermanfaatan ,115 222 ,000 ,968 222 ,000 Kemudahan ,124 222 ,000 ,973 222 ,000 Kepuasan ,145 222 ,000 ,961 222 ,000 Kepatuhan ,153 222 ,000 ,952 222 ,000 a. Lilliefors Significance Correction Sumber: Data primer diolah 2017 Tabel 5. 17 Rekapitulasi Uji Normalitas Variabel Data Hasil Uji Taraf Kesalahan 5 α= 0,05 Pernyataan normlitas jika Sig 0,05 Persepsi Kebermanfaatan 0,000 0,05 Tidak Normal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Persepsi Kemudahan 0,000 0,05 Tidak Normal Persepsi Kepuasan 0,000 0,05 Tidak Normal Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi 0,000 0,05 Tidak Normal Sumber: Data primer diolah tahun 2017 Berdasarkan hasil uji normalitas diatas, pengujian normalitas yang digunakan adalah Kolmogorof Smirnov. Diketahui bahwa nilai signifikansi Sig. variabel persepsi kebermanfaatan penerapan e- Filing, persepsi kemudahan penerapan e-Filing, persepsi kepuasan penerapan e-Filing, dan persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi sebesar 0,000. Dari hasil pengujian tersebut, seluruh data berada di bawah taraf kesalahan 5 atau Sig. 0,05 maka Ho ditolak. Santoso 2010: 3 menyatakan bahwa penggunaan statistik parapetrik tetaplah diutamakan, jika data masih memenuhi asumsi parametrik, seharusnya digunakan prosedur parametrik untuk mengolah data. Jika ada asumsi yang tidak terpenuhi, maka masih bisa dilakukan transformasi data dan tetap menggunakan prosedur parametrik. Hanya jika memang sudah tidak ada jalan lain, penggunaan statistik nonparametrik bisa dipertimbangkan. Ghozali 2005: 32 dalam Prananda 2010 juga menyatakan jika data yang tidak terdistribusi secara normal dapat ditansformasi agar menjadi normal. Banyak jenis transformasi yang bisa digunakan dalam menormalkan data. Hal ini tergantung dari bentuk distribusi awal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI data tersebut. Untuk mengetahui distribusi awal data dapat dilihat dari grafik histogram data. Bentuk histogram data yang akan ditrasformasi dapat dilihat dari gambar berikut: Sumber: Data primer diolah tahun 2017 Gambar 5.1 Sumber: Data primer diolah tahun 2017 Gambar 5.2 Sumber: Data primer diolah tahun 2017 Gambar 5.3 Sumber: Data primer diolah tahun 2017 Gambar 5.4 Berdasarkan Gambar diatas dapat diketahui bahwa bentuk grafik histogram variabel kebermanfaatan, kemudahan penerapan e- Filing dan variabel kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi adalah moderate positive skewness sedangkan bentuk grafik histogram variabel kepuasan penerapan e-Filing adalah substantial negative skewnees. Bentuk grafik histogram moderate positive skewness menggunakan transformasi data SQRT, sedangkan grafik histogram berbentuk substantial negative skewnees menggunakan transformasi data Log 10 www.jam-statistic.id. Setelah dilakukan transformasi data, penulis melakukan pengujian ulang terhadap uji normalitas untuk melihat apakah data penelitian telah berdistribusi normal atau tidak. Tabel 5.18 Hasil Uji Normalitas Setelah Transformasi Data Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic df Sig. SQRT_X 1 ,122 222 ,000 ,970 222 ,000 SQRT_X 2 ,131 222 ,000 ,974 222 ,000 LOG_X3 ,157 222 ,000 ,958 222 ,000 SQRT_Y ,155 222 ,000 ,948 222 ,000 a. Lilliefors Significance Correction Sumber: Data primer diolah tahun 2017 Berdasarkan tabel 5.18, diketahui bahwa nilai signifikansi Sig. variabel persepsi kebermanfaatan penerapan e-Filing, persepsi kemudahan penerapan e-Filing, persepsi kepuasan penerapan e- Filing, dan persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi sebesar 0,000. Dari hasil pengujian tersebut, seluruh data berada di bawah taraf kesalahan 5 atau Sig. 0,05 maka Ho ditolak. Dengan demikian, data penelitian ini tidak berdistribusi secara normal, maka digunakan uji statistik non parametrik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Pengujian Hipotesis

1. Analisis Hubungan Persepsi Kebermanfaatan Penerapan E-Filing dengan Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Analisis untuk melihat hubungan persepsi kebermanfaatan penerapan e-Filing dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan penggunaan korelasi Rank Spearman dan diproses dengan sistem SPSS versi 23, sehingga diperoleh nilai koefisien korelasi seperti yang tertera pada tabel berikut ini: Tabel 5.19 Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Persepsi Kebermanfaatan Penerapan E-Filing dengan Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Correlations Kebermanfaatan Kepatuhan Spearmans rho Kebermanfaatan Correlation Coefficient 1,000 ,521 Sig. 2-tailed . ,000 N 222 222 Kepatuhan Correlation Coefficient ,521 1,000 Sig. 2-tailed ,000 . N 222 222 Sumber: Data primer diolah tahun 2017 Berdasarkan tabel 5.19, dapat diketahui angka signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari angka signifikansi hitung sebesar 0,01, maka H0 ditolak. Hal ini berarti terdapat hubungan antara persepsi kebermanfaatan penerapan e-Filing dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Angka signifikansi 0,000 0,01 maka H0 ditolak, yang berarti ada hubungan yang signifikan pada taraf nyata 0,01. . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Diketahui pula angka koefisien korelasi 0,521, hal ini berarti terdapat hubungan yang kuat dan positif persepsi kebermanfaatan penerapan e-Filing dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Dilihat dari besarnya koefisen korelasi maka dapat diketahui bahwa persepsi kebermanfaatan penerapan e-Filing dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi memiliki kriteria kekuatan hubungan yang kuat karena nilai koefisien berada pada rentang 0,5 – 0,75. Angka korelasi yang positif menunjukkan adanya hubungan yang positif atau searah persepsi kebermanfaatan penerapan e-Filing dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Hubungan positif atau searah persepsi kebermanfaatan penerapan e-Filing dan persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi menunjukkan bahwa jika persepsi kebermanfaatan penerapan e-Filing meningkat maka persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi juga diperkirakan meningkat dan jika persepsi kebermanfaatan penerapan e- Filing menurun maka persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi juga diperkirakan akan menurun. 2. Analisis Hubungan Persepsi Kemudahan Penerapan E-Filing dengan Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Analisis untuk melihat hubungan persepsi kemudahan penerapan e- Filing dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan penggunaan korelasi Rank Spearman dan diproses dengan sistem SPSS versi 23, sehingga diperoleh nilai koefisien korelasi seperti yang tertera pada tabel berikut ini: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 5.20 Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Persepsi Kemudahan Penerapan E-Filing dengan Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Correlations Kemudahan Kepatuhan Spearmans rho Kemudahan Correlation Coefficient 1,000 ,544 Sig. 2-tailed . ,000 N 222 222 Kepatuhan Correlation Coefficient ,544 1,000 Sig. 2-tailed ,000 . N 222 222 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Sumber: Data primer diolah tahun 2017 Berdasarkan tabel 5.20, dapat diketahui angka signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari angka signifikansi hitung sebesar 0,01, maka H0 ditolak. Hal ini berarti terdapat hubungan antara persepsi kemudahan penerapan e-Filing dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Angka signifikansi 0,000 0,01 maka H0 ditolak, yang berarti ada hubungan yang signifikan pada taraf nyata 0,01. Diketahui pula angka koefisien korelasi 0,544, hal ini berarti terdapat hubungan yang kuat dan positif persepsi kemudahan penerapan e-Filing dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Dilihat dari besarnya koefisen korelasi maka dapat diketahui bahwa persepsi kemudahan penerapan e-Filing dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi memiliki kriteria kekuatan hubungan yang kuat karena nilai koefisien berada pada rentang 0,5 – 0,75. Angka korelasi yang positif menunjukkan adanya hubungan yang positif atau searah persepsi kemudahan penerapan e- Filing dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Hubungan positif atau searah persepsi kemudahan penerapan e-Filing dan persepsi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh penerapan sensus pajak, sosialisasi pajak dan persepsi efektifitas sistem perpajakan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada KPP wilayah Jakarta Selatan

1 11 132

Pengaruh Persepsi Kebermanfaatan dan Kepuasan Wajib Pajak Terhadap Pengguna E filing (Survei pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Universitas Komputer Indonesia)

4 86 47

Hubungan persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan, persepsi kepuasan, persepsi kerumitan, persepsi risiko wajib pajak orang pribadi dengan penggunaan e-filing : studi kasus pada pegawai di Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta.

9 47 137

Hubungan persepsi pengetahuan wajib pajak, persepsi kemudahan pengisian SPT, persepsi kesadaran wajib pajak, persepsi kegunaan e-filing dengan persepsi kepatuhan penyampaian SPT tahunan wajib pajak orang pribadi : studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pra

0 5 168

Analisis hubungan persepsi pengetahuan tax amnesty, persepsi kualitas pelayanan account representative, persepsi kesadaran wajib pajak dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi

0 9 145

Analisis persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan, persepsi kepuasan wajib pajak orang pribadi dengan penggunaan e billing sebagai sarana pembayaran pajak secara elektronik

13 48 139

PENGARUH PERSEPSI KEBERMANFAATAN, PERSEPSI KEMUDAHAN,PERSEPSI KERUMITAN, DAN PERSEPSI KEPUASAN WAJIB PAJAKTERHADAP PENGGUNAAN E-FILLING BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KOTA KUDUS

0 0 16

PENGARUH PERSEPSI KEMANFAATAN, PERSEPSI KEMUDAHAN, KEAMANAN DAN KERAHASIAAN, SERTA KEPUASAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP PERILAKU PENGGUNAAN E-FILING

0 3 16

PENGARUH PERSEPSI KEBERMANFAATAN, KEMUDAHAN PENGGUNAAN, KEPUASAN PENGGUNA, KEAMANAN DAN KERAHASIAAN, DAN KENYAMANAN WAJIB PAJAK TERHADAP PENGGUNAAN E-FILING (Studi Kasus pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten) - UNWIDHA Re

0 1 28

PENGARUH PERSEPSI KEBERMANFAATAN, PERSEPSI KERUMITAN, DAN PERSEPSI KEPUASAN WAJIB PAJAK TERHADAP PENGGUNAAN E-FILING BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KOTA KUDUS - Eprints UPN "Veteran" Yogyakarta

0 1 14