42 a Guru membagi anak ke dalam kelompok-kelompok sesuai tokoh yang
dibutuhkan, anak yang belum terpilih menjadi penonton. b Guru menyiapkan peralatan main yang akan digunakan.
c Tanya jawab tentang kerja bakti, alat-alat yang digunakan, cara menggunakan alat kebersihan.
d Guru menjelaskan apa saja peran yang akan dimainkan, yaitu: kepala sekolah, guru kelas, beberapa murid, petugas kebersihan keliling, petugas kebersihan
sekolah. e Guru memberi gambaran dan memperlihatkan suasana yang telah
dipersiapkan untuk bermain. f Guru memberikan contoh peran yang akan dimainkan.
g Guru memberi kebebasan kepada anak untuk memilih peran yang disukai. h Setelah semua anak mendapatkan peran yang akan dimainkan, anak mulai
bermain peran. i Guru mengamati jalannya kegiatan bermain peran yang dilakukan oleh anak.
j Guru memberikan umpan balik terhadap penampilan anak termasuk pesan- pesan yang mengajak anak untuk mandiri.
3. Pengamatan Observing Proses pengamatan ini dilakukan bersamaan dengan waktu tindakan
berlangsung. Pengamatan ini bertujuan memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus berikutnya. Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Peneliti mengamati sejauh mana kemandirian anak dalam kegiatan pembelajaran.
43 Observasi dilakukan dengan memperhatikan pedoman observasi yang telah disusun
sebelumnya. 4. Refleksi Reflecting
Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan selesai serta dilakukan
dengan memperhatikan hasil observasi yang dilakukan pada siklus pertama. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kelebihan, kelemahan, kendala, maupun masalah yang
timbul saat pelaksanaan tindakan. Hasil refleksi pada siklus pertama digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan tindakan yang lebih baik
pada siklus berikutnya. Adapun hal yang dilakukan peneliti dan guru pada tahap refleksi ini adalah:
a Melihat hasil pengamatan dengan menyesuaikan tujuan yang telah ditetapkan dalam indikator pencapaian yang berkaitan dengan pengukuran meningkatnya
kemandirian anak. b Mencari penyelesaian terhadap permasalahan atau kendala-kendala yang terjadi
pada proses tindakan berlangsung: memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi pada saat tindakan maupun perencanaan yang telah dilakukan, menentukan
perlu tidaknya melakukan tindakan kembali setelah melihat hasil tindakan yang telah dilakukan.
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus dilaksanakan selama tiga hari. Observasi dilaksanakan dari sebelum tindakan hingga pasca siklus.
44 Pada Siklus I dan Siklus II hasil di kualitatifkan sedangkan pasca Siklus I dan pasca
Siklus II hasil observasi di kuantitatifkan.
F. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode observasi. Observasi dilakukan di kelas B TK PKK Prawirotaman. Observasi
dilakukan untuk mengetahui dan mengamati subjek penelitian secara bertahap, kesulitan-kesulitan yang dihadapi anak untuk meningkatkan kemandiriannya melalui
bermain peran. Peneliti mengamati dan mencatat hasil observasi secara cermat. Penelitian ini menggunakan alat observasi berupa lembar observasi checklist.
Adapun alat bantu observasi pada penelitian ini berupa foto. Foto nomor 1 adalah anak kurang sabar menunggu giliran ketika cuci tangan dan foto nomor 2 adalah anak
yang tidak membuka snack sendiri dapat dilihat pada halaman 177, foto nomor 3 yaitu anak yang sedang bermain peran sebagai pedagang dan foto 4 yaitu anak-anak
bermain peran makan bersama dapat dilihat pada halaman 178, selanjutnya foto nomor 5 yaitu anak mau mengumpulkan sendiri tugasnya dan foto nomor 6 yaitu
anak-anak bekerja sama mengembalikan mainan ke tempat semula dapat dilihat pada halaman 179.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu lembar observasi berupa catatan tentang kemandirian anak dalam proses pembelajaran. Pencatatan dan
pengambilan data dilakukan dalam kegiatan satu hari mulai anak datang ke sekolah hingga pulang menggunakan daftar checklist dengan deskripisi kemampuan yang
45 diharapkan dari anak. Kisi-kisi instrumen untuk mengungkap kemandirian anak
diterapkan pada tabel 1 sebagai berikut: Tabel 1. Kisi-kisi Pedoman Observasi Kemandirian Anak.
Variabel Aspek
Indikator Deskripsi
Kemandirian anak
Kemandirian sosial dan emosi
Percaya diri Berdoa sesuai keyakinan
Dapat memilih kegiatan Maju di depan kelas untuk mengambil
snack sendiri Pandai bergaul
Bersalaman dengan guru tanpa disuruh Berinteraksi dengan baik terhadap
orang lain Mengajak teman bermain bersama
Mau berbagi Membantu teman yang kesulitan
Meminjamkan alat tulis Mau bergantian mainan
Mengendalikan emosi
Sabar menunggu giliran Berani ditinggal orang tua
Tidak membuat kelas gaduh Kemandirian
fisik Kemampuan fisik
Mengembalikan mainan ke tempat semula
Membuka makanan ringan sendiri
Mencuci tangan sendiri Kemandirian
intelektual Tanggung jawab
Bernyanyi sampai selesai ketika ditugaskan bernyanyi
Mengerjakan tugas sampai selesai
Mengikuti semua kegiatan yang ada dengan semangat
Disiplin Datang ke sekolah tepat waktu
Masuk kelas dengan tertib Mematuhi peraturan dalam suatu
permainan
46
H. Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Adapun rumus yang digunakan untuk mencari persentase
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: P=
x 100
Keterangan: P: Angka Persentase
F: Frekuensi yang sedang dicari persentasenya N: Jumlah Frekuensibanyaknya individu
Anas Sudjiono, 2006: 43 Selanjutnya Suharsimi Arikunto 1992: 208 menginterpretasikan data
tersebut ke dalam 4 tingkatan sebagai berikut: 1. Kriteria baik, yaitu antara 76 - 100.
2. Kriteria cukup, yaitu antara 56 - 75. 3. Kriteria kurang baik, yaitu antara 41 - 55.
4. Kriteria tidak baik, yaitu antara 0 - 40. Keempat tingkatan tersebut di atas jika diintegrasikan dengan tingkatan
pencapaian perkembangan anak usia dini akan diperoleh kriteria sebagai berikut: 1. Anak berkembang sangat baik BSB jika persentase antara 76-100.
2. Anak berkembang sesuai harapan BSH jika persentse antara 56 - 75. 3. Anak mulai berkembang MB jika persentase antara 41 - 55.
4. Anak belum berkembang BB jika persentase antara 0 - 40.
47
I. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini ditandai dengan meningkatnya kemandirian anak selama di sekolah. Penelitian akan dihentikan apabila hasil
kemandirian anak mencapai kriteria berkembang sangat baik BSB dengan persentase mencapai 75 dari jumlah anak atau minimal 14 anak.