3 Apakah siswa tertarik pada materi
pelajaran dan guru yang mengajar Matematika ? Mengapa?
4
Apakah siswa terlibat penuh dalam kegiatan pembelajaran Matematika?
Berilah contoh keterlibatan Anda?
4. Validitas Instrumen a.
Validitas 1
Pengertian
Azwar 2008, 5-6 menyatakan bahwa validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas
tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur, yang sesuai dengan maksud dilakukannya
pengukuran tersebut.
2 Macam-macam Validitas
Masidjo 1995,243 jenis-jenis validitas suatu tes yaitu: a Validitas Isi Content Validity
Yang dimaksud adalah suatu validitas yang menunjukkan sampai di mana isi suatu tes atau alat pengukur mencerminkan
hal-hal yang mau diukur atau diteskan. Untuk itu diperlukan pemerikasaan kembali terhadap hal-hal atau bahan-bahan yang
diteskan atau telah diajarkan. Khusus tes hasil belajar yang telah
direncanakan dengan baik antara lain tahap merumuskan tujuan instruksional dan memerincikan bahan pelajaran, maka kedua
tahap tersebut mempunyai kaitan dengan validitas isi suatu tes hasil belajar.
b Validitas Konstruksi atau konsep Concept or Construct Validity
Yang dimaksud adalah suatu validitas yang menunjukkan sampai dimana isi suatu tes atau alat pengukur sesuai dengan
suatu konsep yang seharusnya menjadi isi tes atau alat pengukur tersebut atau konstruksi teoritis yang mendasari disusunnya
suatu tes atau alat pengukur tersebut. c Validitas Kriteria Criterion
– Related Validity Yang
dimaksud adalah
suatu validitas
yang memperhatikan hubungan yang ada antara tes atau alat pengukur
dengan pengukur lain yang berfungsi sebagai kriteria atau bahan pembanding.
3 Validitas yang digunakan dalam penelitian
Penelitian ini menggunakan validitas isi dan konstruk. Validitas isi termuat dalam instrumen tes berbentuk pilihan ganda
dan validitas konstruk termuat dalam kisi-kisi soal. Validitas isi dan konstruk dalam penelitian ini dapat ditempuh dengan menggunakan
validitas expert judgement dan validitas empiris. Validitas expert judgement
yaitu membuat instrumen penelitian yang sebaik
mungkin dan selanjutnya dikonsultasikan kepada yang lebih ahli. Validitas Empiris yaitu membuat instrumen penelitian yang sebaik
mungkin dan selanjutnya dikonsultasikan kepada yang lebih ahli, kemudian diujikan di lapangan
a Validasi Instrumen Minat
Dalam penelitian ini, instrumen minat divalidasi dengan menggunakan validitas expert judgment dan empiris. Rubrik
penelitian minat dan panduan wawancara pada penelitian ini, telah divalidasi oleh dosen pembimbing, sehingga instrumen
minat pada penelitian ini dapat dinyatakan valid. Setelah diujikan kepada ahli, instrumen minat diujikan di lapangan yaitu
di SD N Adisucipto 1.
b Validasi Instrumen Prestasi Belajar
i Validasi Perangkat Pembelajaran
Dalam penelitian
ini validitas
perangkat pembelajaran yang digunakan yaitu validitas expert
judgment . Perangkat pembelajaran divalidasi oleh 3 ahli,
yaitu satu dosen P.Mat USD, satu Kepala Sekolah dan satu Guru Kelas V dengan menggunakan rubrik validasi
perangkat pembelajaran lampiran 12 halaman 190.
Kriteria validasi
perangkat pembelajaran
dihitung menggunakan PAP tipe 1 cara perhitungan dapat dilihat
pada lampiran 13 hal 194. Hasil perhitungan validasi
perangkat pembelajaran dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 11: Hasil Perhitungan Validasi Perangkat pembelajaran No.
Perangkat Pembelajran
Expert Judgment Rata
– rata skor
1 Silabus
Dosen P. Mat USD 4,88
Kepala SDN Adisucipto 1 4,9
Guru Kelas
V SDN
Adisucipto 1 5
Rata-rata 4,92
2 RPP
Dosen P. Mat USD 4,1
Kepala SDN Adisucipto 1 4,52
Guru Kelas
V SDN
Adisucipto 1 4,4
Rata-rata 4,34
3 LKS
Dosen P. Mat USD 4,2
Kepala SDN Adisucipto 1 4,7
Guru Kelas
V SDN
Adisucipto 1 4,57
Rata-rata
4,49
4 Bahan Ajar
Dosen P. Mat USD 4
Kepala SDN Adisucipto 1 4,3
Guru Kelas
V SDN
Adisucipto 1 4,25
Rata-rata 4,18
Tabel 12: Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran Interval rata
– rata skor Keterangan
4,5 – 5
Sangat Baik 4
– 4,49 Baik
3,25 – 3,99
Cukup 2,75
– 3,24 Kurang Baik
– 2, 74 Sangat Kurang Baik
Dari hasil validasi di atas, bahwa silabus memperoleh rata-rata skor 4,92 dengan kriteria sangat baik. RPP
memperoleh rata-rata skor 4,34 dengan kriteria baik. LKS memperoleh rata-rata skor 4,49 dengan kriteria baik. Bahan
ajar memperoleh rata-rata skor 4,18 dengan kriteria baik. Dari hasil di atas, maka diperoleh perangkat pembelajaran
yang valid. Oleh karena itu perangkat pembelajaran yang dibuat peneliti dapat digunakan dalam penelitian ini.
ii Validitas Soal Evaluasi
Dalam penelitian ini, validitas soal evaluasi yang digunakan yaitu validitas empiris. Soal evaluasi diuji
cobakan pada siswa kelas V tahun pelajaran 20102011. Selanjutnya hasil uji coba dihitung dan dicari soal yang
valid untuk digunakan sebagai soal evaluasi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan validitas soal evaluasi
teknik skor butir dengan menggunakan SPSS 1.50. soal
evaluasi dapat dilihat pada lampiran 5. Sedangkan hasil validitas dapat dilihat pada lampiran 10. Sedangkan kisi-
kisi soal evaluasi siklus 1 dan siklus 2 yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Tabel 13: Kisi – Kisi Soal Evaluasi Siklus I Setelah Uji Coba
No Indikator
Taraf Kesukaran Nomor
No.Soal Jumlah
Soal Mudah Sedang
Sulit
1 Menjumlahkan
pecahan berpenyebut sama
v 1, 2,
2
2 Menjumlahkan
pecahan berpenyebut berbeda
v v
V 3, 4,5, 7,
10, 11, 12, 13,
17, 20 10
3. Menjumlahkan
berbagai bentuk pecahan
v v
V 6, 8, 9,
14, 15, 16, 18 19
8
Jumlah Soal Siklus I = 20
Tabel 14: Kisi- Kisi Soal Evaluasi Siklus II Setelah Uji Coba No
Indikator Taraf Kesukaran
Nomor Soal
Jumlah Soal
Mudah Sedang Sulit
1 Mengurangkan
pecahan berpenyebut berbeda
v v
1, 2, 5, 10
4
2 Mengurangkan
berbagai bentuk pecahan
v V
6, 8, 9, 13, 14,
18 6
3 Menjumlahkan dan
mengurangkan pecahan berpenyebut berbeda
v v
V 3, 7, 11,
16, 18 5
4 Menjumlahkan dan
mengurangkan v
v v
4, 12, 15,17,
5
berbagai bentuk pecahan.
19, 20
Jumlah Soal Siklus I = 20 b.
Reliabilitas
Azwar 2008, 4 menyatakan reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat
dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif
sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah.
Dalam penelitian ini menggunakan reliabilitas teknik belah-dua dari Spearman-Brown. Azwar 2008, 68 formula komputasi
realibilitas Spearman-Brown merupakan formula koreksi terhadap koefisien korelasi antara dua bagian tes.
Masidjo 1995, 209 yang dimaksud reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai di mana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil
pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketetapan dan ketelitian hasil. Suatu tes yang reliabel akan menunjukkan ketetapan
dan ketelitian hasil dalam satu atau berbagai pengukuran. Dengan kata lain skor-skor tersebut dari berbagai pengukuran tidak menunjukkan
penyimpangan atau perbedaan-perbedaan yang berarti. Masidjo 1995: 243 koefisien reliabilitas dapat dinyatakan dalam suatu bilangan dari
negatif 1 sampai 1,00. Koefisien yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Tabel 15: Koefisien Reliabilitas Interval Koefisien
Kriteria
± 0,91 – ±1,00
Sangat tinggi ± 0,7
– ± 0,90 Tinggi
± 0,41 – ±0,70
Cukup ± 0,21
– ±0,40 Rendah
– ±0,20 Sangat Rendah
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan reliabilitas teknik belah dua dengan menggunakan rumus Product
– Moment dari Pearson
, dengan rumus sebagai berikut:
r
xy
=
�Ʃ – Ʃ Ʃ √ �Ʃ
2
− Ʃ
2
�Ʃ
2
− Ʃ
2
Keterangan :
r
xy =
koefisien reiiabilitas X = Skor belahan item ganjil
Y = Skor belahan item genap Karena hasil dari tes tersebut dibelah menjadi 2 bagian, yaitu
bagian nomor gasal dan bagian nomor genap, kemudian dihitung menggunakan formula koreksi dari Spearman-Brown dengan rumus:
Keterangan rumus : r
tt
: koefisien reliabilitas r
gg
: koefisien gasal-genap r
bb
: koefisien belahan I dan II
Hasil reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 11.
E. Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan peneliti untuk menganalisis data-data yang telah berhasil dikumpulkan yaitu dengan teknik deskriptif komparatif
statistik deskriptif komparatif. Analisis teknik deskriptif komparatif digunakan untuk data kuantitatif, yakni dengan membandingkan hasil antar
siklus. Dalam penelitian ini menganalisis dua data, yakni minat dan prestasi belajar siswa. Minat siswa dinyatakan dengan skor hasil rubrik pengamatan
minat. Rubrik pengamatan minat dapat membandingkan kondisi awal dan kriteria keberhasilan yang diharapkan, dengan didukung dengan panduan
wawancara. Sedangkan prestasi belajar siswa dinyatakan dengan skor hasil tesevaluasi. Skor hasil tesevaluasi dapat membandingkan kondisi awal
dengan kondisi akhir yang diharapkan. Peneliti membandingkan hasil sebelum penelitian dengan hasil pada akhir setiap siklus.
Kriteria Keberhasilan yang diharapkan peneliti adalah sebagai berikut:
Tabel 16: Kriteria Keberhasilan Minat No Peubah
Indikator Kondisi
awal Akhir
siklus 1 Akhir
siklus 2 1
Minat Skor rata-rata seluruh
minat siswa 7
10 14
1. Peningkatan Minat