Sejarah Singkat Kepolisian Daerah Jawa Tengah

2. Polisi Karesidenan, dipimpin oleh Kepala Polisi Karesidenan, mempunyai bagian-bagian meliputi : Bagian Umum, Bagian Pengawas Aliran Masyarat dan Bagian Reserse Kriminal. 3. Polisi Kabupaten dipimpin oleh seorang Kepala Polisi Kabupaten, meliputi bagian-bagian, yaitu : Bagian Umum, Bagian Pengawas Aliran Masyarakat dan Bagian Reserse Kriminal. 4. Polisi Wilayah, dipimpin oleh Kepala Polisi Wilayah, mempunyai bagian-bagian, yaitu : Bagian Umum, Bagian Pengawas Aliran Masyarakat dan Bagian Reserse Kriminal. 5. Polisi Sub Wilayah, dipimpin oleh Kepala Sub Wilayah, mempunyai bagian-bagian yang meliputi : Bagian Umum, Bagian Pengawas Aliran Masyarakat dan Bagian Reserse Kriminal. Dengan terbentuknya Jawatan Kepolisian Negara pada tanggal 17 Agustus 1950, menyusul dibubarkannya Negara Indonesia Serikat, maka Pimpinan Kepolisian Negara diserahkan kepada Wakil Perdana Menteri Sri Sultan Hamengkubuwono IX dari Perdana Menteri Sutan Syahrir. Jawatan Kepolisian Negara tersebut meliputi seluruh Indonesia. Selanjutnya pada tanggal 2 Nopember 1951, Jawatan Kepolsian Negara statusnya berada di bawah tanggung jawab Perdana Menteri kembali, sedangkan Kepala Kepolisian Negara memimpin pelaksanaan tugas Kepolisian sehari-hari. Sementara itu, setelah Kombes Pol. Jend. Muhammad Suryopranoto ditarik ke Markas Besar Polri di Jakarta oleh KKN, maka berturut-turut Pimpinan Kepolisian di Jawa Tengah dijabat oleh : Kombes Pol. Soekardjo, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sebagai Kepala Provinsi Jateng tahun 1950-1951; Kombes Pol. Rijadi, menjabat sebagai Kepala Polisi Provinsi Jateng tahun 1951-1953; Kombes Pol. Ahmad Bastari, menjabat sebagai Kepala Polisi Komisariat Jateng, dari bulan April 1953 hingga Nopember 1959. Pembentukan Komisariat Kepolisian sebagai pengganti Kepolisian Provinsi pada tiap-tiap daerah sementara tingkat I diatur berdasarkan Peraturan Pemerintah tanggal 25 Oktober 1958 No. 511958 tentang Susunan Kepolisian Negara. Hingga di Jawa Tengah, Jabatan Kepala Polisi Provinsi Jateng berganti dengan nama Kepala Polisi Komisariat Jateng.

B. Sejarah Singkat Polres Klaten

Polres Klaten yang beralamat di Jalan diponegoro No. 27 Klaten 0272- 321234 ini, pertama kali berdiri sebagai kantor Polres yang saat itu bernama Kores 953 Klaten berkedudukan di Jl. Pramuka No. 25 Klaten dengan pejabat Danres AKP Soenoro, selanjutnya bergulir dan berkembang sesuai pemerintahan daerah, hingga pada tahun 2005 lokasi kantor Polres Klaten berpindah di Jl. Diponegoro No. 27 Klaten dengan pejabat Kapolres AKBP Drs. H. Arief Dharmawan, SH. MM, sedangkan secara geografis Polres Klaten berada antara kota Surakarta dan sebagai pintu gerbang menuju Provinsi Daerah istimewa Yogyakarta. Dengan rincian sebagaimana berikut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1.Geografi Wilayah Kepolisian Resort Klaten terletak diantara 110 ˚.26 .14” 110 ˚.47 .51” Bujur Timur dan 7˚.32 .19” - 7˚.48 .33” Lintang Selatan, terdiri dari 26 Kecamatan, 401 desa kelurahan yang memiliki luas 65.556 HA. 2. Batas Daerah Di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo. Di sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Gunung Kidul DIY Di sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Sleman DIY Di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Boyolali 3. Demografi Jumlah penduduk di wilayah Kabupaten Klaten Tahun 2010 adalah 1.461.802 orang, dengan perincian sebagai berikut: Laki – laki : 726.097 orang Perempuan : 735.705 orang Kepadatan penduduk rata – rata : 982 orang Km 2 Mata pencaharian penduduk: 1 Pertanian 2 Buruh Tani 3 Pedagang 4 Karyawan 5 Perindustrian 6 Buruh bangunan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7 TNIPolri 8 PNS

C. Visi dan Misi Polres Klaten

1. Visi Polres Klaten Terwujudnya Polri yang profesional, unggul dan dapat dipercaya masyarakat guna mendukung terciptanya masyarakat Kabupaten Klaten yang aman, berdaulat, mandiri, dan berkepribadian yang berlandaskan kerukunan dan kegotong royongan. 2. Misi Polres Klaten a. Terwujudnya pelayanan yang prima melalui service masyarakat dengan sepenuh hati oleh seluruh personil Polres Klaten dan jajaran Polsek guna menumbuhkan rasa cinta dan percaya masyarakat kepada Polri di Kabupaten Klaten. b. Audit Kompetensi SDM Polres Klaten dan jajaran Polsek guna mengetahui kelemahannya, selanjutnya diperbaiki melalui proses pelatihan SDM sesuai tupoksi dan tantangan tugas terkini dalam mewujudkan SDM yang unggul dan profesional. c. Menciptakan keamanan yang kondusif bagi terselenggaranya pembangunan daerah Kabupaten Klatenyang diawali kegiatan deteksi aksi oleh Bhabinkamtibmas dan pengemban fungsi Intelkam dengan pendekatan persoalan melalui kegiatan mapping persoalan, deteksi dini sebagai dasar dalam penggelaran kekuatan melalui tahapan manajemen operasional kepolisian yang didukung fungsi pendukung.

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh penerapan sensus pajak, sosialisasi pajak dan persepsi efektifitas sistem perpajakan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada KPP wilayah Jakarta Selatan

1 11 132

Pengaruh Persepsi Kebermanfaatan dan Kepuasan Wajib Pajak Terhadap Pengguna E filing (Survei pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Universitas Komputer Indonesia)

4 86 47

Hubungan persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan, persepsi kepuasan, persepsi kerumitan, persepsi risiko wajib pajak orang pribadi dengan penggunaan e-filing : studi kasus pada pegawai di Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta.

9 47 137

Hubungan persepsi pengetahuan wajib pajak, persepsi kemudahan pengisian SPT, persepsi kesadaran wajib pajak, persepsi kegunaan e-filing dengan persepsi kepatuhan penyampaian SPT tahunan wajib pajak orang pribadi : studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pra

0 5 168

Analisis hubungan persepsi pengetahuan tax amnesty, persepsi kualitas pelayanan account representative, persepsi kesadaran wajib pajak dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi

0 9 145

Analisis persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan, persepsi kepuasan wajib pajak orang pribadi dengan penggunaan e billing sebagai sarana pembayaran pajak secara elektronik

13 48 139

PENGARUH PERSEPSI KEBERMANFAATAN, PERSEPSI KEMUDAHAN,PERSEPSI KERUMITAN, DAN PERSEPSI KEPUASAN WAJIB PAJAKTERHADAP PENGGUNAAN E-FILLING BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KOTA KUDUS

0 0 16

PENGARUH PERSEPSI KEMANFAATAN, PERSEPSI KEMUDAHAN, KEAMANAN DAN KERAHASIAAN, SERTA KEPUASAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP PERILAKU PENGGUNAAN E-FILING

0 3 16

PENGARUH PERSEPSI KEBERMANFAATAN, KEMUDAHAN PENGGUNAAN, KEPUASAN PENGGUNA, KEAMANAN DAN KERAHASIAAN, DAN KENYAMANAN WAJIB PAJAK TERHADAP PENGGUNAAN E-FILING (Studi Kasus pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten) - UNWIDHA Re

0 1 28

PENGARUH PERSEPSI KEBERMANFAATAN, PERSEPSI KERUMITAN, DAN PERSEPSI KEPUASAN WAJIB PAJAK TERHADAP PENGGUNAAN E-FILING BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KOTA KUDUS - Eprints UPN "Veteran" Yogyakarta

0 1 14