Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Sistematika Penulisan

Bab V : Analisis Data dan Pembahasan Bab ini menguraikan tentang deskripsi data penelitian, analisis data, dan interpretasi data. Bab VI : Penutup Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil pengolahan data penelitian, keterbatasan penelitian dan saran yang dibuat oleh peneliti bagi peneliti lainnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9

BAB II LANDASAN TEORI

A. Perpajakan

1. Pengertian Pajak Pengertian Perpajakan menurut pasal 1 Undang-Undang Nomor 16 tahun 2009 tentang KUP berbunyi: “Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang- Undang, dengan tidak mendapat imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rak yat.” Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH dalam Siti Resmi 2016: 1, menyatakan pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa timbal balik kontraprestasi yang langsung dapat ditunjukkan,dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Dr. N. J. Feldmann dalam Siti Resmi 2016: 1 menyatakan, pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh dan terutang kepada penguasa menurut norma-norma yang ditetapkan secara umum, tanpa adanya kontraprestasi, dan semata-mata digunakan untuk menutup pengeluaran- pengeluaran umum. 2. Sistem Pemungutan Pajak Sistem pemungutan pajak menurut Sari 2013: 78, yaitu: a. Official Assessment System Sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pemerintah fiskus untuk menentukan menghitung dan menetapkan besarnya pajak yang terutang yang harus dibayar oleh Wajib Pajak. b. Self Assessment System Sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang Wajib Pajak untuk menentukan menghitung dan menetapkan sendiri besarnya pajak yang terutang dan membayarnya sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam peraturan yang berlaku. c. With Holding System Sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga bukan fiskus dan bukan Wajib Pajak yang bersangkutan untuk menentukan menghitung dan menetapkan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak.

B. Pajak Penghasilan PPh

1. Pengertian Pajak Penghasilan Mardiasmo 2011: 23 menyatahan bahwa Pajak Penghasilan PPh adalah pajak yang dikenakan kepada orang pribadi atau badan atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam suatu Tahun Pajak. Pengertian penghasilan menurut UU Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 1 adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari Luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan dengan nama dan dalam bentuk apapun. 2. Undang-undang Pajak Penghasilan Undang-Undang Pajak Penghasilan PPh Nomor 36 Tahun 2008 dalam Mardiasmo 2011: 155 mengatur penggunaan Pajak Penghasilan terhadap subjek pajak berkenaan dengan penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam tahun pajak. Subjek Pajak tersebut disebut Wajib Pajak. Wajib Pajak dikenai pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya selama satu tahun atau dapat dikenai pajak untuk penghasilan dalam bagian tahun pajak apabila kewajiban pajak subjektifnya dimulai atau berakhir dalam tahun pajak. 4. Subjek Pajak Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 2 tentang Pajak Penghasilan, yang menjadi subjek pajak adalah: a. 1 Orang Pribadi; 2 Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yamg berhak; b. Badan; dan c. Bentuk Usaha Tetap.

C. Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP

Pengertian NPWP menutut Undang-Undang No. 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah nomor yang

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh penerapan sensus pajak, sosialisasi pajak dan persepsi efektifitas sistem perpajakan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada KPP wilayah Jakarta Selatan

1 11 132

Pengaruh Persepsi Kebermanfaatan dan Kepuasan Wajib Pajak Terhadap Pengguna E filing (Survei pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Universitas Komputer Indonesia)

4 86 47

Hubungan persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan, persepsi kepuasan, persepsi kerumitan, persepsi risiko wajib pajak orang pribadi dengan penggunaan e-filing : studi kasus pada pegawai di Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta.

9 47 137

Hubungan persepsi pengetahuan wajib pajak, persepsi kemudahan pengisian SPT, persepsi kesadaran wajib pajak, persepsi kegunaan e-filing dengan persepsi kepatuhan penyampaian SPT tahunan wajib pajak orang pribadi : studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pra

0 5 168

Analisis hubungan persepsi pengetahuan tax amnesty, persepsi kualitas pelayanan account representative, persepsi kesadaran wajib pajak dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi

0 9 145

Analisis persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan, persepsi kepuasan wajib pajak orang pribadi dengan penggunaan e billing sebagai sarana pembayaran pajak secara elektronik

13 48 139

PENGARUH PERSEPSI KEBERMANFAATAN, PERSEPSI KEMUDAHAN,PERSEPSI KERUMITAN, DAN PERSEPSI KEPUASAN WAJIB PAJAKTERHADAP PENGGUNAAN E-FILLING BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KOTA KUDUS

0 0 16

PENGARUH PERSEPSI KEMANFAATAN, PERSEPSI KEMUDAHAN, KEAMANAN DAN KERAHASIAAN, SERTA KEPUASAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP PERILAKU PENGGUNAAN E-FILING

0 3 16

PENGARUH PERSEPSI KEBERMANFAATAN, KEMUDAHAN PENGGUNAAN, KEPUASAN PENGGUNA, KEAMANAN DAN KERAHASIAAN, DAN KENYAMANAN WAJIB PAJAK TERHADAP PENGGUNAAN E-FILING (Studi Kasus pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten) - UNWIDHA Re

0 1 28

PENGARUH PERSEPSI KEBERMANFAATAN, PERSEPSI KERUMITAN, DAN PERSEPSI KEPUASAN WAJIB PAJAK TERHADAP PENGGUNAAN E-FILING BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KOTA KUDUS - Eprints UPN "Veteran" Yogyakarta

0 1 14