1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kegiatan belajar tidak dapat dipisahkan dari prestasi belajar. Prestasi be- lajar merupakan hasil yang dicapai oleh siswa dalam usaha belajar sebagaima-
na yang dinyatakan dalam rapor. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi aspek kognitif,
afektif dan psikomotor yang diinginkan. Hasil prestasi belajar tersebut dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Prestasi belajar dapat dinyatakan dalam
bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah di- capai oleh setiap anak pada periode tertentu yang diukur dengan menggunakan
instrumen tes yang relevan. Di SD Muhammadiyah Demangrejo, Kulon Progo prestasi belajar siswa
masih rendah terutama untuk materi daur hidup hewan. Ini dapat terlihat dari jumlah siswa yang tuntas atau mencapai standar KKM hanya sekitar 8 siswa
dari 17 siswa dengan nilai rata-rata kelas 58. Untuk SD Muhammadiyah De- mangrejo, Kulon Progo Kriteria Ketuntasan Minimal KKM untuk materi
daur hidup hewan adalah 65. Ini dapat kita simpulkan bahwa siswa kelas IV SD Muhammadiyah Demangrejo, Kulon Progo kurang mampu menguasai ma-
teri yang disampaikan.
Jika diamati kondisi pembelajaran IPA di SD Muhammadiyah Demangre- jo, Kulon Progo guru lebih banyak menggunakan metode ceramah dan siswa
kurang berperan aktif dalam proses pembelajaran sehingga siswa merasa ku- rang tertarik dalam belajar. Siswa akan lebih menguasai materi yang diajarkan
apabila siswa tersebut menemukan sendiri pengetahuannya melalui kegiatan aktif selama pembelajaran berlangsung. Selain itu, guru tidak menggunakan
pendekatan yang sesuai dengan materi dan kondisi siswa dalam kehidupan se- hari-hari.
Penggunaan pendekatan kontekstual diharapkan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Muhammadiyah Demangrejo, Kulon Progo
terutama materi daur hidup hewan. Pendekatan yang baik adalah pendekatan yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Menurut teori J. Peaget da-
lam Parkay 2011:58 pada usia SD kelas IV merupakan tahap operasional konkret concrete operational yang artinya anak dalam pengerjaan-pengerjaan
logis dapat dilakukan dengan benda-benda konkret dan nyata. Dengan bantuan benda nyata anak akan lebih mudah untuk memahami suatu hal.
Dengan demikian untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Muhammadiyah Demangrejo materi daur hidup hewan diperlukan pendekatan
kontekstual. Dengan pendekatan kontekstual akan membantu siswa untuk menghubungkan antara apa yang dipelajari dengan kehidupan nyata siswa.
Menurut Muslich 2007:40 pendekatan kontekstual merupakan konsep pem- belajaran yang membantu guru untuk mengaitkan antara materi ajar dengan si-
tuasi dunia nyata siswa, yang dapat mendorong siswa membuat hubungan an-
tara pengetahuan yang dipelajari dengan penerapannya dalam kehidupan seha- ri-hari para siswa sebagai anggota keluarga dan anggota masyarakat. Dengan
pendekatan ini siswa akan lebih mudah memahami materi dan merasa lebih tertarik dengan benda-benda yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-
hari. Pendekatan kontekstual melibatkan tujuh komponen utama yaitu kon-
struktivisme constructivism, menemukan inkuiri, bertanya questioning, masyarakat belajar learning community, pemodelan modelling, refleksi
reflection dan penilaian autentik authentic assessment. Apabila tujuh kom- ponen tersebut dilaksanakan siswa akan lebih mudah mengembangkan piki-
rannya dan mendorong rasa keingintahuan siswa dan membuat pembelajaran lebih bermakna. Penggunaan pendekatan kontekstual diharapkan dapat me-
ningkatkan prestasi belajar IPA materi daur hidup hewan di SD Muhamma- diyah Demangrejo, Kulon Progo.
Berdasarkan permasalahan di atas, penulis mengambil judul “Peningkatan Prestasi Belajar IPA untuk Materi Daur Hidup Hewan Melalui Pendekatan
Kontekstual Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah Demangrejo, Kulon Progo Tahun Pelajaran 2011 2012”. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar
untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
B. Identifikasi Masalah