24
2.4.3. Mode-mode Pendidikan Dalam Sekolah Untuk
Meningkatkan Efektivitas
Mintzberg 1979
dan De
Leeuw 1982,
mengemukakan ketegori-kategori yang dapat digunakan sebagai kerangka untuk membedakan antara unsur-
unsur dan aspek-aspek berfungsinya sekolah dalam upaya meningkatkan mutu atau efektivitas sekolah.
Mode-mode pendidikan yang dipandang sebagai kondisi untuk meningkatkan efektivitas sekolah yaitu, tujuan,
struktur posisi atau sub unit ‘Aufbau’, struktur prosedur ‘Ablauf’, kultur, lingkungan organisasi dan
proses dasar organisasi. Bagian pertama yaitu tujuan, meliputi tujuan
menurut berbagai kriteria efektivitas, prioritas dalam penentuan tujuan kognitif
– non kognitif, aspirasi menurut tingkat pencapaian dan distribusi pencapaian
serta koordinasi tujuan. Kedua, struktur posisi ‘Aufbau’ terdiri atas struktur manajemen, struktur
dukungan, pembagian
tugas dan
posisi serta
peneglompokan para guru dan siswa. Ketiga, struktur prosedur ‘Ablauf’ meliputi manajemen umum,
manajemen produksi,
manajemen pemasaran,
manajemen personalia, manajemen keuangan dan administrative serta kejasama. Keempat, kultur yang
mencakup pengukuran tidak langsung dan pengukuran langsung. Kelima, lingkungan yang meliputi pertukaran
rutin
arus sumber
daya, penyerahan
prosuk, penyangga dan manipulasi aktif. Mode ke enam yaitu
proses dasar organisasi, yang mencakup piulihan kurikuler, penyejajaran kurikulum, kurikulum sesuai
dengan prestrukturisasi proses pengajaran, seleksi murid, tingkat individualisasi dan diferensiasi serta
pengaturan pengajaran berkenaan dengan strategi mengajar dan organisasi kelas.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Coleman mengenai kesmpatan memperoleh pendidikan, menjadi
landasan bagi kajian tentang efektivitas sekolah. Hasil laporan penelitian ini dikenal dengan nama laporan
Coleman yang diterbitkan pada tahun 1966. Laporan
25
ini menunjukkan
sejauhmana prestasi
sekolah dihubungkan dengan latar belakang sosial dan etnik
siswa, selain itu juga diuji pengaruh faktor sekolah yang memungkinkan atas prestasi belajar siswa
Coleman et al.,1966 dalam Scheerens, 2003.
Dalam laporan Coleman ada tiga karateristik sekolah yang diukur, yaitu karateristik guru, fasilitas
material dan kurikilum serta karateristik kelompok atau kelas dimana para siswa ditempatkan. Selanjutnya
ditambahkan karateristik lain dalam laporan Coleman ini, seperti sikap kepala sekolah dan guru terhadap
murid dan sikap guru terhadap pendidikan terpadu, yaitu pengajaran multirasial dan tanpa perbedaan
golongan dalam pengertian sosial.
2.5. Penelitian yang Relevan