Urutan Bilangan Bulat Sifat-sifat Penjumlahan pada Himpunan Bilangan Bulat

Bagian atas digeser hing ga posisi nol sejajar “-2”. Angka yang sejajar dengan 1 pada bagian bawah bagian diam merupakan hasilnya yaitu “-1”. Jadi hasil penjumlahan -2 + 1 = -1.

b. Penjumlahan Bilangan Bulat dengan Kancing Bermuatan

Bayangkan beberapa partikel kecil berbentuk lingkaran disimbolkan dengan kancing baju bermuatan positif kancing baju dengan 4 lubang dan bermuatan negatif kancing baju dengan 2 lubang. Positif merupakan lawan negatif, hal ini berarti satu muatan positif dan satu muatan negatif jika digabungkan akan memperoleh kancing tidak bermuatan atau nol 0. Bagaimana menjumlahkan bilangan bulat dengan menggunakan kancing bermuatan? Perhatikan contoh-contoh berikut ini. 1. Penjumlahan Bilangan Positif dengan Bilangan Positif Contoh Berapakah hasil penjumlahan 2 + 1? Alat : Tempat kancing sebagai wadah kancing Bahan : Kacing baju 4 lubang muatan + Kacing baju 2 lubang muatan - 1. Wadah berisi 2 kancing +. 2. Masukkan 1 kancing +. 3. Jika terdapat kancing + tersebut digabungkan dengan salah satu kancing - akan saling meniadakan. 4. Jumlah kancing ada 3 bermuatan +. Jadi hasil penjumlahan 2 + 1 = 3. Gambar 2.8 Kancing Bermuatan pada Penjumlahan 2 + 1 2. Penjumlahan Bilangan Negatif dengan Bilangan Negatif Contoh Berapa hasil penjumlahan -2 + -1 = -3? 1. Wadah berisi 2 kancing -. 2. Masukkan 1 kancing -. 3. Jika terdapat kancing + tersebut digabungkan dengan salah satu kancing - akan saling meniadakan. 4. Jumlah kancing ada 3 bermuatan -. Jadi hasil penjumlahan -2 + -1 = -3. Gambar 2.9 Kancing Bermuatan pada Penjumlahan -2 + -1 3. Penjumlahan Bilangan Positif dengan Bilangan Negatif Contoh Berapa hasil penjumlahan 2 + -1 = 1? 1. Wadah berisi 2 kancing +. 2. Masukkan 1 kancing -. 3. Jika terdapat kancing + tersebut digabungkan dengan salah satu kancing - akan saling meniadakan. 4. Jumlah kancing ada 1 bermuatan +. Jadi hasil penjumlahan 2 + -1 = 1. Gambar 2.10 Kancing Bermuatan pada Penjumlahan 2 + -1 4. Penjumlahan Bilangan Negatif dengan Bilangan Positif Contoh Berapa hasil penjumlahan -2 + 1 = -1? 1. Wadah berisi 2 kancing -. 2. Masukkan 1 kancing +. 3. Jika terdapat kancing + tersebut digabungkan dengan salah satu kancing - akan saling meniadakan. 4. Jumlah kancing ada 1 bermuatan -. Jadi hasil penjumlahan -2 + 1 = -1. Gambar 2.11 Kancing Bermuatan pada Penjumlahan -2 + 1

c. Penjumlahan Bilangan Bulat dengan Garis Bilangan

Penjumlahan bilangan bulat dapat pula dilakukan dengan alat peraga garis bilangan. Aturan yang harus dipenuhi dalam penjumlahan dengan garis bilangan adalah sebagai berikut.  Bilangan bulat positif sebagai pergeseran ke kanan.  Bilangan bulat negatif sebagai pergeseran ke kiri. Bagaimana menjumlahkan bilangan bulat dengan menggunakan garis bilangan? Perhatikan contoh-contoh berikut ini. 1. Penjumlahan Bilangan Positif dengan Bilangan Positif Contoh Berapa hasil penjumlahan 2 + 1? Gambar 2.12 Garis Bilangan pada Penjumlahan 2 + 1 Untuk menghitung 2 + 1, langkah-langkahnya sebagai berikut. a. Gambarlah anak panah dari angka 0 sejauh 2 satuan ke kanan sampai angka 2. b. Gambarlah anak panah tadi dari angka 2 sejauh 1 satuan ke kanan. c. Hasil penjumlahan 2 + 1 = 3. 2. Penjumlahan Bilangan Negatif dengan Bilangan Negatif Contoh Berapa hasil penjumlahan -2 + -1? Gambar 2.13 Garis Bilangan pada Penjumlahan -2 + -1 Untuk menghitung -2 + -1, langkah-langkahnya sebagai berikut. a. Gambarlah anak panah dari angka 0 sejauh 2 satuan ke kiri sampai angka -2. b. Gambarlah anak panah tadi dari angka -2 sejauh 1 satuan ke kiri. c. Hasil penjumlahan -2 + -1 = -3. 3. Penjumlahan Bilangan Positif dengan Bilangan Negatif Contoh Berapa hasil penjumlahan 2 + -1? Gambar 2.14 Garis Bilangan pada Penjumlahan 2 + -1 Untuk menghitung 2 + -1, langkah-langkahnya sebagai berikut. a. Gambarlah anak panah dari angka 0 sejauh 2 satuan ke kanan sampai angka 2. b. Gambarlah anak panah tadi dari angka 2 sejauh 1 satuan ke kiri. c. Hasil penjumlahan 2 + -1 = 1. 4. Penjumlahan Bilangan Negatif dengan Bilangan Positif Contoh Berapa hasil penjumlahan -2 + 1? Gambar 2.15 Garis Bilangan pada Penjumlahan -2 + 1 Untuk menghitung -2 + 1, langkah-langkahnya sebagai berikut. a. Gambarlah anak panah dari angka 0 sejauh 2 satuan ke kiri sampai angka -2. b. Gambarlah anak panah tadi dari angka -2 sejauh 1 satuan ke kanan. c. Hasil penjumlahan -2 + 1 = -1.

d. Penjumlahan Bilangan Bulat Tanpa Alat Bantu

Penjumlahan pada bilangan yang bernilai kecil dapat dilakukan dengan bantuan garis bilangan. Namun, untuk bilangan- bilangan yang bernilai besar, hal itu tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu, penjumlahan bilangan bulat harus dapat dijumlahkan tanpa alat bantu. 1. Kedua Bilangan Bertanda Sama Jika kedua bilangan bertanda sama keduanya bilangan positif atau keduanya negatif, jumlahkan kedua bilangan tersebut. Hasilnya berilah tanda sama dengan tanda kedua bilangan. a Penjumlahan Bilangan Positif dengan Bilangan Positif Contoh 125 + 234 = 359 b Penjumlahan Bilangan Negatif dengan Bilangan Negatif Contoh -58 + -72 = - 58 + 72 = -130 2. Kedua bilangan berlawanan tanda Jika kedua bilangan berlawanan tanda bilangan positif dan bilangan negatif, tanpa memperhatikan tanda pada kedua bilangan kemudian bilangan yang bernilai lebih besar dikurangi dengan bilangan yang bernilai lebih kecil. Hasilnya berilah tanda sesuai bilangan yang bernilai lebih besar. a Penjumlahan Bilangan Positif dengan Bilangan Negatif Contoh 75 + -90 = - 90 – 75 = -15 b Penjumlahan Bilangan Negatif dengan Bilangan Positif Contoh -63 + 125 = 125 – 63 = 62

2. Sifat-sifat Penjumlahan pada Himpunan Bilangan Bulat

a. Sifat tertutup Pada penjumlahan bilangan bulat, selalu menghasilkan bilangan bulat juga. Hal ini dapat dituliskan sebagai berikut. Untuk setiap bilangan bulat a dan b , berlaku a + b = c dengan c juga bilangan bulat. Contoh 24 + -18 = 16 24 dan -18 merupakan bilangan bulat. 16 juga merupakan bilangan bulat. b. Sifat komutatif Sifat komutatif disebut juga sifat pertukaran. Penjumlahan dua bilangan bulat selalu diperoleh hasil yang sama walaupun kedua bilangan tersebut dipertukarkan tempatnya. Hal ini dituliskan sebagai berikut. Untuk setiap bilangan bulat a dan b , selalu berlaku a + b = b + a . Contoh 1 8 + -12 = -12 + 8 = -4 Contoh 2 -9 + -11 = -11 + -9 = -20 c. Mempunyai unsur identitas Bilangan 0 nol merupakan unsur identitas pada penjumlahan. Artinya sebarang bilangan bulat apabila ditambah 0 nol, hasilnya adalah bilangan itu sendiri. Hal ini dapat dituliskan sebagai berikut. Untuk sebarang bilangan bulat a, selalu berlaku a + = 0 + a = a. Contoh 1 2 + 0 = 0 + 2 = 2 Contoh 2 -5 + 0 = 0 + -5 = -5 d. Sifat asosiatif Sifat asosiatif disebut juga sifat pengelompokan. Sifat ini dapat dituliskan sebagai berikut. Untuk setiap bilangan bulat a , b , dan c , berlaku a + b + c = a + b+ c . Contoh 1 4 + -5 + 6 = -1 + 6 = 5 4 + -5 + 6 = 4 + 1 = 5 Contoh 2 -3 + -9 + 10 = -12 + 10 = -2 -3 + -9 + 10 = -3 + 1 = -2 e. Mempunyai invers Invers suatu bilangan artinya lawan dari bilangan tersebut. Suatu bilangan dikatakan mempunyai invers jumlah, apabila hasil penjumlahan bilangan tersebut dengan inversnya lawannya merupakan unsur identitas 0 nol. Dengan kata lain, untuk setiap bilangan bulat selain nol pasti mempunyai lawan, sedemikian sehingga berlaku a + -a = -a + a = 0 . Contoh 1 -5 + 5 = 5 + -5 = 0 Contoh 2 7 + -7 = -7 + 7 = 0 Lawan dari a adalah – a , sedangkan lawan dari – a adalah a. Pengurangan dan Sifat-sifatnya 1. Operasi Pengurangan Pengurangan pada himpunan bilangan bulat juga dapat dilakukan dengan beberapa alat peraga yaitu dengan mistar sederhana, kancing bermuatan, dan garis bilangan. a. Pengurangan Bilangan Bulat dengan Mistar Sederhana Mempersiapkan alat dan bahan untuk membuat mistar sederhana kemudian melakukan sama seperti operasi penjumlahan bilangan bulat. Bagaimana menggunakan mistar sederhana ini untuk mengurangkan? Perhatikan contoh-contoh berikut ini. 1. Pengurangan Bilangan Positif dengan Bilangan Positif Contoh Berapa hasil pengurangan 3 - 1? Gambar 2.16 Mistar Sederhana pada Pengurangan 3 - 1 Bagian atas digeser hingga angka 1 di bagian atas sejajar berhimpit dengan angka 3 di bagian bawah bagian diam. Angka di bawah yang sejajar dengan 0 nol di bagian atas merupakan hasilnya. Jadi hasil pengurangan 3 - 1 = 2. 2. Pengurangan Bilangan Negatif dengan Bilangan Negatif Contoh Berapa hasil pengurangan -3 – -1? Gambar 2.17 Mistar Sederhana pada Pengurangan -3 – -1 Bagian atas digeser hingga angka -1 di bagian atas sejajar berhimpit dengan angka -3 di bagian bawah bagian diam. Angka di bawah yang sejajar dengan 0 nol di bagian atas merupakan hasilnya. Jadi hasil pengurangan -3 – -1 = -2. 3. Pengurangan Bilangan Positif dengan Bilangan Negatif Contoh Berapa hasil pengurangan 3 – -1? Gambar 2.18 Mistar Sederhana pada Pengurangan 3 – -1 Bagian atas digeser hingga angka -1 di bagian atas sejajar berhimpit dengan angka 3 di bagian bawah bagian diam. Angka di bawah yang sejajar dengan 0 nol di bagian atas merupakan hasilnya. Jadi hasil pengurangan 3 – -1 = 4. 4. Pengurangan Bilangan Negatif dengan Bilangan Positif Contoh Berapa hasil pengurangan -3 – 1? Gambar 2.19 Mistar Sederhana pada Pengurangan -3 – 1 Bagian atas digeser hingga angka 1 di bagian atas sejajar berhimpit dengan angka -3 di bagian bawah bagian diam. Angka di bawah yang sejajar dengan 0 nol di bagian atas merupakan hasilnya. Jadi hasil pengurangan -3 – 1 = -4. b. Pengurangan Bilangan Bulat dengan Kancing Bermuatan Bayangkan beberapa partikel kecil berbentuk lingkaran simbol dengan kancing baju bermuatan positif kancing bagu dengan 4 lubang dan bermuatan negatif kancing baju dengan 2 lubang. Positif merupakan lawan negatif, hal ini berarti satu muatan positif dan satu muatan negatif jika digabungkan akan memperoleh kancing tidak bermuatan atau nol 0. Alat : Tempat kancing sebagai wadah kancing Bahan : Kacing baju 4 lubang muatan + Kacing baju 2 lubang muatan - Bagaimana mengurangkan bilangan bulat dengan menggunakan kancing bermuatan? Perhatikan contoh-contoh berikut ini. 1. Pengurangan Bilangan Positif dengan Bilangan Positif Contoh Berapa hasil pengurangan 3 - 1? 1. Wadah berisi 3 kancing + 2. Keluarkan 1 kancing + 3. Ingat, jika masih kancing + yang digabungkan dengan salah satu kancing - akan saling meniadakan. 4. Sisa kancing ada 2 bermuatan + Jadi hasil pengurangan 3 - 1 = 2. Gambar 2.20 Kancing Bermuatan pada Pengurangan 3 – 1 2. Pengurangan Bilangan Negatif dengan Bilangan Negatif Contoh Berapa hasil pengurangan -3 – -1? 1. Wadah berisi 3 kancing - 2. Keluarkan 1 kancing - 3. Ingat, jika ada kancing + yang digabungkan dengan salah satu kancing - akan saling meniadakan. 4. Sisa kancing ada 2 bermuatan - Jadi hasil pengurangan -3 – -1 = -2. Gambar 2.21 Kancing Bermuatan pada Pengurangan -3 – -1 3. Pengurangan Bilangan Positif dengan Bilangan Negatif Contoh Berapa hasil pengurangan 3 – -1? 1. Wadah berisi 3 kancing + 2. Keluarkan 1 kancing - 3. Lihat prosesnya 4. Ingat, jika ada kancing + yang digabungkan dengan salah satu kancing - akan saling meniadakan. 5. Sisa kancing ada 4 bermuatan + Jadi hasil pengurangan 3 – -1 = 4. Gambar 2.22 Kancing Bermuatan pada Pengurangan 3 – -1 4. Pengurangan Bilangan Negatif dengan Bilangan Positif Contoh Berapa hasil pengurangan -3 – 1? 1. Wadah berisi 3 kancing - 2. Keluarkan 1 kancing + 3. Lihat prosesnya 4. Ingat, jika ada kancing + yang digabungkan dengan salah satu kancing - akan saling meniadakan. 5. Sisa kancing ada 4 bermuatan - Jadi hasil pengurangan -3 – 1 = -4. Gambar 2.23 Kancing Bermuatan pada Pengurangan -3 – 1 c. Pengurangan Bilangan Bulat dengan Garis Bilangan Seperti pada penjumlahan bilangan bulat, untuk menghitung hasil pengurangan dua bilangan bulat dapat digunakan bantuan garis bilangan. Operasi pengurangan merupakan penjumlahan dengan lawan bilangan pengurang. Perhatikan uraian berikut. a Pengurangan dinyatakan sebagai penjumlahan dengan lawan bilangan pengurangan. Contoh 1 Bandingkan hasil penjumlahan dan pengurangan berikut. 1 4 – 3 Gambar 2.24 Garis Bilangan pada Pengurangan 4 – 3 2 4 + -3 Gambar 2.25 Garis Bilangan pada Penjumlahan 4 + – 3 Dari perbandingan 1 dan 2 di atas, diperoleh hubungan sebagai berikut. 4 – 3 = 4 + -3 = 1 Contoh 2 3 -5 – -2 Gambar 2.26 Garis Bilangan pada Pengurangan -5 - – 2 4 -5 + 2 Gambar 2.27 Garis Bilangan pada Penjumlahan -5 + 2 Dari perbandingan 3 dan 4 di atas, diperoleh hubungan sebagai berikut. -5 – -2 = -5 + 2 = -3 Pada pengurangan bilangan bulat, mengurangi dengan suatu bilangan sama artinya dengan menambah dengan lawan pengurangannya. Secara umum, dapat dituliskan sebagai berikut. Untuk setiap bilangan bulat a dan b , maka berlaku a – b = a + -b b Pengurangan dengan alat bantu. Bagaimana mengurangkan bilangan bulat dengan menggunakan garis bilangan? Perhatikan contoh-contoh berikut ini. 1. Pengurangan Bilangan Positif dengan Bilangan Positif Contoh Berapa hasil pengurangan 3 - 1? Gambar 2.28 Garis Bilangan pada Pengurangan 3 - 1 Untuk menghitung 3 - 1, langkah-langkahnya sebagai berikut. a. Gambarlah anak panah dari angka 0 sejauh 3 satuan ke kanan sampai angka 3. b. Gambarlah anak panah tadi dari angka 3 sejauh 1 satuan ke kiri. c. Hasil pengurangan 3 - 1 = 2. 2. Pengurangan Bilangan Negatif dengan Bilangan Negatif Contoh Berapa hasil pengurangan -3 – -1? Gambar 2.29 Garis Bilangan pada Pengurangan -3 – -1 Untuk menghitung -3 – -1, langkah-langkahnya sebagai berikut. a. Gambarlah anak panah dari angka 0 sejauh 3 satuan ke kiri sampai angka -3. b. Gambarlah anak panah tadi dari angka -3 sejauh 1 satuan ke kanan. c. Hasil pengurangan -3 – -1 = -2. 3. Pengurangan Bilangan Positif dengan Bilangan Negatif Contoh Berapa hasil pengurangan 3 – -1? Gambar 2.30 Garis Bilangan pada Pengurangan 3 – -1 Untuk menghitung 3 – -1, langkah-langkahnya sebagai berikut. a. Gambarlah anak panah dari angka 0 sejauh 3 satuan ke kanan sampai angka 3. b. Gambarlah anak panah tadi dari angka 3 sejauh 1 satuan ke kanan. c. Hasil pengurangan 3 – -1 = 4. 4. Pengurangan Bilangan Negatif dengan Bilangan Positif Contoh Berapa hasil pengurangan -3 – 1? Gambar 2.31 Garis Bilangan pada Pengurangan -3 – 1 Untuk menghitung -3 – 1, langkah-langkahnya sebagai berikut. a. Gambarlah anak panah dari angka 0 sejauh 3 satuan ke kiri sampai angka -3. b. Gambarlah anak panah tadi dari angka -3 sejauh 1 satuan ke kiri. c. Hasil pengurangan -3 – 1 = -4.

2. Sifat-sifat Pengurangan pada Himpunan Bilangan Bulat

Sifat tertutup Perhatikan opersi pengurangan pada bilangan bulat di bawah ini. Contoh 1 7 - 12 = -5 7 bilangan bulat, 12 bilangan bulat, dan ternyata 7 - 12 = -5 juga bilangan bulat. Contoh 2 -5 – 12 = -17 -5 bilangan bulat, -12 bilangan bulat, dan ternyata -5 - 12 = -17 juga bilangan bulat. Contoh 3 -3 – -11 = -3 + 11 = 8 -3 bilangan bulat, -11 bilangan bulat, dan ternyata -3 – -11 = 8 juga bilangan bulat. Berdasar contoh-contoh di atas dapat disimpulkan: Ingat Bilangan bulat adalah bilangan terdiri bilangan cacah 0, 1, 2, ... dan negatifnya -1, -2, -3, .... Perhatikan kembali operasi pengurangan pada bilangan cacah berikut ini. a. 7 – 12 = -5 7 bilangan cacah, 12 bilangan cacah, dan ternyata 7 – 12 = -5 bukan bilangan cacah. b. 2 – 10 = -8 2 bilangan cacah, 10 bilangan cacah, dan ternyata 2 – 10 = -8 bukan bilangan cacah. Penguranga bilangan bulat selalu menghasilkan bilangan bulat, berarti operasi pengurangan pada bilangan bulat bersifat tertutup. Hal ini berarti pengurangan pada bilangan cacah tidak bersifat tertutup atau bersifat tidak tertutup. Penggunaan Bilangan Bulat dalam Kehidupan Sehari-hari Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menggunakan bilangan bulat beserta operasinya untuk menjawab suatu persoalan yang ada biasanya berbentuk soal cerita.

B. Kerangka Berpikir

Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Tujuan utama pembelajaran agar siswa belajar, maka tugas pendidik ialah mengorganisasi tenaga, material, dan prosedur agar siswa belajar lebih efisien dan efektif. Efektifitas dalam proses pembelajaran menjadi suatu ukuran keberhasilan penggunaan metode pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran. Keefektifan suatu proses pembelajaran diukur dengan tingkat pencapaian siswa. Dalam penelitian bidang studi matematika ini menggunakan metode pembelajaran diskusi yang merupakan bentuk belajar mengajar dimana terjadi interaksi utama antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa sehingga untuk menunjang pembelajaran ini maka guru mempersiapkan media pembelajaran berupa lembar kerja siswa LKS terstruktur dilengkapi dengan alat peraga sebagai sarana melaksanakan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Diskusi yang ditekankan dengan bahan LKS terstruktur bahwa materi dan langkah-langkah apa yang akan didiskusikan sudah terangkum dalam LKS terstruktur. Jadi diskusi dengan LKS terstruktur arah yang akan dicapai sudah jelas. Kemudian pencapaian belajar siswa diukur dengan hasil belajar yang diberikan pada akhir materi yang diajarkan khususnya materi operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Dapat dikatakan bahwa hasil belajar merupakan ukuran media pembelajaran LKS terstruktur yang efektif.

C. Hipotesis

Berdasarkan penjelasan yang telah diutarakan tersebut maka dapat diajukan hipotesis untuk ini sebagai berikut : “sebanyak 60 siswa mencapai standar kelulusan belajar minimum SKBM maka pembelajaran menggunakan LKS terstruktur pada pokok bahasan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat terhadap hasil belajar siswa kelas VII A di SMP BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 20122013 merupakan pembelajaran yang efektif”. 69

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Pada penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian analisis data bersifat kuantitatifstatistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan Sugiyono, 2010:14.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Penelitian dilaksanakan di SMP BOPKRI 2 Yogyakarta, yang beralamat di Jalan Sultan Agung No. 4, Wirogunan, Mergangsan, Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2012 sampai dengan 13 Agustus 2012.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas VII A SMP BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 20122013. Jumlah seluruh siswa kelas VII A adalah 20 orang. 2. Objek Penelitian Objek penelitian pada penulisan skripsi ini adalah: a. Efektifitas pembelajaran menggunakan LKS. b. Hasil belajar siswa.

D. Treatmen Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti sebagai observer dan guru pelajaran matematika sebagai pengajar di dalam kelas yang menjadi sampel peneliti untuk memperoleh data yang diinginkan. Guru mengajar dengan metode diskusi kelompok yang menggunakan LKS terstruktur dan alat peraga mistar sederhana dan kancing bermuatan pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Dalam proses pembelajaran di dalam kelas, siswa membentuk kelompok dengan anggota 4 orang. Kemudian setiap siswa diberi LKS terstruktur dan setiap kelompok diberi alat peraga, LKS terstruktur berisi materi dan petunjuk penggunaan alat peraga pada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dan alat peraga yang digunakan untuk memperagakan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, dimana LKS terstruktur dan alat peraga tersebut yang membuat peneliti sendiri. Siswa mempelajari dan mempraktekkan sendiri dalam mengoperasikan penjumlahan dan pengurangan, memahami sifat-sifat, dan penggunaan dalam kehidupan sehari-hari pada bilangan bulat dengan berdiskusi dengan teman sekelompoknya dan guru sebagai pembimbing dalam diskusi. Setelah siswa selesai berdiskusi dan mengerjakan soal-soal latihan, kemudian setiap kelompok menuliskan hasilnya di papan tulis. Setelah itu guru memberi kesimpulan terakhir mengenai materi yang didiskusikan.

E. Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Bebas Efektivitas pembelajaran menggunakan LKS terstruktur. 2. Variabel Terikat Hasil belajar siswa meteri penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

F. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini ada dua instrumen yang digunakan yaitu instrumen untuk melakukan kegiatan pembelajaran dan instrumen pengumpulan data. Instrumen untuk kegiatan pembelajaran meliputi desain pembelajaran dan pembuatan LKS terstruktur pokok bahasan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Instrumen untuk mengumpulkan data berupa tes yang diadakan pada akhir pokok bahasan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dan angket sebagai evaluasi selama pembelajaran menggunakan LKS terstruktur dan alat peraga yang telah dilaksanakan. 1. Desain Pembelajaran Desain pembelajaran terdiri dari rancangan kegiatan belajar mengajar yang memuat komponen-komponen sebagai berikut: bidang studi, tema, sub pokok bahasan, kompetensi dasar, indikator, kegiatan, penilaian, dan pembuatan rencana pembelajaran. 2. LKS Terstruktur Lembar kerja siswa terstruktur ini digunakan sebagai bahan diskusi untuk siswa dalam pembelajaran operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Dalam LKS terstruktur ini siswa dituntun untuk mengoperasikan dan memahami sifat-sifat penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang digunakan untuk menyelesaikan soal- soal serta penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam LKS terstruktur ini berisi materi dan soal-soal yang dapat digunakan siswa sebagai latihan. Dengan LKS terstruktur ini siswa diharapkan dapat memahami dalam kegiatan pembelajaran ini. 3. Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan

Dokumen yang terkait

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Operasi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Negatif Melalui Metode Demonstrasi Dengan Menggunakan Alat Peraga (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Mi Sirojul Athfal Bekasi)

2 56 145

PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI KELAS VII SMP NEGERI 2 PERBAUNGAN T.A 2012/2013.

0 2 23

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN, PENGURANGAN, DAN HASIL BELAJAR TENTANG OPERASI BILANGAN BULAT Peningkatan Pemahaman Konsep Penjumlahan, Pengurangan, dan Hasil Belajar Tentang Operasi Bilangan Bulat Melalui Pendekatan Sodakom Pada Siswa Kelas I

0 1 14

Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas VII D SMP Joannes Bosco Yogyakarta pada tahun ajaran 2015/2016.

0 1 202

Efektifitas pebelajaran menggunakan LKS terstruktur : pokok bahasan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat terhadap hasil belajar siswa kelas VII A di SMP BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2012-2013.

1 2 224

Pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap motivasi dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas VII A SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013.

1 6 193

Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat

0 17 11

Eksplorasi pemakaian mistar bilangan bulat pada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat ditinjau dari prestasi belajar siswa kelas VII SMP Joannes Bosco, Yogyakarta tahun ajaran 2009/2010 - USD Repository

0 0 201

CARA BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL YANG BERKAITAN DENGAN POKOK BAHASAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT PADA SISWA SMP KELAS VII AKSELERASI

0 1 170

Pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap motivasi dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas VII A SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013 - USD Repository

2 4 191