Kelas interval diambil 5.
Panjang kelas =
= 1 Panjang kelas diambil 1.
Dari data tersebut dimasukkan ke dalam tabel frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Kelas VII A
Interval Turus
Frekuensi
4,50 – 5,50
II 2
6,00 – 7,00
II 2
7,50 – 8,50
IIII IIII I 11
9,00 – 10,00
IIII 5
Jumlah 20 = N
Deskripsi data yang diperoleh dari tes disajikan sebagai berikut:
Tabel 4.7 Deskripsi Data Nilai Siswa Kelas VII A
No. Deskripsi
Nilai
1. Nilai tertinggi
9,67 2.
Nilai terendah 4,67
3. Mean
7,93 4.
Median 7,55
5. Modus
7,60 6.
Varians 1,80
7. Standar deviasi
1,34
Nilai tertinggi yang diraih siswa kelas VII A 9,67 sedangkan nilai terendahnya 4,67 sehingga memperoleh rata-rata
mean
nilai kelas VII A yaitu 7,93. Dilihat dari nilai tengah
median
yaitu 7,55
tidak terlampau jauh dari nilai rata-rata
mean
yaitu 7,93. Hal ini menunjukkan kelebihan nilai tengah
median
yaitu selalu pada posisi di tengah-tengah, hal ini juga sesuai dengan fungsinya yang membagi
frekuensi distribusi manjadi dua sama besar. Nilai mempunyai frekuensi terbanyak
modus
menunjukkan kondisi penyebaran data nilai kelas VII A yang dihadapi yaitu 7,60. Nilai tengah
median
dan nilai mempunyai frekuensi terbanyak
modus
menunjukkan nilai yang hampir sama yaitu 7,55 dan 7,60 maka memberikan perbedaan yang
mencolok antara nilai tertinggi dan terendah yaitu 9,67 dan 4,67. Rentang
Range
nilai tertinggi dan terendah adalah 9,67 – 4,67 = 5,00
dan nilai varians 1,80 menunjukkan homogenitas kelompok yang rendah. Standar deviasi menunjukkan jarak antara nilai individu siswa
dengan rata-rata
mean
. Standar deviasi siswa no. 2 adalah 7,93 – 4,67
= 3,26, sedangkan siswa no. 1 dan 14 adalah 9,67 – 7,93 = 1,74, maka
standar deviasi kelompok siswa kelas VII A yaitu 1,38 menunjukkan rentang yang terlalu jauh untuk nilai terendah.
2. Interpretasi Hasil Penilaian dalam Menetapkan Ketuntasan
Belajar
Kriteria ketuntasan belajar setiap indikator-indikatornya yaitu melakukan operasi penjumlahan bilangan bulat, memahami sifat-sifat
penjumlahan pada himpunan bilangan bulat, melakukan operasi pengurangan bilangan bulat, memahami sifat pengurangan pada
himpunan bilangan bulat dan menggunakan bilangan bulat dalam kehidupan sehari-hari pada kompetensi dasar KD melakukan operasi
hitung bilangan bulat dan pecahan lebih besar 60. Hasil belajar yang mencapai kriteria ketuntasan menunjukkan efektifitas pembelajaran
menggunakan lembar kerja siswa LKS. Dilihat dari tabel 1.5 hasil belajar siswa kelas VII A mencapai 80 diperoleh menggunakan
rumus: . Hasil belajar yang diperoleh
tersebut dapat dikatakan bahwa siswa telah menuntaskan indikator- indikator itu, dapat dikatakan pula siswa telah menguasai KD tersebut
sehingga pembelajaran menggunakan LKS dikatakan efektif.
3. Analisis Hasil Angket
a. Apakah kamu merasa senang setelah mengikuti pembelajaran
matematika tentang operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat menggunakan lembar kerja siswa LKS dan alat peraga
mistar sederhana, kancing bermuatan dan garis bilangan? Mengapa?
Berdasarkan data dari angket, ternyata ada 19 siswa yang senang setelah mengikuti pembelajaran matematika tentang operasi
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat menggunakan lembar kerja siswa LKS dan alat peraga mistar sederhana, kancing
bermuatan dan garis bilangan. Hal itu dapat ditunjukkan dari siswa nomor absen 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19,
dan 20 yang mengutarakan alasannya bahwa pembelajaran menggunakan LKS dan alat peraga dalam mempelajari operasi
penjumlahan dan
pengurangan bilangan
bulat menjadi
menyenangkan. Siswa nomor absen 4 dan 12 juga menambahkan alasannya
bahwa pembelajaran
menggunakan alat
peraga memberikan pengalaman baru karena saat sekolah di Sekolah Dasar
SD belum pernah dilakukan. b.
Apakah kamu menjadi lebih mudah dalam mempelajari operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat menggunakan lembar
kerja siswa LKS dan alat peraga mistar sederhana, kancing bermuatan dan garis bilangan? Berikan alasannya
Berdasarkan data dari angket, ternyata semua siswa kelas VII A terdiri 20 siswa yang menjadi lebih mudah dalam mempelajari
operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat menggunakan lembar kerja siswa LKS dan alat peraga mistar sederhana, kancing
bermuatan dan garis bilangan. Hal itu dapat ditunjukkan dari sebagian besar siswa yang mengutarakan alasannya bahwa
pembelajaran menggunakan LKS dan alat peraga dalam mempelajari operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat memudahkan
dalam mengerjakan soal-soal dan menemukan jawaban. Siswa nomor absen 1 dan 5 menambahkan alasannya bahwa lebih mudah
menggunakan alat peraga garis bilangan, siswa nomor absen 13 menambahkan alasannya lebih mudah menggunakan alat peraga