Metode Diskusi Kajian Teori

belajar potensial yang akan dicapai oleh anak melalui kegiatan belajarnya. Oleh karenanya, tes hasil belajar sebagai alat untuk mengukur hasil belajar.

8. Prestasi Belajar

Kata “prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie . Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Istilah “prestasi belajar” achievement berbeda dengan “hasil belajar” learning outcome . Presatasi belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar meliputi aspek pembentukan watak peserta didik. Kata prestasi banyak digunakan dalam berbagai bidang dan kegiatan antara lain dalam kesenian, olah raga, dan pendidikan, khususnya pembelajaran. Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat perenial dalam sejarah kehidupan manusia, karena sepanjang rentang kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemempuan masing- masing. Prestasi belajar achievement semakiin terasa penting untuk dibahas, karena mempunyai beberepa fungsi utama, antara lain : a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai peserta didik. b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai “tendensi keingintahuan couriosity dan merupakan kebutuhan umum manusia”. c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Asumsinya adalah prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi peserta didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berperan sebagai umpan balik feedback dalam meningkatkan mutu pendidikan. d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktivitas suatu institusi pendidikan. Asumsinya adalah kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik. Indikator eksteren dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan peserta didik di masyarakat. Asumsinya adalah kurikulum yang digunakan relevan pula dengan kebutuhan masyarakat. e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap kecerdasan peserta didik. Dalam proses pembelajaran, peserta didik menjadi fokus utama yang harus diperhatikan, karena peserta didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran. Jika dilihat dari beberapa fungsi prestasi belajar di atas, maka betapa pentingnya kita mengetahui dan memahami prestasi belajar peserta didik, baik secara perseorangan maupun secara kelompok, sebab fungsi prestasi belajar tidak hanya sebagai indikator keberhasilan dalam bidang studi tertentu, tetapi juga sebagai indikator kualitas institusi pendidikan. Di samping itu, prestasi belajar juga bermanfaat sebagai umpan balik bagi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran sehingga dapat menentukan apakah perlu melakukan diagnosis, penempatan, atau bimbingan terhadap peserta didik. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Cronbach dalam Azwar, 1987:3 bahwa kegunaan prestasi belajar banyak ragamnya, antara lain “sebagai umpan balik bagi guru dalam mengajar, untuk keperluan diagnostik, untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan, untuk keperluan seleksi, untuk keperluan penempatan atau penjurusan, untuk menentukan isi kurikulum, dan untuk menentukan kebijakan sekolah”.

9. Bilangan Bulat

Integers

1. Pengertian Bilangan Bulat

Bilangan bulat terdiri bilangan bulat negatif, bilangan nol dan bilangan bulat positif bilangan asli. Letak bilangan bulat dapat dinyatakan pada garis bilangan, seperti gambar berikut: Gambar 2.0 Garis Bilangan  Bilangan-bilangan di sebelah kanan 0, yaitu 1, 2, 3, ... disebut bilangan bulat positif. -1 -2 -3 -4 -5 1 2 3 4 5 Bilangan bulat positif Bilangan bulat negatif Bilangan nol  Bilangan-bilangan di sebelah kiri 0, yaitu -1, -2, -3, ... disebut bilngan bulat negatif.

2. Urutan Bilangan Bulat

Urutan bilangan bulat dari bilangan 0 ke kanan semakin besar. Ditulis 0 1 2 3. Urutan bilangan bulat dari bilangan 0 ke kiri semakin kecil. Ditulis -3 -2 -1 0. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut: Gambar 2.1 Urutan Bilangan Bulat yang Ditunjukkan dengan Garis Bilangan

3. Operasi dan Sifat-sifat Bilangan Bulat

a. Operasi Penjumlahan Bilangan Bulat

Jika a dan b merupakan bilangan cacah bilangan yang terdiri dari bilangan nol dan bilangan bulat positif maka penjumlahan yang melibatkan bilangan-bilangan bulat a, b, -a, dan -b dapat dilakukan sebagai berikut. 1 Penjumlahan bilangan positif dengan bilangan positif a + b = b + a contoh: 6 + 10 = 10 + 6 = 16 2 Penjumlahan bilangan negatif dengan bilangan negatif -a + -b = -a + b contoh: -8 + -2 = -8 + 2 = -10 -1 -2 -3 -4 -5 1 2 3 4 5 3 Penjumlahan bilangan positif dengan bilangan negatif a + -b = -b + a = -b – a dengan a b contoh: 6 + -8 = -8 + 6 = -8 – 6 = -2 a + -b = -b + a = 0 dengan a = b contoh: -7 + 7 = 7 + -7 = 0 4 Penjumlahan bilangan negatif dengan bilangan positif a + -b = -b + a = a – b dengan a b contoh: 8 + -2 = -2 + 8 = 8 – 2 = 6 a + -b = -b + a = 0 dengan a = b contoh: -8 + 8 = 8 + -8 = 0

b. Sifat-sifat Operasi Penjumlahan Bilangan Bulat

1 Sifat Tertutup Pada penjumlahan bilangan bulat, selalu menghasilkan bilangan bulat juga. Hal ini dituliskan sebgai berikut: Untuk setiap bilangan bulat a dan b , berlaku a + b = c dengan c juga bilangan bulat. 2 Sifat Komutatif Sifat komutatif disebut juga sifat pertukaran. Penjumlahan dua bilangan bulat selalu diperoleh hasil yang sama walaupun kedua bilangan tersebut dipertukarkan tempatnya. Hal ini dapat ditulis sebagai berikut: Untuk setiap bilangan bulat a dan b , selalu berlaku a + b = b + a . 3 Mempunyai Unsur Identitas

Dokumen yang terkait

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Operasi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Negatif Melalui Metode Demonstrasi Dengan Menggunakan Alat Peraga (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Mi Sirojul Athfal Bekasi)

2 56 145

PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI KELAS VII SMP NEGERI 2 PERBAUNGAN T.A 2012/2013.

0 2 23

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN, PENGURANGAN, DAN HASIL BELAJAR TENTANG OPERASI BILANGAN BULAT Peningkatan Pemahaman Konsep Penjumlahan, Pengurangan, dan Hasil Belajar Tentang Operasi Bilangan Bulat Melalui Pendekatan Sodakom Pada Siswa Kelas I

0 1 14

Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas VII D SMP Joannes Bosco Yogyakarta pada tahun ajaran 2015/2016.

0 1 202

Efektifitas pebelajaran menggunakan LKS terstruktur : pokok bahasan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat terhadap hasil belajar siswa kelas VII A di SMP BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2012-2013.

1 2 224

Pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap motivasi dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas VII A SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013.

1 6 193

Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat

0 17 11

Eksplorasi pemakaian mistar bilangan bulat pada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat ditinjau dari prestasi belajar siswa kelas VII SMP Joannes Bosco, Yogyakarta tahun ajaran 2009/2010 - USD Repository

0 0 201

CARA BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL YANG BERKAITAN DENGAN POKOK BAHASAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT PADA SISWA SMP KELAS VII AKSELERASI

0 1 170

Pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap motivasi dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas VII A SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013 - USD Repository

2 4 191