39
E. Prosedur Penelitian
Model siklus penelitian tindakan kelas dari Kemmis dan Taggart Suharsimi Arikunto, 2007:17-19 adalah perencanaan planning, pelaksanaan tindakan acting,
pengamatan observing, dan refleksi reflecting. Langkah-langkah dalam
pelaksanaan PTK adalah: 1. Perencanaan Planning. Rancangan persiapan guru:
a Menyesuaikan tema yang dipilih, yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian anak yang akan dijadikan topik dalam kegiatan menggunakan
metode bermain peran; b Guru dan peneliti bersama-sama menyusun Rencana Kegiatan Harian RKH
yang menggunakan metode bermain peran yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian anak;
c Menyiapkan lembar observasi untuk pengumpulan data; d Menetapkan rancangan bahan dan alat yang diperlukan untuk pada proses
kegiatan bermain peran. 2. Pelaksanaan Tindakan Acting
Melaksanakan tindakan yang telah disusun sebelumnya pada proses pembelajaran. Pada tahap ini, guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tema
pada hari itu yang telah dibuat bersama dengan peneliti dan tidak dibuat-buat dan harus sesuai dengan maksud semula. Pada penelitian tindakan kelas ini tujuan
kegiatan bermain peran adalah untuk meningkatkan kemandirian anak.
40 Pertemuan 1. Bermain Peran “Keluarga”.
Materi bermain peran: alat yang digunakan dalam bermain peran “Keluarga” antara lain sayur-sayuran, peralatan memasak mainan, piring, gelas, sendok, air, meja
makan, kursi makan, meja belajar, kursi belajar, buku gambar, krayon, meja tamu, kursi tamu, sepatu, baju, sapu. Waktu: ± 45 menit. Prosedur pelaksanaan bermain
peran “Keluarga” meliputi: a Guru membagi anak ke dalam kelompok-kelompok sesuai tokoh yang
dibutuhkan, anak yang belum terpilih menjadi penonton. b Guru bersama anak menyiapkan peralatan main yang akan digunakan.
c Tanya jawab tentang anggota keluarga. d Guru menjelaskan apa saja peran yang akan dimainkan, yaitu: ibu, ayah, anak
kakak-adik, kakek, nenek, paman, dan bibi. e Guru memberi gambaran dan memperlihatkan suasana yang telah
dipersiapkan untuk bermain. f Guru memberikan contoh peran yang akan dimainkan.
g Guru memberi kebebasan kepada anak untuk memilih peran yang disukai. h Setelah semua anak mendapatkan peran yang akan dimainkan, anak mulai
bermain peran. i Guru mengamati jalannya kegiatan bermain peran yang dilakukan oleh anak.
j Guru memberikan umpan balik terhadap penampilan anak termasuk pesan- pesan yang mengajak anak untuk mandiri.
Pertemuan 2. Bermain Peran “Sekolah”.