Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari Luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib
Pajak yang bersangkutan dengan nama dan dalam bentuk apapun. 2. Undang-undang Pajak Penghasilan
Undang-Undang Pajak Penghasilan PPh Nomor 36 Tahun 2008 dalam Mardiasmo 2011: 155 mengatur penggunaan Pajak Penghasilan
terhadap subjek pajak berkenaan dengan penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam tahun pajak. Subjek Pajak tersebut disebut Wajib
Pajak. Wajib Pajak dikenai pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya selama satu tahun atau dapat dikenai pajak untuk penghasilan
dalam bagian tahun pajak apabila kewajiban pajak subjektifnya dimulai atau berakhir dalam tahun pajak.
4. Subjek Pajak
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 2 tentang Pajak Penghasilan, yang menjadi subjek pajak adalah:
a. 1 Orang Pribadi;
2 Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yamg berhak;
b. Badan; dan c. Bentuk Usaha Tetap.
C. Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP
Pengertian NPWP menutut Undang-Undang No. 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah nomor yang
diberikan kepada Wajib Pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang digunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam
melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
D. Surat Pemberitahuan SPT
1. Pengertian SPT Pengertian SPT menurut UU No. 16 Tahum 2009 tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan danatau pembayaran pajak,
objek pajak danatau bukan objek pajak, danatau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
2. Jenis Surat Pemberitahuan Mardiasmo 2011, 34 menyatakan, secara garis besar SPT
dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Surat Pemberitahuan Masa adalah Surat Pemberitahuan untuk
suatu Masa Pajak; b. Surat Pemberitahuan Tahunan adalah Surat Pemberitahuan untuk
suatu tahun pajak atau bagian tahun pajak.
E. Kepatuhan Wajib Pajak
1. Wajib Pajak
Pengertian Wajib Pajak menurut UU No. 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan berbunyi:
“Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan
kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan perpajakan.”
Wajib Pajak Orang Pribadi menurut Pandiangan 2014, 20 adalah semua orang yang telah memperoleh penghasilan, yaitu penghasilan yang
merupakan objek pajak dan dikenakan tarif umum yang jumlahnya diatas Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP.
2. Kepatuhan Wajib Pajak
Menurut Abdul Rahman 2010: 32 kepatuhan perpajakan dapat didefinisikan sebagai keadaan dimana Wajib Pajak memenuhi semua
kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak perpajakannya, sedangkan menurut Nasucha 2004 dalam Nurhidayah 2015 Kepatuhan Wajib Pajak
dapat diidentifikasi dari Kepatuhan Wajib Pajak dalam mendaftarkan diri, kepatuhan untuk menyetorkan kembali Surat Pemberitahuan, kepatuhan
dalam penghitungan dan pembayaran pajak terutang dan kepatuhan dalam pembayaran tunggakan.
3. Syarat Menjadi Wajib Pajak Patuh
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 192PMK.032007 tentang Wajib Pajak dengan Kriteria Tertentu dalam Rangka Pengembalian
Pendahuluan Kelebihan Pembayaran Pajak, Wajib Pajak dengan kriteria tertentu disebut sebagai Wajib Pajak Patuh apabila memenuhi beberapa
syarat sebagai berikut: a.
Tepat waktu dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan; tepat waktu dalam penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan