Khalayak Media Massa Televisi dalam komunikasi

berbagai jenis tayangan yang dikemas dalam film, film, dan berita. Salah satu bentuk pemberitaannya adalah pemberitaan kasus kriminalitas seperti Patroli, Buser, Sergap, dan sejenisnnya. Penayangan adegan kekerasan semacam ini disinyalir termasuk kekerasan media media violence. Teori kultivasi cultivation dikembangkan untuk menjelaskan dampak menyaksikan televisi pada persepsi, sikap, dan nilai-nilai orang. Teori ini berasal dari program riset jangka panjang dan ekstensif yang dilakukan oleh George Gerbner beserta para koleganya di Annenberg School of Communication di University of Pennsylvania Gerbner, Gross, Morgan, dan Signorielli, 1980. Menurut Gabner dalam penelitiannya bahwa masyarakat terbagi menjadi dua yaitu pemirsa penonton TV “berat” dan “ringan”. Pemirsa berat adalah mereka yang menonton TV lebih dari 4 jam dalam sehari, sedangkan pemirsa penonton TV ringan adalah mereka yang menonton TV kurang dari satu hari. Riset awal yang mendukung teori kultivasi didasarkan pada perbandingan antar pemirsa “berat” televisi dan pemirsa “ringan” televisi. Tim Gerbner menganalisis jawaban-jawaban atas pertanyaan yang diajukan dalam survey dan menemukan bahwa pemirsa “berat” televisi dan pemirsa “ringan” televisi pada umumnya memberikan jawaban yang berbeda. Selanjutnya, pemirsa “berat” televisi sering memberikan jawaban yang lebih dekat dengan dunia yang digambarkan dalam televisi. http:Eprint.undip.ac.id

2.2.3 Khalayak Media Massa

kalayak media berlaku universal dan secara sederhana diartikan sekumpulan orang yang menjadi pembaca, pendengar, pemirsa berbagai media. Kumpulan ini Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. disebut sebagai khalayak dalam bentuk yang paling dikenalidan versi yag diterapkan dalam hampir seluruh penelitian media itu sendiri. Calusse 1968 menunjukkan beberapa kerumitan untuk membedakan beberapa kadar keikutsertaan dan keterlibatan khalayak. 1. Khalayak pertama dan tersebar adalah populasi yang tersedia untuk menerima tawaran komunikasi tertentu. Dengan demikian semua yang memiliki pesawat televisi adalah audiens televisi dalam artian tertentu. 2. Khalayak kedua merupakan khalayak yang menerima hal-hal yang ditawarkan dengan kadar yang berbeda-beda seperti pemirsa televisi reguler. Pembeli surat kabar dan sebagainya. 3. Khalayak ketiga adalah khalayak yang mencatat penerimaan isi pesan masih dalam bagian lebih kecil yang mengedepankan pesan yang ditawarkan . Teori uses and gratifications, teori ini memprediksikan bahwa khalayak tergantung pada informasi yang berasal dari media massa dalam rangka memenuhi kebutuhan khalayak bersangkutan serta mencapai tujuan tertentu dari proses konsumsi media massa. Namun perlu digaris bawahi bahwa khalayak tidak memiliki ketergantungan yang sama terhadap semua media . Menyimak bagaimana organisasi media berhubungan melalui proses encoding media dengan khalayak berdasarkan penjelasan teori agenda setting di atas, kiranya memberikan pengertian bahwa khalayak media diasumsikan organisasi media sebagai individu pasif dalam proses komunikasi massa; dengan kepasifannya individu public dengan sendirinya terarahkan mengkonsumsi pada isi media tertentu yang ditonjolkan dan ditajamkan organisasi media. Pengertian ini, di sisi lain juga Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. mencerminkan penjelasan mengenai bagaimana fenomena tentang the relationship between audience and text dalam keterkaitannya dengan organisasi redaksi media.

2.2.4 Televisi di Indonesia

Dokumen yang terkait

Tayangan Wisata Kuliner di Televisi Terhadap Tindakan Menonton Ibu Rumah Tangga di Komp Rispa Kelurahan Gedung Johor Medan.

0 34 152

Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan Budaya Hukum (Suatu Tinjauan Antropologis)

0 32 6

POLA PERILAKU PENDAMPINGAN MENONTON TELEVISI OLEH IBU RUMAH TANGGA PADA PUTRAPUTRINYA

0 3 13

KEKERASAN RUMAH TANGGA DALAM FILM TELEVISI SINEMA INDOSIAR Kekerasan Rumah Tangga Dalam Film Televisi Sinema Indosiar (Analisis Isi Kekerasan dalam Rumah Tangga Dalam Film Televisi Sinema Indosiar Periode 27 Mei Hingga 2 Juni 2014).

0 2 19

PENDAHULUAN Kekerasan Rumah Tangga Dalam Film Televisi Sinema Indosiar (Analisis Isi Kekerasan dalam Rumah Tangga Dalam Film Televisi Sinema Indosiar Periode 27 Mei Hingga 2 Juni 2014).

0 17 47

KEKERASAN RUMAH TANGGA DALAM FILM TELEVISI SINEMA INDOSIAR Kekerasan Rumah Tangga Dalam Film Televisi Sinema Indosiar (Analisis Isi Kekerasan dalam Rumah Tangga Dalam Film Televisi Sinema Indosiar Periode 27 Mei Hingga 2 Juni 2014).

0 4 14

RECEPTION ANALYSIS” IBU RUMAH TANGGA DALAM MENONOTON FILM TELEVISI “SINEMA PINTU TAUBAT SIANG” DI TELEVISI INDOSIAR ( Studi Deskriptif Kualitatif Analisis Resepsi Ibu Rumah Tangga Terhadap Tayangan Kekerasan Di Film Televisi ).

0 0 6

LITERASI MEDIA IBU RUMAH TANGGA DALAM MEDIA PARENTING PADA ANAK MENONTON TELEVISI( Studi Deskriptif Kualitatif Literasi Media Ibu Rumah Tangga dalam Media Parenting Pada Anak Usia Dini Menonton Televisi di Surabaya ).

0 17 115

Motif Ibu Rumah Tangga Menonton Tayangan Sinetron (Studi Analisis Deskriptif Motivasi Ibu Rumah Tangga Di Setia Budi Tanjung Sari Pasar 1 Medan Dalam Menonton Tayangan Sinetron)

0 0 13

LITERASI MEDIA IBU RUMAH TANGGA DALAM MEDIA PARENTING PADA ANAK MENONTON TELEVISI( Studi Deskriptif Kualitatif Literasi Media Ibu Rumah Tangga dalam Media Parenting Pada Anak Usia Dini Menonton Televisi di Surabaya )

0 1 23