Standar Layanan Pendidikan Konsep Layanan Pendidikan

20 Menurut Sallis 2010, mutu atau kualitas dapat dipandang sebagi sebuah konsep yang absulut dan relatif. Kualitas dalam konsep layanan didefinisikan sebagai sesuatu yang memuaskan dan melampaui keinginan dan kebutuhan pelanggan. Kualitas dalam konteks ini dianggap sebagai mutu sesuai persepsi quality in perception, di mana sesuatu dikatakan bermutu hanya dapat didefinisikan sendiri dari orang yang melihat atau merasakannya yaitu pelanggan. Jadi dapat diartikan bahwa, konsep layanan pendidikan yang dimaksudkan adalah layanan yang diberikan kepada pelanggan pendidikan secara memuaskan dan dapat memenuhi kebutuhannya dalam hal pendidikan. Kualitas yang baik merupakan dambaan setiap orang, terlebih dalam bidang pendidikan. Kualitas pendidikan biasanya terdiri dari beberapa indikator dan komponen yang saling barkait. Komponen dan variabel yang menetukan terwujudnya mutu pendidikan yang baik secara umum, masih dikaitkan dengan sistem, kurikulum, tenaga pendidik, peserta didik, PBM, anggaran, sarana dan prasarana pendidikan, lingkungan belajar, budaya organisasi, kepemimpinan dan lain sebagainya Onisimus, 2010. Dalam konteks pendidikan, kualitas dapat diartikan sebagai kemampuan sekolah dalam pengelolaan secara operasional dan efisien terhadap komponen-komponen yang berkaitan dengan sekolah, sehingga menghasilkan nilai tambah terhadap komponen tersebut menurut normastandar yang berlaku.

2.4.2. Standar Layanan Pendidikan

Sekolah berkualitas sangat erat hubungannya dengan pemberian pelayanan pendidikan yang bermutu, dan untuk mengetahui tingkat ketercapaian kualitas itu, maka sekolah berkualitas harus merujuk kepada PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standat Nasional Pendidikan di Indonesia meliputi : 1 standar isi, 2 standar kompetensi lulusan, 3 standar proses, 4 standar sarana dan prasarana, 5 Standar pengelolaan, 21 6 Standar pendidik dan tenaga kependidikan, 7 standar pembiayaan, dan 8 standar penilaian Depdiknas, 2006. Tercapainya kualitas dari kedelapan standar itu kemudian berujung kepada layanan pendidikan kepada peserta didik dan masyarakat serta stakeholder pendidikan sebagai bagian dari konsumen pendidikan. Dalam pembahasan kali ini tidak semua pasal dicantumkan, tetapi akan dipilih pasal dan ayat- ayat yang berkaitan secara langsung dengan standar layanan pendidikan. Pada bab I berisi ketentuan umum, dengan pasal 1 ayat 4-8. Ayat 4 berbunyi standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan. Ayat 5: standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam criteria tentang kompetensi tamatan, bahan kajian, mata pelajaran dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenajang dan jenis pendidikan tertentu. Ayat 6: standar proses adalah standar nasiomal pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Ayat 7: standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah criteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental serta pendidikan dalam jabatan. Ayat 8: standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan criteria minimal tentang ruanag belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkl kerja, tempat brmain, tempat berkreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Pada bab IV pasal 19 ayat 1-3 berisi tentang standar proses. Ayat 1 berbunyi proses pembelajarqan pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, 22 minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Ayat 3: setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Pengaturan tentang standar pendidik dan tenaga kependidikan diatur dalam bab VI. Pada bagian kedua dari bab VI pasal 35 mengatur tentang tenaga kependidikan. Ayat 1 bagian d berbunyi SMKMAK atau bentuk lain yang sederajat sekurang-kurangnya terdiri atas kepala sekolah atau madrasah, tenaga administrasi,tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium dan tenaga kebersihan sekolah atau madrasah. Bab VII pasal 42-48 mengatur tentang standar sarana dan prasarana. Pasal 42 ayat 1 berbunyi setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Ayat 2: setiap satuan pendidikan wajib memilik prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang benbgkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi dan ruang tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Selanjutnya pasal 44 ayat 1 berbunyi lahan sebagaimana dimaksud dalam pasal 42 ayat 2 untuk bangunan satuan pendidikan, lahan praktek, lahan untuk prasarana penunjang, dan lahan pertamanan untuk menjadikan satuan pendidikan suatu lingkunagn ynag secara ekologis nyaman dan sehat. Ayat 4: standar letak lahan satuan pendidikan mempertimbangkan jarak tempuh maksimal yang harus dilalui oleh peserta didik untuk menjangkau satuan pendidikan tersebut. 23 Ayat 5: standar letak lahan satuan pendidikan mempertimbangkan keamanan, kenyamanan, dan kesehatan lingkungan. Standar pengelolaan diatur dalam bab VIII dan pada bagian kesatu berisi tentang standar pengelolaan oleh satuan pendidikan. Pasal 50 ayat 3 berbunyi, pada satuan pendidikan SMAMASMALB, SMKMAK, atau bentuk lain yang sederajat kepala satuan pendidikan dalam melaksanakan tugasnya dibantu minimal oleh tiga wakil kepala satuan pendidikan yang masing- masing secara berturut-turut membidangi akademik, saran prasarana serta kesiswaan. Pasal 52 ayat 1 berisi: setiap satuan pendidikan harus memiliki pedoman yang mengatur tentang: kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabus; kalender pendidikan akademik, yang menunjukkan seluruh kategori aktivitas satuan pendidikan selama satu tahun dan rinci secara semesteran, bulanan dan mingguan; struktur organisasi satuan pendidikan; pembagian tugas diantara pendidikan; peraturan akademik; tata tertib satuan pendidikan, yang minimal meliputi tata tertib pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik, serta penggunaan dan pemeliharaan sarana prasarana; kode etik hubungan antara sesama warga di dalam lingkungan satuan pendidikan dan hubungan antara warga satuan pendidikan dengan masyarakat; biaya pengelolaan satuan pendidikan. Pasal 53 ayat 2 bagian i berisi tentang jadwal rapat Dewan Pendidik, rapat konsultasi satuan pendidikan dengan orang tuawali peserta didik, dan rapat satuan pendidikan dengan komite sekolahmadrasah, untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah. 24

2.4.3. Mode-mode Pendidikan Dalam Sekolah Untuk

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Motivasi Siswa dan Dukungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha pada Siswa SMK Kristen salatiga T1 162009095 BAB II

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Motivasi Siswa dan Dukungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha pada Siswa SMK Kristen salatiga

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Siswa dan Dampaknya Terhadap Loyalitas Siswa di SMK Kristen Salatiga

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Siswa dan Dampaknya Terhadap Loyalitas Siswa di SMK Kristen Salatiga T2 942009050 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Siswa dan Dampaknya Terhadap Loyalitas Siswa di SMK Kristen Salatiga T2 942009050 BAB IV

0 0 43

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Siswa dan Dampaknya Terhadap Loyalitas Siswa di SMK Kristen Salatiga T2 942009050 BAB V

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Siswa dan Dampaknya Terhadap Loyalitas Siswa di SMK Kristen Salatiga

0 0 28

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Kepuasan Kerja dan Etos Kerja terhadap Kinerja Guru SMA Kristen di Salatiga T2 832008006 BAB II

0 0 27

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pembelajaran Berbasis Kontekstual Bidang Studi Pendidikan Agama Kristen di SMA Kristen Satya Wacana Salatiga T2 BAB II

0 1 26

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Program Pendidikan Karakter Di SMA Kristen 1 Salatiga T2 BAB II

0 0 36