Definisi Pendidikan Konsep Layanan Pendidikan

17 yang menjadi dorongan perilaku untuk melakukan pembelian produkjasa dari suatu perusahaan yang menyertakan aspek perasaan di dalamnya, khusunya yang membeli secara teratur dan berulang-ulang dengan konsistensi yang tinggi, namun tidak hanya membeli ulang suatu barang dan jasa, tetapi juga mempunya komitmen dan sikap yang positif terhadap perusahaan yang menawarkan produkjasa tersebut. Dari penjelasan tentang loyalitas tersebut, dapat dikatakan bahwa sekolah sebagai lembaga pendidikan juga perlu mempertahankan dan meningkatkan kulaitas layanan pendidikan bagi siswa sebagai konsumennya. Sehingga ketika siswa merasa puas dengan kualitas layanan pendidikan yang diberikan, siswa dapat bersikap loyal terhadap sekolah, salah satunya dengan memberikan rekomendasi kepada orang- orang terdekat mereka untuk menjadi siswa di sekolah tersebut.

2.4. Konsep Layanan Pendidikan

2.4.1. Definisi Pendidikan

Pendidikan menurut Dewey dalam pembahasan pengertian pendidikan menurut para ahli, 2011 adalah suatu proses pengalaman karena kehidupan adalah pertumbuhan. Pendidikan berarti membantu pertumbuhan batin tanpa dibatasi oleh usia. Proses pertumbuhan ialah proses menyesuaikan pada tiap-tiap fase serta menambahkan kecakapan di dalam perkembangan seseorang. Yunus pengertian pandidikan menurut para ahli, 2011 mendefinisikan pendidikan sebagai usaha-usaha yang sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak dengan tujuan peningkatan keilmuan jasmani dan akhlak sehingga secara bertahap dapat mengantarkan si anak kepada tujuannya yang paling tinggi, agar si anak hidup bahagia serta seluruh apa yang dilakukanya menjadi bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat. 18 Dalam kamus besar bahasa Indonesia 2003, definisi pendidikan adalah proses pembelajaran bagi individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek-obyek tertentu dan spesifik. Pengetahuan tersebut diperoleh secara formal yang berakibat individu mempunyai pola pikir dan perilaku sesuai dengan pendidikan yang telah diperolehnya. Menurut Brameld kumpulan ilmu 2011, istilah pendidikan mengandung fungsi yang luas dari pemelihara dan perbaikan kehidupan suatu masyarakat, terutama membawa warga masyarakat yang baru mengenal tanggung jawab bersama di dalam masyarakat. Jadi pendidikan adalah suatu proses yang lebih luas daripada proses yang berlangsung di dalam sekolah saja. Pendidikan adalah suatu aktivitas sosial yang memungkinkan masyarakat tetap ada dan berkembang. Di dalam masyarakat yang kompleks, fungsi pendidikan ini mengalami spesialisasi dan melembaga dengan pendidikan formal yang senantiasa tetap berhubungan dengan proses pendidikan informal di luar sekolah. Menurut UU No. 20 tahun 2003, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat. 19 Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkualitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai suatu cita- cita yang di harapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan. Karena pendidikan itu sendiri memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan Putra, 2010. Tjiptono 2007, berpendapat bahwa istilah jasa adalah padanan kata dari kata service yang dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai jasa, layanan atau layanan. Layanan atau jasa memiliki beragam jenis dan berkaitan dengan empat sektor utama, yaitu: sektor pemerintah kantor pos, kantor layanan pajak, kantor polisi, sektor nirlaba sekolah, universitas dan rumah sakit, sektor bisnis penerbangan, perbankan dan hotel, sektor manufaktur yang melibatkan pekerja jasa akuntan, penasehat hokum dan arsitek. Pengertian jasa atau layanan menurut Kotler dan Keller 2009 adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak yang lain dan pada dasarnya bersifat intangible dan tidak menghasilkan kepemikikan sesuatu. Layanan menurut Daviddow dan Uttal dalam Sutopo dan Suryanto 2003 merupakan usaha apa saja yang meningkatkan kepuasan konsumen. Sedangkan Pasolong 2007 berpendapat bahwa layanan pada dasarnya dapat didefinisikan sebagai aktivitas seseorang, sekelompok, dan organisasi baik langsung maupun tidak langsung untuk memenuhi kebutuhan. Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa layanan yang ditawarkan lembaga pendidikan sekolah merupakan produk jasa atau layanan. Dalam pemberian layanan selalu ada aspek interaksi antara pihak penyediapemberi layanan dengan konsumen atau penerima layanan. Dalam pembahasan ini yang dimaksud dengan pemberi layanan adalah sekolah dan penerima layanan adalah siswa dan orang tua siswa. 20 Menurut Sallis 2010, mutu atau kualitas dapat dipandang sebagi sebuah konsep yang absulut dan relatif. Kualitas dalam konsep layanan didefinisikan sebagai sesuatu yang memuaskan dan melampaui keinginan dan kebutuhan pelanggan. Kualitas dalam konteks ini dianggap sebagai mutu sesuai persepsi quality in perception, di mana sesuatu dikatakan bermutu hanya dapat didefinisikan sendiri dari orang yang melihat atau merasakannya yaitu pelanggan. Jadi dapat diartikan bahwa, konsep layanan pendidikan yang dimaksudkan adalah layanan yang diberikan kepada pelanggan pendidikan secara memuaskan dan dapat memenuhi kebutuhannya dalam hal pendidikan. Kualitas yang baik merupakan dambaan setiap orang, terlebih dalam bidang pendidikan. Kualitas pendidikan biasanya terdiri dari beberapa indikator dan komponen yang saling barkait. Komponen dan variabel yang menetukan terwujudnya mutu pendidikan yang baik secara umum, masih dikaitkan dengan sistem, kurikulum, tenaga pendidik, peserta didik, PBM, anggaran, sarana dan prasarana pendidikan, lingkungan belajar, budaya organisasi, kepemimpinan dan lain sebagainya Onisimus, 2010. Dalam konteks pendidikan, kualitas dapat diartikan sebagai kemampuan sekolah dalam pengelolaan secara operasional dan efisien terhadap komponen-komponen yang berkaitan dengan sekolah, sehingga menghasilkan nilai tambah terhadap komponen tersebut menurut normastandar yang berlaku.

2.4.2. Standar Layanan Pendidikan

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Motivasi Siswa dan Dukungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha pada Siswa SMK Kristen salatiga T1 162009095 BAB II

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Motivasi Siswa dan Dukungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha pada Siswa SMK Kristen salatiga

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Siswa dan Dampaknya Terhadap Loyalitas Siswa di SMK Kristen Salatiga

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Siswa dan Dampaknya Terhadap Loyalitas Siswa di SMK Kristen Salatiga T2 942009050 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Siswa dan Dampaknya Terhadap Loyalitas Siswa di SMK Kristen Salatiga T2 942009050 BAB IV

0 0 43

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Siswa dan Dampaknya Terhadap Loyalitas Siswa di SMK Kristen Salatiga T2 942009050 BAB V

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Siswa dan Dampaknya Terhadap Loyalitas Siswa di SMK Kristen Salatiga

0 0 28

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Kepuasan Kerja dan Etos Kerja terhadap Kinerja Guru SMA Kristen di Salatiga T2 832008006 BAB II

0 0 27

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pembelajaran Berbasis Kontekstual Bidang Studi Pendidikan Agama Kristen di SMA Kristen Satya Wacana Salatiga T2 BAB II

0 1 26

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Program Pendidikan Karakter Di SMA Kristen 1 Salatiga T2 BAB II

0 0 36