Hasil Minat Siswa Peningkatan minat dan prestasi belajar siswa menggunakan pendekatan kontekstual materi menjumlahkan dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan pada siswa kelas VA SD N Adisucipto I tahun pelajaran 2011/2012.

sesuai dengan perencanaan. Materi disampaikan dengan baik. Siswa tidak kesulitan dengan alat peraga, meskipun masih ada 3 siswa yang belum begitu paham. Hal tersebut tidak menjadi masalah karena memang siswa tersebut termasuk siswa yang kurang pintar dalam kelas VA. Dari Siklus II diperoleh hasil skor minat dan prestasi belajar. Rata-rata skor minat dan nilai prestasi minat siswa meningkat dari siklus I.

2. Hasil Minat Siswa

Tabel 18 : Skor Rata-Rata Minat Siswa No Skor Minat Rata-rata Kondisi Awal Siklus I Siklus II 1 6 10 13 2 8 11,5 14,5 3 5 9 12,5 4 6 11,5 14 5 7 13 16 6 9 11,5 15 7 7 12,5 16 8 10 12,5 14,5 9 7 11,5 14,5 10 6 10 6 11 8 12 15,5 12 8 11,5 14,5 13 9 10,5 16 14 7 12,5 15 15 9 13 16 16 8 11,5 15 17 10 12,5 15,5 18 7 11,5 14 19 8 12,5 15,5 20 8 10,5 13 21 7 11,5 14 22 6 9,5 13 23 8 11 15 24 8 11 14,5 25 7 12,5 15 26 10 13 16 27 9 12,5 15 28 10 14 15 29 9 11 14 30 8 10,5 14 31 8 12 15 32 9 10,5 14 33 7 10 13 34 6 12 15 35 6 10,5 15 Rata- rata 7,74 11,5 14,38 Keterangan : warna merah = skor di bawah rata-rata warna hitam = skor di atas rata-rata

a. Hasil minat siswa dari kondisi awal,siklus I, dan siklus II

Berdasarkan data skor rata – rata minat siswa di atas, kondisi awal siswa diperoleh rata-rata minat siswa adalah 7,74. Setelah dikenai tindakan pada siklus I dengan hasil rata-rata minat seluruh siswa 11,5. Dari hasil penghitungan, ada 15 siswa yang minatnya di atas rata-rata dan ada 20 siswa yang minatnya di bawah rata-rata. Sedangkan hasil penghitungan minat siswa siklus II diperoleh rata- rata 14,38. Dari hasil penghitungan, ada 23 siswa minatnya di atas rata-rata dan ada 12 siswa minatnya di bawah rata-rata. Dari data tersebut dapat digambarkan pada grafik di bawah ini. Minat siswa Gambar 2: Peningkatan Minat Belajar Siswa Tabel 19: Hasil Uji Normalitas Minat Awal dan Siklus I One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test a T e s a. Tes distribution is Normal. Jika dilihat dari tabel diatas, harga uji normalitas Kolmogorov- Smirrnov Z menunjukkan bahwa nilai Most Extreme Difference absolute di atas merupakan nilai statistik D pada uji K-S, nilai D pada uji terhadap nvariabel di atas adalah 7,74 10,51 13,14 12,48 15,65 2 4 6 8 10 12 14 16 18 Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2 kondisi awal Pertemuan 1 Pertemuan 2 Minat Awal Siklus1 N 35 35 Normal Parametersa,b Mean 7,7429 11,5000 Std. Deviation 1,33599 1,13111 Most Extreme Differences Absolute ,148 ,129 Positive ,139 ,100 Negative -,148 -,129 Kolmogorov-Smirnov Z ,874 ,761 Asymp. Sig. 2-tailed ,430 ,609 0,148 dan 0,129 dimana nilai D lebih besar dari 0,05. Maka data menunjukkan berdistribusi secara normal. Tabel 20: Hasil Uji Normalitas Minat Siklus 1 dan Siklus II One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Siklus1 Siklus2 N 35 35 Normal Parametersa,b Mean 11,5000 14,3857 Std. Deviation 1,13111 1,74088 Most Extreme Differences Absolute ,129 ,241 Positive ,100 ,177 Negative -,129 -,241 Kolmogorov-Smirnov Z ,761 1,425 Asymp. Sig. 2-tailed ,609 ,034 a Test distribution is Normal . Jika dilihat dari tabel diatas, harga uji normalitas Kolmogorov- Smirrnov Z menunjukkan bahwa nilai Most Extreme Difference absolute di atas merupakan nilai statistik D pada uji K-S, nilai D pada uji terhadap variabel di atas adalah 0,129 dan 0,241 dimana nilai D lebih besar dari 0,05. Maka data menunjukkan berdistribusi secara normal .

b. Hasil Uji t Minat Siswa

Tabel 21: Hasil Uji t Minat Kondisi Awal dengan Siklus I Paired Samples Test Paired Differences t df Sig. 2- tailed Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95 Confidence Interval of the Difference Mean Std. Deviation Std. Error Mean Lower Upper Lower Upper Lower Upper Lower Upper Pair 1 Min atA wal - Sikl us1 -3,75714 1,20276 ,20330 -4,17031 -3,34398 - 18,480 34 ,000 Jika dilihat dari tabel di atas, hasil uji-t berpasangan tersebut terlihat perbedaan rata-rata minat kondisi awal dengan minat siklus I adalah sebesar -3,74714. Artinya ada peningkatan minat siswa sesudah intervensi dengan rata-rata peningkatan sebesar 3,74714. Nilai t hitung adalah sebesar – 18,480 dengan sig 0,00. Karena sig 0,05 maka dapat disimpulkan rata-rata minat siswa pada kondisi awal dengan siklus I terdapat perbedaan. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa perlakuan mempengaruhi minat siswa secara signifikan. Tabel 22: Hasil Uji-t Minat Siklus I dengan Siklus II Paired Samples Test Paired Differences t df Sig. 2- tailed Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95 Confidence Interval of the Difference Mean Std. Deviation Std. Error Mean Lower Upper Lower Upper Lower Upper Lower Upper Pair 1 Siklu sI - Siklu sII -2,88571 1,40423 ,23736 - 3,3680 8 -2,40335 -12,158 34 ,000 Jika dilihat dari tabel di atas, hasil uji-t berpasangan tersebut terlihat perbedaan rata-rata minat kondisi awal dengan minat siklus I adalah sebesar -2,88571. Artinya ada peningkatan minat siswa sesudah intervensi dengan rata-rata peningkatan sebesar 2,88571. Nilai t hitung adalah sebesar – 12,158 dengan sig 0,00. Karena sig 0,05 maka dapat disimpulkan rata-rata minat siswa pada siklus I dengan siklus II terdapat perbedaan. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa perlakuan mempengaruhi minat siswa secara signifikan.

3. Hasil Prestasi Belajar Siswa