Pengertian Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Prestasi Belajar

a. Pengertian

Winkel 1983:161 mengemukakan bahwa prestasi adalah bukti usaha yang dapat dicapai seseorang, sedangkan belajar merupakan meru- pakan usaha sadar individu untuk mencapai tujuan peningkatan diri atau perubahan diri melalui latihan-latihan dan pengulangan-pengulangan dan perubahan yang terjadi bukan karena kebetulan Mulyati, 2005:5. Prestasi belajar menurut Winkel 1983:162 adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya. Sedangkan prstasi belajar menurut Ngalim Purwanto 1986:28 adalah hasil yang dicapai seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam rapot. Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomo- tor setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan mengguna- kan instrumen tes atau instrumen yang relevan. Prestasi belajar dapat diny- atakan dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan ha- sil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu. Berdasarkan penjelasan di atas, penulis mengambil kesimpulan bahwa prestasi belajar merupakan hasil usaha yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar dimana prestasi belajar tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf, maupun kalimat.

b. Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi be- lajar, yaitu: 1 Faktor Internal Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu sendiri, adapun yang dapat digolongkan ke dalam faktor internal yaitu: a Kecerdasan intelegensi Kecerdasan menurut Winkel 1983:264 adalah kemam- puan seseorang untuk belajar, kapasitas kognitif untuk berfikir. Ababila seorang siswa mempunyai tingkat kecerdasan normal atau di atas normal maka secara potensi ia akan mencapai prestasi bela- jar yang tinggi. Menurut Muhibbin 1999:135 semakin tinggi ke- mampuan intelegensi seorang siswa maka semakin besar pelua- ngnya untuk meraih sukses. Sebaliknya, semakin rendah kemam- puan intelegensi seorang siswa maka semakin kecil peluangnya un- tuk meraih sukses. Oleh karena itu intelegensi kecerdasan yang baik merupakan faktor yang sangat penting bagi seorang siswa da- lam usaha belajar. b Bakat Bakat sangat berperan terhadap prestasi belajar seseorang. Bakat merupakan kemampuan yang merupakan sesuatu yang me- lekat dalam diri seseorang Hamzah dkk, 2009:7. Jadi, bakat me- rupakan potensi atau kemampuan yang dimiliki seseorangdan jika diberikan kesempatan untuk dikembangkan melaui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata. Oleh karena itu seseorang yang mempunyai bakat lebih berpeluang mempunyai prestasi yang baik apabila dikembangkan. c Minat Menurut Simandjuntak 1986:47 minat adalah suatu sikap subjek terhadap objek atas dasar adanya kebutuhan dan kemungki- nan terpenuhinya kebutuhan itu. Menurut Elizabet B. Hurlock 1989:114 minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka be- bas memilih. Berdasarkan pendapat di atas, minat adalah suatu sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu yang diinginkan dan muncul dari dalam diri. Bagi siswa, minat mempunyai peran yang penting dan mempunyai pengaruh yang be- sar terhadap proses pembelajaran. Apabila seseorang mempunyai minat yang tinggi terhadap sesuatu hal maka akan terus berusaha untuk melakukan cara agar keinginan yang diinginkan dapat terca- pai. Dalam hal ini guru perlu meningkatkan minat siswa agar pres- tasi belajar meningkat. d Motivasi Motivasi dalam belajar itu sangat penting. Dalam pembela- jaran diharapkan siswa mempunyai motivasi yang tinggi untuk be- lajar. Motivasi menurut Nasution 1995:73 adalah segala daya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi da- pat dibedakan menjadi dua yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik adalah motivasi yang bersumber dari dalam diri seseorang yang atas dasarnya kesadaran sendiri untuk melakukan suatu pekerjaan belajar. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang datangnya dari luar diri seorang siswa yang menyebabkan siswa tersebut melakukan kegiatan belajar. 2 Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang sifatnya di luar diri siswa, yaitu beberapa penga- laman-pengalaman, keadaan keluarga, lingkungan sekitarnya dan se- bagainya. Pengaruh lingkungan ini pada umumnya bersifat positif dan tidak memberikan paksaan kepada individu. Faktor eksternal yang da- pat mempengaruhi prestasi belajar adalah: a Keadaan keluarga Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyara- kat. Keluarga merupakan lingkungan pendidikan dan bimbingan, sedangkan tugas utama dalam keluarga bagi pendidikan anak ialah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan. Oleh karena itu orang tua hendaknya menyadari bahwa pendidikan dimulai dari keluarga. Sedangkan sekolah merupakan pendidikan lanjutan. Orangtua harus memberikan perhatian yang serius tentang cara belajar anak di rumah.hatian orang tua dapat memberikan dorongan dan motivasi sehingga anak dapat belajar dengan tekun sehingga prestasi belajar dapat meningkat. b Keadaan sekolah Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang san- gat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa. Oleh ka- rena itu lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong untuk be- lajar lebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian pelaja- ran, hubungan guru dengan siswa, alat-alat pelajaran dan kuriku- lum. Hubungan antara guru dan siswa kurang baik akan mempen- garuhi hasil belajarnya. c Lingkungan masyarakat Lingkungan merupakan faktor yang mempunyai pengaruh yang besar terhadap prestasi belajar siswa. Lingkungan mempenga- ruhi perkembangan pribadi anak, sebab dalam kehidupan sehari- hari anak akan lebih banyak bergaul dengan lingkungan di mana anak itu berada. Dengan demikian lingkungan membentuk kepri- badian anak. Oleh karena itu, apabila seorang siswa bertempat tinggal di suatu lingkungan temannya yang rajin belajar maka ke- mungkinan besar hal tersebut akan membawa pengaruh pada di- rinya, sehingga ia akan ikut belajar mengikuti temannya.

2. Pendekatan Kontekstual

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar IPS siswa melalui strategi pembelajaran kooperatif tipe team game tournament materi masalah sosial lingkungan setempat kelas IV MI Dayatussalam Cileungsi Bogor Jawa Barat Tahun pelajaran 2013/2014

0 4 121

Peningkatan motivasi belajar siswa kelas X melalui media audio visual pada mata pelajaran PAI di SMK Karya Ekopin

0 5 96

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA melalui pendekatan kontekstual pada konsep sumber daya alam di MI Terpadu Raudlatul Ulum Bedahan

0 3 140

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Peningkatan hasil belajar matematika siswa melalui pendekatan realistik pada pokok bahasan pecahan

2 17 79

Peningkatan hasil belajar IPS (pada studi perkembangan teknologi transportasi) melalui penerapan pendekatan belajar pembelajaran kontekstual siswa kelas IV MI Miftahusshibyan Curug Tangerang

1 19 97

Upaya meningkatkan hasil belajar matematika pokok bahasan bilangan pecahan melalui pembelajaran kontekstual pada siswa kelas III SD Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 6 0

Penerapan model pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan motivasi belajar PAI siswa SD Negeri Ciherang 01: penelitian tindakan kelas

1 8 0

Peningkatan hasil belajar PKn melalui pendekatan Think-Pair-Share

0 9 153

Peningkatan motivasi belajar siswa melalui media audio visual pada mata pelajaran PKN siswa kelas II MI Al-Husna Ciledug Tahun pelajaran 2013/2014

3 12 126