sesuai dengan permasalahan, selain itu peneliti juga melakukan teknik FGD untuk menggali data dari informan lebih dalam.
3.5 Metode Pengumpulan Data
a. Pengumpulan Data Observasi
Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang tempat, pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan.
Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti
perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut.
Bungin 2007: 115 mengemukakan beberapa bentuk observasi yang dapat digunakan dalam penelitian kualitatif, yaitu observasi partisipasi, observasi tidak
terstruktur, dan observasi kelompok tidak terstruktur. 1.
Observasi partisipasi participant observation adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan
dan pengindraan dimana observer atau peneliti benar-benar terlibat dalam keseharian responden.
2. Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang dilakukan tanpa
menggunakan guide observasi. Pada observasi ini peneliti atau pengamat harus mampu mengembangkan daya pengamatannya dalam mengamati suatu
objek.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. Observasi kelompok adalah observasi yang dilakukan secara berkelompok
terhadap suatu atau beberapa objek sekaligus.
b. Wawancara in–depth interview
Wawancara merupakan alat re-cheking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Tehnik wawancara yang digunakan
dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam in– depth interview. Dalam mencari informasi, peneliti melakukan dua jenis wawancara,
yaitu autoanamnesa dan aloanamnesa. Selanjutnya wawancara dapat dilakukan secara terstruktur dan tidak terstruktut, dan dapat dilakukan dengan tatap muka face
to face maupun menggunakan telepon Sugiyono, 2006; 138-140. Wawancara mendalam individu individual depth interviewIDI
Merupakan interaksi antara peneliti pewawancara dengan seseorang peserta tunggal. Wawancara mendalam individu biasanya membutuhkan waktu antara 20 menit
melalui telepon sampai 2 jam wawancara tatap muka, tergantung pada isu atau topik yang dibahas. Wawancara mendalam individu biasanya direkam audio dan atau
video dan kemudian diterjemahkan sehingga memberikan rincian informasi yang kaya bagi peneliti. Informan yang dipilih sebagai peserta wawancara dipilih bukan
karena opini mereka mewakili opini umum tetapi karena pengalaman serta sikap mereka mencerminkan keseluruhan cakupan isu yang sedang dipelajari. Selain itu
informan yang diwawancara memiliki kemampuan verbal agar dapat memperkaya rincian informasi yang dinginkan peneliti. Cooper Schindler, 2006:241-250
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
c. Focus Group Discussion