Media Pembelajaran Kajian Teori
a Judul
Judul lembar kerja berstruktur terdiri dari identitas siswa invidual kelompok dalam kelas, bidang studi, topik atau pokok
bahasan yang dipelajari, kelas, tanggal mengerjakan lembar kerja dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan dalam
lembar kerja perkiraan secara umum. b
Tujuan Pengajaran Karena lembar kerja merupakan saran bagi siswa dalam
mempelajari suatu topik maka siswa perlu mengetahui apa yang akan dipelajari dan apa yang akan diperoleh dari proses belajar
dengan menggunakan lembar kerja yang siswa lakukan. Tujuan pengajaran hendaknya dinyatakan dalam bahasa siswa.
c Panduan Petunjuk Belajar
Panduan belajar hendaknya menggunakan kalimat yang singkat jelas dan operasional yaitu mudah dipahami dan
dilaksanakan oleh siswa serta tidak menimbulkan berbagai macam tafsiran. Hal ini penting karena belajar menggunakan
lembar kerja berarti interaksi guru berkurang. Siswa belajar dengan petunjuk dan bimbingan yang tertulis dalam lembar kerja.
Guru berperan sebagi pengontrol di kelas, pemberi semangat agar siswa mampu menyelesaikan kegiatan yang tertuang dalam
lembar kerja dan sesekali memberi bimbingan khususnya kepada siswa yang lambar belajarnya dibanding teman lainnya.
d Isi atau Uraian Kegiatan
Uraian kegiatan dalam lembar kerja berupa sajian yang ditata secara urut sehingga mewujudkan proses belajar mengajar
yang terbimbing sampai akhirnya dicapai tujuanyng diharapkan. e
Evaluasi Proses Belajar Lembar kerja memuat alat evaluasi proses belajar yaitu
ditunjukkan dengan adanya soal, pertanyaan atau tugas yang harus dilaksanakan oleh siswa dengan bimbingan. Oleh karena itu
seberapa jauh keberhasilan siswa dalam menyelesaikan lembar kerja dapat menjadi masukan bagi pelaksanaan proses belajar
mengajar. c.
Manfaat LKS Dalam proses belajar mengajar, lembar kerja dimanfaatkan
pada tahap penanaman konsep menyampaikan konsep baru dan tahap pemahaman konsep tahap lanjutan dari penanaman konsep karena
lembar kerja dirancang untuk membimbing siswa dalam mempelajari topik.
1. Pemanfaatan Lembar Kerja pada Tahap Penanaman Konsep
Pemanfaatan lembar kerja pada tahap penanaman konsep berarti lembar kerja diberikan kepada siswa dalam rangka
mempelajari topik meteri baru yang menjadi dasar dalam mempelajari topik berikutnya yang bersesuaian. Untuk itu perlu
dipertimbangkan pemanfaatan media lain, misalnya alat peraga.
Banyak topik matematika terlebih lagi untuk kelas rendah akan sangat bermakna bagi siswa jika dipelajari melalui peragaan
konkretnya, sehingga penggunaan lembar kerja untuk mempelajari topik itu harus setelah mempelajari dengan peragaan konkret.
Dengan demikian pemanfaatan lembar kerja dalam penanaman konsep hendaknya setelah kita yakin bahwa siswa sudah mampu
mempelajari suatu topik secara abstrak semi abstrak berbentuk gambar, bilangan, simbol-simbol dan lain-lain.
2. Pemanfaatan Lembar Kerja pada Tahap Pemahaman Konsep
Pemanfaatan lembar kerja pada tahap pemahaman konsep berarti lembar kerja dimanfaatkan untuk mempelajari suatu topik
dengan maksud memperdalam pengetahuan tentang topik yang telah dipelajari pada tahap sebelumnya yaitu penanaman konsep.
d. Kelebihan dan Kelemahan LKS
Ada beberapa kelebihan LKS, yaitu: 1.
Guru dapat menggunakan lembar kerja siswa sebagai media pembelajaran mandiri bagi peserta didik.
2. Meningkatkan aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan belajar
mengajar. 3.
Materi di dalam LKS lebih ringkas dan sudah mencakup keseluruhan materi.
4. Dapat membuat siswa berinteraksi dengan sesama teman.
5. Kegiatan pembelajaran menjadi beragam dengan LKS.
6. Sebagai pengganti media lain ketika media audio visual misalnya
mengalami hambatan dengan listrik maka kegiatan pembelajaran dapat diganti dengan media LKS.
Sedangkan beberapa kelemahan LKS, yaitu: 1.
Adanya kekhawatiran karena guru hanya mengandalkan media LKS tersebut serta memnfaatkannya untuk kepentingan pribadi. Misalnya
siswa disuruh mengerjakan LKS kemudian guru meninggalkan siswa dan kembali untuk membahas LKS itu.
2. Di dalam LKS hanya bisa menampilakan gambar diam tidak bisa
bergerak, sehingga siswa terkadang kurang dapat memahami materi dengan cepat.
3. Media cetak hanya lebih banyak menekankan pada pelajaran yang
bersifat kognitif, jarang menekankan pada emosi dan sikap. 4.
Menimbulkan pembelajaran yang membosankan bagi siswa jika tidak dipadukan dengan media yang lain.
Cara mengatasi kelemahan penggunaan LKS, yaitu: 1.
Peningkatan kualitas professional guru perlu dan juga peningkatan kesadaran seorang guru sebagai pendidik.
2. Untuk menghindari siswa yang hanya dilatih untuk mengerjakan soal
sebaiknya guru mempunyai buku pegangan selain LKS dan di dalam