badian anak. Oleh karena itu, apabila seorang siswa bertempat tinggal di suatu lingkungan temannya yang rajin belajar maka ke-
mungkinan besar hal tersebut akan membawa pengaruh pada di- rinya, sehingga ia akan ikut belajar mengikuti temannya.
2. Pendekatan Kontekstual
a. Pengertian Pendekatan Kontekstual
Pendekatan kontekstual dalam pembelajaran sering dikenal dengan sebu- tan Contextual Teaching and Learning CTL. Pendekatan tersebut menurut
Elaine B. Johnson 2006:67 merupakan sebuah proses pendidikan yang ber- tujuan menolong siswa melihat makna di dalam materi akademik yang me-
reka pelajari dengan cara menghubungkan subjek-subjek akademik dengan konteks dalam kehidupan sehari-hari mereka, yaitu dengan konteks keadaan
pribadi, social, dan keadaan budaya mereka. Pendekatan kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi pembelajaran
dengan situasi dunia nyata siswa, dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidu-
pan mereka sehari-hari Muslich, 2007;41. Pendekatan kontekstual akan membantu peserta didik dan guru dalam
pembelajaran. Siswa akan lebih mudah belajar dan siswa akan terdorong un- tuk mengerti makna belajar. Siswa diharapkan sadar bahwa apa yang mereka
pelajari berguna bagi kehidupan. Menurut penulis, pendekaan kontekstual adalah pendekatan yang men-
gaitkan antara materi yang diajarkan dengan kondisi kehidupan sehari-hari
siswa sehingga siswa akan lebih mudah membangun pengetahuannya sendiri sehingga tidak mudah terlupakan.
b. Prinsip Ilmiah Pendekatan Kontekstual
Ada tiga prinsip ilmiah dalam pendekatan kontekstual menurut Elaine Johnson 2005:68-89 yaitu:
1 Prinsip kesaling-bergantungan
Prinsip ini mengajak para pendidik untuk mengenali keterkaitan mereka dengan pendidik yang lainnya, dengan siswa, dengan masyarakat, dan
dengan bumi. Prinsip kesaling-bergantungan menghubungkan semua hal yang ada di alam semesta dengan hal lainnya. Ini dapat membantu siswa
membuat hubungan untuk menemukan makna. 2
Prinsip Diferensiasi Prinsip deferensisasi mendorong untuk terus-menerus menghasilkan ke-
ragaman yang tak terbatas, perbedaan, berlimpahan, dan keunikan dari alam semesta.
3 Prinsip pengaturan diri
Prinsip ini meminta para pendidik untuk mendorong setiap siswa menge- luarkan potensinya. Ini akan menolong para siswa mencapai keunggulan
akademik, memperoleh keterampilan karier, dan mengembangkan karak- ter dengan cara menghubungkan tugas sekolah dengan pengalaman serta
pengetahuan pribadinya.
c. Aspek atau Komponen Pendekatan Kontekstual