Pengalaman Kerja Kerangka Berfikir 1.

e. Biaya hidup Tingkat biaya hidup di suatu daerah akan menentukan besarnya kompensasi. f. Posisijabatan karyawan Tingkat jabatan yang dipegang karyawan akan menentukan besar kecilnya kompensasi yang akan diterimanya, juga berat ringannya beban dan tanggung jawab suatu pekerjaan. g. Tingkat pendidikan dan pengalaman Pendidikan dan pengalaman berperan dalam menentukan besarnya kompensasi bagi karyawan. Semakin tinggi pendidikan karyawan dan semakin banyak pengalaman kerja, maka semakin tinggi pula kompensasinya. h. Sektor pemerintah Pemerintah sebagai pelindung masyarakat wajib untuk menertibkan sistem kompensasi yang ditetapkan perusahaan, agar karyawan mendapatkan kompensasi yang adil dan layak yaitu dengan dikeluarkannya kebijakan pemerintah dalam hal pemberian upah minimum bagi para karyawan.

D. Pengalaman Kerja

Dalam proses pelamaran suatu pekerjaan, rupanya pengalaman pelamar cukup penting artinya dalam proses seleksi Martoyo, 2000:52, disamping intelejensi yang juga mendasari pertimbangan penerimaan karyawan. Suatu perusahaan akan lebih cenderung memilih pelamar yang berpengalaman, karena mereka yang berpengalaman di pandang lebih mampu dalam pelaksanaan tugas yang nantinya akan diberikan. Kenyataan menunjukkan bahwa adanya kecenderungan makin lama bekerja makin banyak pengalaman yang dimiliki oleh tenaga kerja yang bersangkutan. Sebaliknya, terbatasnya pengalaman kerja yang dimiliki akan semakin rendah tingkat keahlian dan ketrampilan yang dimiliki oleh tenaga kerja tersebut. Seseorang yang mempunyai pengalaman kerja biasanya dapat melaksanakan tugas sesuai dengan tugas yang diberikan dan sesuai dengan keahlian yang dimilikinya, karena tanggungjawab yang ada pada diri karyawan. Hasil yang semakin baik dan waktu yang efisien, akan memuaskan pihak perusahaan serta memuaskan juga pihak karyawan sendiri. Pihak perusahaan akan mendapatkan keuntungan atau laba dari hasil yang baik dengan waktu yang efisien, maka dengan pengalaman kerja produktivitas akan semakin bertambah. Biasanya juga perusahaaan akan mempertahankan karyawan yang memiliki keahlian sesuai dengan yang diharapkan perusahaan. Dan melalui pengalaman, pengetahuan teknis dan ketrampilan dapat ditingkatkan yang nantinya akan meningkatkan pula produktivitas kerjanya. Manfaat seseorang memiliki pengalaman kerja adalah sebagai berikut : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI a. Dengan pengalaman kerja, seseorang akan mampu melaksanakan tugasnya dengan baik, sehingga semangat kerja akan semakin baik pula. b. Dengan pengalaman kerja, seseorang akan mengetahui kekurangan dan kelebihan yang dimiliki. c. Dengan pengalaman kerja, seseorang memperoleh ketrampilan sehingga dalam bekerja orang tersebut akan mengetahui posisi yang sesuai dengan ketrampilan yang dimiliki.

D. Kerangka Berfikir 1.

Produktivitas kerja karyawan ditinjau dari tingkat pendidikan Pendidikan merupakan keseluruhan dari proses, teknik dan metode belajar mengajar dalam rangka mengalihkan sesuatu pengetahuan, nilai dan ketrampilan dari seseorang kepada orang lain sesuai dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan perusahaan dalam perekrutan karyawan. Menurut Simanjuntak 1985:59 pendidikan bisa dikatakan suatu investasi human capital yang ditanamkan dalam sumber daya manusia human resources dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Human capital seseorang dapat meningkatkan penghasilan melalui peningkatan pendidikan. Lilik Setia Darmawan 2001 dalam penelitiannya yang berjudul “Hubungan antara Tingkat Pendidikan dan Motivasi dengan Produktivitas Kerja Karyawan”, menyatakan bahwa tingkat pendidikan yang tinggi serta motivasi yang tinggi dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Orientasi perusahaan biasanya menghasilkan keuntungan yang maksimal. Untuk memenuhi tujuan perusahaan tersebut, perlu adanya peningkatan produksi kerja bagi karyawannya. Sehebat-hebatnya teknologi yang berkembang saat ini, kemampuan sumber daya manusia tetaplah yang utama dalam semua kegiatan perusahaan. Perusahaan biasanya cenderung untuk memilih karyawan yang berpendidikan tinggi daripada karyawan yang tingkat pendidikannya rendah. Pendidikan bagi karyawan dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan baru atas sikap, tingkah laku ataupun ketrampilan sesuai dengan tuntutan perubahan. Orang yang sudah berpendidikan tinggi tentunya akan lebih mudah memahami dan mempelajari pengetahuan- pengetahuan lain yang semakin lama semakin berkembang untuk diterapkan ditempat mereka bekerja. Seperti halnya dengan perubahan teknologi, perubahan metode kerja dan perkembangan ilmu pengetahuan akan mempengaruhi tingkat produktivitas kerja. Dengan pengetahuan dan kemampuan umum yang dimiliki seorang karyawan, akan membantu dalam pekerjaannya, sehingga akan membantu pula dalam meningkatkan produktivitas kerjanya. Dan bisa dikatakan bahwa tinggi rendahnya tingkat pendidikan akan berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan.

2. Produktivitas kerja karyawan ditinjau dari Kompensasi

Kompensasi yang diterima karyawan sangat berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan itu sendiri. Semakin besar kompensasi yang diterima karyawan, maka memotivasi karyawan dalam bekerja. Karyawan akan lebih rajin dan produktif yang menandakan produktivitas kerja karyawan meningkat. Jika karyawan merasa tidak puas atas kompensasi yang diterimanya, dampaknya bagi perusahaan akan sangat bersifat negatif. Perusahaan akan kehilangan tenaga-tenaga terampil dan berkemampuan tinggi bahwa juga bisa kalah bersaing di pasaran jika perusahaan tidak mampu mengembangkan dan menerapkan suatu sistem imbalan yng memuaskan bagi karyawan Sofyandi, 2008:158. Dalam penelitian Joe Hwa Fang 2001 yang berjudul ”Pengaruh pemberian kompensasi terhadap kinerja karyawan”, menyatakan bahwa besarnya kompensasi yang diberikan oleh perusahaan akan mempengaruhi produktivitas karyawan dalam bekerja.

3. Produktivitas kerja karyawan ditinjau dari Pengalaman Kerja

Menurut Susilo Martoyo 2000:52 suatu perusahaan akan lebih cenderung memilih pelamar yang sudah berpengalaman karena mereka yang dipandang lebih mampu dalam melaksanakan tugas yang nantinya akan dikerjakan. Dari hasil penelitian Maria Nanik Isti Sumanti 2001 yang berjudul “Hubungan antara Motivasi dan Pengalaman Kerja dengan Produktivitas Kerja Karyawan PT Budi Manunggal”, menyatakan bahwa banyaknya seseorang dalam bekerja dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Peningkatan produksi di dalam perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain adalah pengalaman kerja. Perusahaan dalam kegiatannya tentu tidak lepas dari usaha untuk memperoleh keuntungan yang optimal atas dasar pengorbanan yang minimum. Untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut, maka setiap perusahaan akan berusaha memperoleh sumber daya manusia yang potensial dan berpengalaman. Ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki seseorang yang diterapkan dalam bekerja, dapat menjadi pengalaman yang bermanfaat bagi dirinya sendiri. Pengalaman tersebut dimiliki seseorang karena adanya keinginan untuk terus belajar dan berkembang untuk mempelajari hal-hal yang baru sehingga dapat meningkatkan potensi yang dimiliki dalam bekerja. Semakin berpengalaman seseorang, semakin luas juga pengetahuan yang dimilikinya. Pengalaman kerja tersebut dapat menjadi bekal bagi seseorang yang sebagian dapat diterapkan di tempat kerja mereka. Perusahaan-perusahaan cenderung mencari karyawan yang sudah berpengalaman. Seseorang yang memiliki pengalaman akan lebih mudah melaksanakan tugas-tugas dalam perusahaan dan lebih berpengalaman dalam usaha meningkatkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI produktivitas kerja. Oleh karena itu semakin berpengalaman seseorang, semakin luas wawasannya dalam meningkatkan produktivitas, karena pengalaman kerja dapat membantu seseorang untuk bekerja dengan efektif dan efisien. E Model Penelitian

F. Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DITINJAU DARI LINGKUNGAN KERJA DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PADA PT. DAN LIRIS DI Produktivitas Kerja Karyawan Ditinjau Dari Lingkungan Kerja Dan Tingkat Kesejahteraan Pada Pt. Dan Liris Di Sukoharjo Tahun 2016.

0 5 17

PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DITINJAU DARI LINGKUNGAN KERJA DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PADA PT. DAN LIRIS DI Produktivitas Kerja Karyawan Ditinjau Dari Lingkungan Kerja Dan Tingkat Kesejahteraan Pada Pt. Dan Liris Di Sukoharjo Tahun 2016.

0 2 18

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI KERJA DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Pengaruh Kompensasi, Motivasi Kerja dan Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada CV. Sugeng Mulya.

0 5 13

PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN DAN MOTIVASI KERJA PADA Produktivitas Kerja Karyawan Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan Dan Motivasi Kerja Pada Perusahaan Rina Jaya Tahun 2014.

0 3 15

PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN DAN MOTIVASI KERJA PADA Produktivitas Kerja Karyawan Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan Dan Motivasi Kerja Pada Perusahaan Rina Jaya Tahun 2014.

0 2 10

Analisis produktivitas kerja karyawan ditinjau dari tingkat pendidikan karyawan, motivasi kerja karyawan dan pengalaman kerja karyawan : studi kasus PT. Samitex Sewon Bantuk Krapyak Panggungharjo Sewon Bantul Yogyakarta.

4 11 150

Analisis produktivitas kerja karyawan ditinjau dari tingkat pendidikan, kompensasi dan pengalaman kerja : studi kasus PT. Papertech, Jln. Sanggrahan Gatak 23, Mungkid, Magelang, Jawa Tengah.

3 12 175

Hubungan motivasi, usia, pengalaman kerja dan tingkat pendidikan karyawan dengan produktivitas kerja karyawan : studi kasus pada PT Djitoe Indonesian Tobacco Coy Surakarta.

1 0 221

Analisis produktivitas kerja karyawan ditinjau dari tingkat pendidikan karyawan, motivasi kerja karyawan dan pengalaman kerja karyawan studi kasus PT. Samitex Sewon Bantuk Krapyak Panggungharjo S

13 67 148

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA, PENGALAMAN KERJA DAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN

0 0 100