2002:9, yaitu skala yang menunjukkan jarak antara satu data dengan data yang lain dan mempunyai bobot yang sama.
Tabel 3.6 Pengukuran Pengalaman Kerja
No. Pengalaman kerja
Skor
1 0 – 1
1 2
2 – 3 2
3 4 – 5
3 4
6 - 7 4
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Metode wawancara
Yaitu pengumpulan data atau informasi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan dengan jawaban lisan
2. Metode kuesioner
Yaitu pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan secara tertulis pada subjek penelitian dengan maksud untuk memperoleh data
tentang pendidikan, kompensasi dan pengalaman kerja. 3.
Metode dokumentasi Yaitu pengumpulan data dengan mencatat atau mengutip keterangan-
keterangan yang ada pada perusahaan yang berhubungan dengan objek penelitian.
G. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Uji validitas adalah uji untuk mengetahui seberapa cermat suatu alat ukur dalam melaksanakan fungsi sebagai alat ukur. Nilai validitas
dicari dengan menggunakan rumus koefisien korelasi product moment dari Karl Person. Rumus tersebut adalah sebagai berikut :
{ }
{ }
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
− =
2 2
2 2
Y Y
n X
X n
Y X
XY n
r
xy
Keterangan : r
xy
= koefisian korelasi antara variabel X dan variabel Y n
= total responden X
= skor total dari setiap item Y
= skor total dari seluruh item Besar r dapat dihitung dengan menggunakan taraf signifikan 5.
Jika hasil pengukuran menunjukkan hasil lebih besar atau sama dengan taraf signifikan 5 maka item tersebut dinyatakan valid, tapi jika
hasilnya lebih kecil dari taraf signifikan 5 maka item tersebut dinyatakan tidak valid.
Pengujian validitas dilakukan di Kerajinan Batu Hartstone Production Muntilan. Pengujian validitas ini dikerjakan dengan
menggunakan bantuan Program SPSS pada taraf signifikasi 5, N = 30, dengan dk = N-2 dk = 30 - 2 = 28 sehingga r
tabel
= 0,374. Dalam penelitian ini, apabila semua item pertanyaan mempunyai r
hitung
r
tabel
berarti bisa dikatakan semua item pertanyaan tersebut valid. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3.7 Hasil Pengujian Validitas I Variabel Kompensasi
No. Item r hitung
r tabel Keterangan
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 0.202
0.375 0.475
0.221 0.168
-0.252 0.380
0.275 -0.050
0.002 0.374
0.374 0.374
0.374 0.374
0.374 0.374
0.374 0.374
0.374 Tidak Valid
Valid Valid
Tidak Valid Tidak Valid
Tidak Valid
Valid Tidak Valid
Tidak Valid Tidak Valid
Dari tabel di atas dapat diketahui besarnya koefisien korelasi r
hitung
10 item kuesioner variabel kompensasi. Pada taraf keyakinan 95 α =
0,05 diperoleh 7 item kuesioner memiliki koefisien korelasi r
hitung
lebih kecil dari 0,374 dan dinyatakan tidak valid item no 1, 4, 5, 6, 8, 9,dan
10. Sedangkan item kuesioner lainnya memiliki koefisien korelasi r
hitung
lebih besar dari 0,374 dan dinyatakan valid item no 2, 3, dan 7. Karena hasil pengujian menunjukkan banyak item kuesioner yang
tidak valid maka peneliti melakukan perbaikan redaksi pada item kuesioner yang tidak valid tersebut. Hal ini mungkin dikarenakan
responden kurang memahami maksud pertanyaan dalam kuesioner tersebut dan responden tidak bisa bertanya pada peneliti karena peneliti
tidak ada ketika responden mengisi kuesioner tersebut. Dari hasil perbaikan tersebut jumlah item kuesioner menjadi 12
item. Kemudian peneliti melakukan pengujian validitas lagi di tempat yang sama. Hasil perhitungan dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 3.8 Hasil Pengujian Validitas II Variabel Kompensasi
No. Item r hitung
r tabel Keterangan
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 0.568
0.487 0.434
0.447 0.410
0.405 0.468
0.411 0.477
0.335 0.450
0.455 0.374
0.374 0.374
0.374 0.374
0.374 0.374
0.374 0.374
0.374 0.374
0.374 Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Tidak Valid Valid
Valid
Dari tabel di atas dapat diketahui besarnya koefisien korelasi r
hitung
12 item kuesioner variabel kompensasi. Pada taraf keyakinan 95 α =
0,05 diperoleh 11 item kuesioner memiliki koefisien korelasi r
hitung
lebih besar dari 0,374 dan dinyatakan valid item no 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, dan 12. Sedangkan 1 item kuesioner memiliki koefisien
korelasi r
hitung
lebih kecil dari 0,374 dan dinyatakan tidak valid item no 10. Item pernyataan yang tidak valid selanjutnya tidak digunakan
sebagai pengumpul data penelitian ini. Item pertanyaan yang valid tersebut kemudian diuji validitasnya
lagi dengan menggunakan bantuan Program SPSS. Hasil dari perhitungan tersebut dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :
Tabel 3.9 Hasil Pengujian Validitas Yang Valid Variabel Kompensasi
No. Item r hitung
r tabel Keterangan
1 2
3 4
5 6
7 8
9
11 12
0.543 0.448
0.438 0.486
0.420 0.405
0.433 0.400
0.488 0.450
0.456 0.374
0.374 0.374
0.374 0.374
0.374 0.374
0.374 0.374
0.374 0.374
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid
Dari tabel di atas dapat diketahui besarnya koefisien korelasi r
hitung
11 item kuesioner variabel kompensasi. Pada taraf keyakinan 95 α =
0,05 diperoleh semua item kuesioner memiliki koefisien korelasi r
hitung
lebih besar dari 0,374 dan dinyatakan valid. Dan item-item ini yang nantinya digunakan sebagai pengumpul data penelitian.
2. Uji Reliabilitas
Yang dimaksud reliabilitas adalah sejauh mana suatu alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Pengujian reliabilitas
dilakukan dengan menggunakan teknik alpha Cornbach dengan rumus sebagai berikut:
⎪⎭ ⎪
⎬ ⎫
⎪⎩ ⎪
⎨ ⎧
− ⎭
⎬ ⎫
⎩ ⎨
⎧ −
=
∑
2 1
2 11
1 1
α α
b
k k
r
Keterangan : r
tt
= reliabilitas instrumen k
= banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑
2 b
α = jumlah varians butir
2 b
α = varians total
Apabila nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60 maka
kuesioner sebagai alat ukur dapat dikatakan memenuhi syarat reliabilitas,
tetapi apabila Cronbach’s Alpha
lebih kecil dari 0,60, maka kuesioner sebagai alat ukur tidak dapat dikatakan memenuhi syarat reliabilitas.
Pengujian reliabilitas dikerjakan dengan menggunakan bantuan Program SPSS. Berdasarkan uji reliabilitas nilai r alpha sebesar 0.791.
Koefisien reliabilitas variabel penelitian menunjukkan bahwa r alpha 0.60 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel tersebut dapat dikatakan
reliabel. Hasil uji tingkat realibilitas di atas kemudian dibandingkan dengan
tingkat keterandalan variabel penelitian yang dikemukakan oleh Arikunto 2002:245 sebagai berikut :
Tabel 3.10 Tingkat Keterandalan Variabel Penelitian
No Koefisien Alpha
Interpretasi Tingkat Keterandalan
1. 0,800 s.d 1,000
Sangat Tinggi 2.
0,600 s.d 0,799 Tinggi
3. 0,400 s.d 0,599
Cukup 4.
0,200 s.d 0,399 Rendah
5. 0,000 s.d 0,199
Sangat Rendah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dengan menggunakan pedoman interpretasi koefisien tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa variabel kompensasi dengan koefisien
0.791 memiliki tingkat keterandalan yang tinggi.
H. Teknik Analisis Data