digunakan untuk penguapan pelarut biasanya terletak pada kisaran 23-65º C Leuner dan Dressman, 2000.
3. Metode pelarutan-pelelehan
Sistem dispersi padat dibuat dengan melarutkan dahulu obat dalam pelarut yang sesuai dan mencampurnya dengan lelehan polietilen glikol, dapat
dicapai dibawah suhu 70º C, tanpa memisahkan pelarut Chiou dan Riegelman, 1971.
C. HPMC
Hydroxypropyl Methylcellulose HPMC merupakan turunan dari metilselulosa yang memiliki ciri-ciri serbuk atau butiran putih, tidak memiliki bau
dan rasa. Sangat sukar larut dalam eter, etanol atau aseton. Dapat mudah larut dalam air panas dan akan segera menggumpal dan membentuk koloid. Mampu
menjaga penguapan air sehingga secara luas banyak digunakan dalam aplikasi produk kosmetik dan aplikasi lainnya
Gambar 2. Struktur HPMC Rowe, 2006. Beberapa alasan menggunakan polimer HPMC yaitu 1 kelarutan
polimer yang khas dalam cairan lambung-usus serta dalam sistem pelarut organik dan pelarut air, 2 tidak berpengaruh dalam kekerasan tablet dan pemakaian obat,
3 fleksibilitas,mengurangi resistensi, tidak memiliki rasa atau bau, 4 stabil terhadap panas, cahaya, udara, dan dapat disesuaikan dengan tingkat kelembaban,
5 mempunyai kemampuan untuk mencampurkan zat warna atau zat aditif lainnya kedalam lapisan tipis tanpa kesukaran Lachman, dkk., 1994.
D. Spray Drying
Spray drying adalah metode untuk memproduksi bubuk kering dari cairan atau bubur dengan pengeringan cepat dari gas panas. Ini adalah metode
pengeringan yang paling banyak digunakan untuk bahan yang sensitif terhadap panas seperti makanan dan farmasi. Distribusi partikel dengan ukuran yang
seragam adalah alasan digunakannya metode spray drying untuk beberapa produk industri, seperti katalis. Udara adalah media pengeringan panas, namun jika
pelarut yang digunakan mudah terbakar seperti etanol atau produk tersebut sensitif terhadap oksigen maka digunakan nitrogenMujumdar, 2007
. Spray dryer adalah perangkat yang digunakan dalam spray drying.
Dibutuhkan udara panas yang dapat memisahkan zat terlarut atau suspensi menjadi serbuk kering dan mengubah pelarut ke dalam bentuk uap. Serbuk kering
ini biasanya dikumpulkan dalam drum atau siklon. Aliran zat cair ini disemprotkan melalui nozzle ke dalam aliran uap panas dan kemudian pelarutnya
menguap. Sebuah nozzle biasanya digunakan untuk membuat ukuran droplet sekecil mungkin, memaksimalkan perpindahan panas dan laju penguapan air.
Ukuran droplet berkisar antara 20-180 µm tergantung pada jenis nozzle. Ada dua jenis nozzle, yang pertama high pressure single fluid nozzle 50 sampai 300 bar