dapat merenungkan apa yang baru saja dipelajari, menelaah dan merespon, semua kejadian, aktivitas, atau pengalaman yang terjadi
dalam pembelajaran, sehingga ia dapat menyimpulkan pengalaman belajar yang ia pelajari.
7. Penilaian Sebenarnya Authentic Assessment. Komponen yang merupakan ciri khusus dari pendekatan
kontekstual adalah penilaian yang autentik. Dalam penilaian ini guru harus mengumpulkan berbagai data yang bisa memberikan gambaran
atau informasi tentang perkembangan pengalaman belajar siswa. Penilaian autentik diarahkan pada proses mengamati, menganalisis, dan
menafsirkan data yang telah terkumpul. Data-data tersebut diperoleh tidak hanya dari hasil pembelajaran tetapi data tersebut diperoleh
selama proses pembelajaran.
3. Prinsip Pendekatan Kontekstual
Johnson 2002 dalam Suryanto, dkk 2010, 54 mengungkapkan 3 prinsip pendekatan kontekatual atau CTL sebagai berikut:
a. Saling Ketergantungan independence Semua objek di alam semesta ini salaing tergantung sama lain.
b. Keberagaman differetiation Tidak ada dua objek di alam semesta iniyang tepat sama, semuanya
berbeda satu sama lain, tetapi saling berelasi. c. Organisasi-diri Self- Organitation
Setiap objek memiliki strukstur sendiri
4. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Kontekstual
Kelebihan pendekatan kontestual menurut Johnson 2007 : 300 adalah sebagai berikut:
a. Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan nyata. Artinya siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah
dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat menghubungkan materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata,
materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam memori siswa, sehingga tidak akan mudah dilupakan.
b. Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep kepada siswa
karena metode pembelajaran CTL menganut aliran konstruktivisme dimana seorang siswa dituntun untuk
menemukan pengetahuannya sendiri.
Kelemahan pendekatan kontekstual menurut Johnson 2007: 302 adalah sebagai berikut:
a. Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membuat anak benar- benar paham.
b. Membutuhkan tenaga yang banyak dalam berkomunikasi kepada para siswa karena tingkat inteligensi tiap siswa berbeda-beda agar siswa
benar-benar paham.
D. Matematika
Muhsetyo 2008: 1.26 berpendapat ā€¯pembelajaran Matematika adalah
proses pemberian pengalaman belajar kepada peserta didik melalui serangkaian kegiatan yang terencana sehingga peserta didik memperoleh kompetensi
tentang bahan matematika yang dipelajariā€¯.
Pembelajaran Matematika adalah proses interaksi antara guru dan siswa dalam belajar tentang konsep-konsep, dan struktur-struktur matematika
yang terdapat dalam materi yang dipelajari sebagai alat pikir, alat berkomunikasi dan alat untuk memecahkan berbagai masalah.
Adams dan Hamm dalam Wijaya 2011: 5 mengatakan bahwa cara dan pendekatan pada pembelajaran Matematika sangat dipengaruhi oleh
pandangan guru terhadap Matematika dan siswa dalam pembelajaran. Pandangan tentang posisi dan peran itu dibedakan menjadi empat macam,
yaitu: 1. Matematika sebagai suatu cara untuk berpikir
Pandangan ini berawal dari bagaimana karakter logis dan sistematis berperan dalam proses mengorganisasi gagasan, menganalisis informasi,
dan menarik kesimpulan antar data. 2. Matematika sebagai suatu pemahaman tentang pola dan hubungan pattern
and relationship Dalam mempelajari matematika siswa perlu menghubungkan suatu
konsep Matematika dengan pengetahuan yang sudah mereka miliki.
Penekanan pada hubungan ini sangat diperlukan untuk kesatuan dan kontinuitas konsep dalam Matematika sekolah sehingga siswa dapat dengan
segera menyadari bahwa suatu konsep yang mereka pelajari memiliki persamaan atau perbedaan dengan konsep yang sudah mereka pelajari.
3. Matematika sebagai suatu alat mathematics as a tool Pandangan ini sangat dipengaruhi oleh aspek aplikasi dan aspek
sejarah dari konsep matematika. Banyak konsep Matematika yang bisa kita temukan dan gunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik secara sadar
maupun tidak. Selain aspek aplikasi Matematika pada masa sekarang, perkembangan matematika juga sebenarnya disebabkan adanya kebutuhan
manusia. 4. Matematika sebagai bahasa atau alat untuk berkomunikasi
Matematika merupakan bahasa yang paling universal karena simbol matematika memiliki makna yang sama untuk berbagai istilah dari bahasa
yang berbeda.
E. Kompetensi Dasar Menjumlahkan dan Mengurangkan Berbagai Bentuk Pecahan
1. Pengertian Pecahan