Komunikasi massa dan khalayak

semenarik mungkin oleh stasiun TV supaya mendapatkan perhatian dari masyarakat. Dari sinilah lahir berbagai macam jenis program yang menjadi unggulan di setiap stasiun televisi. Setiap stasiun televisi memaksimalkan setiap perkembangan teknologi yang ada untuk meningkatkan tayangan dan programnya, sehingga nantinya program itu akan menarik dan bermanfaat bagi masyarakat. Di sinilah timbul adanya persaingan antar stasiun televisi di Indonesia yang menuntut penampilan yang bagus dan layak dari setiap tayangan dan program stasiun televisi itu sendiri. Lahirnya puluhan stasiun televisi baru membuat persaingan bisnis televisi menuntut strategi kompetisi yang dibangun berdasarkan pemahaman selera pasar dan idealisme masing- masing stasiun TV. Bisnis televisi ini cukup menjanjikan, walaupun sekarang setiap stasiun TV harus berebutan iklan dengan stasiun TV lain. Televisi sendiri merupakan alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dari kata Tele dan Vision, yang mempunyai arti jauh tele dan tampak vision. Televisi berarti melihat dari jarak jauh1. Kemajuan dan perkembangan pertelevisian terkait dengan kebutuhan manusia akan hiburan, informasi dan pendidikan. Dengan keberadaannya sekarang, TV menjadi salah satu bentuk dari media massa yang paling efektif dibandingkan dengan media massa yang lain. Dengan televisi, manusia mampu mempersingkat ruang dan waktu dalam menyampaikan informasi. http:id.wikipedia.orgwikiNTSC

2.2.1. Komunikasi massa dan khalayak

Komunikasi dalam konteks massa tersebut dilakukan dengan atau tanpa media. Namun, seperti dikatakan Littlejohn, biasanya ini dilakukan dengan memanfaatkan media. Terkait dengan pemanfaatannya, maka ada yang melalui media Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. elektronik televisi,radio, cetak press, misal suratkabar,majalah dan belakangan ada yang melalui media on line. Komunikasi dalam konteks massa, atau lazim dikenal dengan komunikasi massa, telah banyak didefinisikan akademisi. Diantaranya dikemukakan Bittner, bahwa komunikasi massa yaitu pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang dalam Rakhmat 1985,176. Definisi ini menyiratkan makna bahwa komunikasi massa pada hakikatnya adalah sebuah proses komunikasi yang dilakukan oleh suatu organisasi media massa kepada khalayak luas yang anonim. Littlejohn menyebut proses komunikasi yang demikian dengan konsep media encoding, yaitu proses dimana organisasi media memediakan pesannya kepada khalayak. Komunikasi merupakan salah satu topik diantara sekian banyak topik lainnya dalam ilmu sosial. Komunikasi massa merupakan bagian dari ilmu komunikasi yang lebih luas, yaitu komunikasi manusia human communication. Berger dan Chaffe 1987:17 mendefinisikan ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan yang berupa memahami produksi, proses dan efek dari sistem simbol dan tanda dengan mengembangkan teori-teori yang dapat diuji, berisi generalisasi hukum yang menjelaskan gejala-gejala yang berhubungan dengan produksi, proses dan efek. McQuail 2000 : 9 Efek komunikasi massa terhadap khlayak terdiri dari tiga macam, yaitu pertama, komunikasi massa akan mempengaruhi kognisi dari khalayak yang berupa pengetahuan. Efek kedua, adalah afeksi yang meliputi perasaan seseorang mengenai sesuatu. Efek ketiga, adalah konasi yang meliputi kecenderungan atau keinginan bertindak dari seseorang individu mengenai sesuatu. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Mar’at dalam Effendy, 1986: 209 menyatakan bahwa cara televisi pada umumnya mempengaruhi sikap ,pandangan, persepsi, dan perasaan penonton, sikap menurut Mar’at 1981 : 21 merupakan suatu predisposisi kecenderungan, kesedihan seseorang untuk bereaksi atau bertingkah laku terhadap suatu objek di lingkungan sebagai suatu penghayatan terhadap suatu objek tersebut oleh karena itu, dalam Mar’at 1981: 13 menjelaskan bahwa komponen sikap terdiri dar aspek kognisi,afektif dan konasi. Pemahaman tentang konsep dasar “the act of communication” dan “communication research” sangat dibantu oleh “rangkaian pertanyaan klasik” dari Harold D. Lasswell yang kemudian menjadi tersohor dengan sebutan Model Lasswell 1948. Model Lasswell meliput lima buah pertanyaan sebagai berikut yaitu: 2. Who, yakni berkenan dengan siapa yang mengatakannya 3. Say What, yakni berkenaan dengan menyatakan apa 4. In Which Channel, yakni berkenaan dengan saluran apa 5. To Whom, yakni berkenaan dengan ditujukan kepada siapa 6. With What Effect, yakni berkenaan dengan pengaruh apa Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 2.2.1 Proses Komunikasi Massa Who Say what In which channel To whom With what effect Siapa Berkata apa Melalui saluran apa Kepada siapa Dengan efek apa Komunikator Pesan Media Penerima Efek Control studies Analisis pesan Analisis media Analisi khalayak Analisis efek Model Transmisi memiliki pandangan bahwa komunikasi adalah proses pengiriman atau transmisi sejumlah informasi atau pesan kepada penerima,dalam hal ini pesan sangat ditentukan oleh pengirim atau sumber pesan,model seperti ini menggunakan definisi sederhana seringkali mengikuti pengamatan Lasswell1948. McQuail 2000 : 52

2.2.2 Media massa “Televisi”

Dokumen yang terkait

Tayangan Wisata Kuliner di Televisi Terhadap Tindakan Menonton Ibu Rumah Tangga di Komp Rispa Kelurahan Gedung Johor Medan.

0 34 152

Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan Budaya Hukum (Suatu Tinjauan Antropologis)

0 32 6

POLA PERILAKU PENDAMPINGAN MENONTON TELEVISI OLEH IBU RUMAH TANGGA PADA PUTRAPUTRINYA

0 3 13

KEKERASAN RUMAH TANGGA DALAM FILM TELEVISI SINEMA INDOSIAR Kekerasan Rumah Tangga Dalam Film Televisi Sinema Indosiar (Analisis Isi Kekerasan dalam Rumah Tangga Dalam Film Televisi Sinema Indosiar Periode 27 Mei Hingga 2 Juni 2014).

0 2 19

PENDAHULUAN Kekerasan Rumah Tangga Dalam Film Televisi Sinema Indosiar (Analisis Isi Kekerasan dalam Rumah Tangga Dalam Film Televisi Sinema Indosiar Periode 27 Mei Hingga 2 Juni 2014).

0 17 47

KEKERASAN RUMAH TANGGA DALAM FILM TELEVISI SINEMA INDOSIAR Kekerasan Rumah Tangga Dalam Film Televisi Sinema Indosiar (Analisis Isi Kekerasan dalam Rumah Tangga Dalam Film Televisi Sinema Indosiar Periode 27 Mei Hingga 2 Juni 2014).

0 4 14

RECEPTION ANALYSIS” IBU RUMAH TANGGA DALAM MENONOTON FILM TELEVISI “SINEMA PINTU TAUBAT SIANG” DI TELEVISI INDOSIAR ( Studi Deskriptif Kualitatif Analisis Resepsi Ibu Rumah Tangga Terhadap Tayangan Kekerasan Di Film Televisi ).

0 0 6

LITERASI MEDIA IBU RUMAH TANGGA DALAM MEDIA PARENTING PADA ANAK MENONTON TELEVISI( Studi Deskriptif Kualitatif Literasi Media Ibu Rumah Tangga dalam Media Parenting Pada Anak Usia Dini Menonton Televisi di Surabaya ).

0 17 115

Motif Ibu Rumah Tangga Menonton Tayangan Sinetron (Studi Analisis Deskriptif Motivasi Ibu Rumah Tangga Di Setia Budi Tanjung Sari Pasar 1 Medan Dalam Menonton Tayangan Sinetron)

0 0 13

LITERASI MEDIA IBU RUMAH TANGGA DALAM MEDIA PARENTING PADA ANAK MENONTON TELEVISI( Studi Deskriptif Kualitatif Literasi Media Ibu Rumah Tangga dalam Media Parenting Pada Anak Usia Dini Menonton Televisi di Surabaya )

0 1 23