Data Kemandirian Anak Sebelum Tindakan

53 BSH =Berkembang Sesuai Harapan MB =Mulai Berkembang BB = Belum Berkembang Berdasarkan rekapitulasi hasil kemandirian anak sebelum tindakan diketahui bahwa sebagian besar kemandirian anak masih berada pada kriteria Belum Berkembang BB. Pada kriteria Berkembang Sangat Baik BSB dan kriteria Berkembang Sesuai Harapan BSH belum ada anak yang mencapai atau 0. Pada kriteria Mulai Berkembang MB terdapat 7 anak atau 38,89, sedangkan kriteria Belum Berkembang BB terdapat 11 anak atau 61,11. Tabel diatas dapat dibuat grafik hasil observasi kemandirian anak sebelum tindakan yaitu sebagai berikut: Gambar 2. Grafik Kemandirian Anak Sebelum Tindakan Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa semua anak kemandiriannya belum berkembang secara optimal. Pada kriteria Berkembang Sangat Baik BSB dan kriteria Berkembang Sesuai Harapan BSH belum ada anak yang mencapai atau 0. 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 BB MB BSH BSB 61.11 38.89 0.00 0.00 P e r se n ta se Kriteria Kemandirian Anak 54 Pada kriteria Mulai Berkembang MB terdapat 7 anak atau 38,89, sedangkan kriteria Belum Berkembang terdapat 11 anak atau 61,11. Ketika peneliti melakukan observasi sebelum tindakan, peneliti menemukan bahwa kemandirian anak masih rendah misalnya anak yang kurang percaya diri terhadap kemampuannya dengan bergantung kepada guru, hubungan sosialnya pun masih dengan anak yang disukai saja, tanggung jawab anak atas tugas yang diberikan dan tanggung jawab terhadap diri sendiri juga masih rendah. Setelah peneliti mengetahui data awal kemandirian anak, maka peneliti mengajak guru untuk mengetahui pentingnya masalah ini, sehingga guru dan peneliti merasa perlu untuk meningkatkan kemandirian anak kelompok B. Upaya yang dilakukan adalah melalui metode bermain peran. Metode bermain peran dilakukan melalui dua tindakan hal ini supaya anak tertarik dan banyak anak yang terlibat dalam kegiatan bermain peran. Tindakan pertama yaitu bermain peran paralel. Jadi terdapat dua kelompok yang akan bermain peran dengan karakteristik berbeda. Hal ini bertujuan supaya anak-anak mudah untuk membandingkan mana yang tergolong sikap mandiri dan tidak mandiri. Selanjutnya untuk tindakan kedua bermain kelompok, yaitu hanya ada satu kelompok yang bermain peran dan di dalam kegiatan bermain tersebut terdapat contoh-contoh anak yang mandiri maupun kasus tentang anak yang tidak mandiri. 55

3. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Siklus I a. Perencanaan Siklus I

Langkah awal yang dilakukan peneliti bersama guru kelas adalah membuat perencanaan pembelajaran. Adapun perencanaan yang dilakukan pada Siklus I adalah sebagai berikut: 1 Menentukan tema kegiatan. Tema yang dipilih untuk penelitian tindakan kelas siklus I adalah tema lingkungan. 2 Menyusun rencana kegiatan harian sesuai dengan tema yang dipilih. 3 Mempersiapkan alat yang akan digunakan untuk bermain peran. 4 Menyiapkan lembar observasi.

a. Pelaksanaan Siklus I

Pelaksanaan Tindakan Siklus I dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan. Kegiatan bermain peran pertama dilaksanakan pada hari Senin, 24 Agustus 2015. Pada hari itu anak diminta untuk melaksanakan kegiatan bermain peran tentang keluarga. Terdapat dua keluarga yang sama-sama memiliki anak namun berbeda dalam hal kemandiriannya. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 25 Agustus 2015. Pada hari itu anak-anak melaksanakan kegiatan bermain peran tentang sekolah. Kemandirian di sekolah dengan menggunakan perbandingan anak yang mandiri di sekolah dan yang tidak mandiri, Kegiatan bermain peran ketiga dilaksanakan pada hari Rabu, 26 Agustus 2015. Kegiatan pada hari itu tentang seorang anak yang berada di sekolah menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Proses pelaksanaan tindakan kelas Siklus I adalah sebagai berikut: 56 1 Pertemuan 1 Siklus I Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 24 Agustus 2015. Pada hari ini anak-anak melakukan upacara bersama dipimpin oleh kepala sekolah. Masih ada 4 anak yang terlambat datang ke sekolah. Berdoa dipimpin oleh seorang anak yang bertugas pada hari ini, 3 anak tidak berdoa justru bercanda atau melamun. Kepala sekolah menyampaikan pesan-pesan yang berkaitan dengan anak. Kemudian bernyanyi lagu “Indonesia Raya” terdapat 9 anak yang tidak bernyanyi atau bernyanyi tetapi tidak tuntas. Upacara selesai, anak-anak masuk kelas satu per satu , 3 anak masuk kelas belum tertib. Setelah anak-anak masuk kelas, guru meminta anak- anak untuk menabung, membayar infaq dan membalik presensi terlebih dahulu. Kemudian guru memulai dengan mengucapkan salam, lalu guru meminta anak-anak untuk duduk dikursi masing-masing. Guru akan memeriksa kuku, rambut, gigi satu per satu namun dipanggil berkelompok berbaris ke belakang. Terdapat 7 anak yang kurang sabar menunggu giliran. Setelah semua anak diperiksa, guru melanjutkan apersepsi tentang keluarga, beserta anggota keluarga yang ada. Guru melakukan tanya dengan anak dan menyampaikan kegiatan yang akan dilaksanakan pada hari ini. Pada hari ini anak-anak akan bermain peran tentang anak yang mandiri dan kurang mandiri. Guru menjelaskan bagaimana bermain peran dan tokoh apa saja yang perlu diperankan, guru dan anak-anak bersama-sama mengatur tempat yang aka digunakan untuk bermain peran. Anak-anak sangat antusias mengikuti kegiatan namun masih ada 6 anak yang belum bersemangat mengikuti kegiatan yang ada. 57 Anak-anak mulai bermain peran, anak-anak yang belum mendapatkan peran menjadi penonton. Pada hari ini bermain peran tentang kemandirian anak di dalam keluarga. Dalam cerita tersebut dikisahkan terdapat dua keluarga dengan anak yang berbeda kemandiriannya. Keluarga pertama adalah keluarga Pak Risky dan keluarga kedua adalah keluarga Pak Budi. Tokoh-tokoh yang ada yaitu kakek diperankan oleh Ar, nenek diperankan oleh Sul, Pak Risky diperankan oleh Nak, ibu diperankan oleh Riz, kakak diperankan oleh Van, dan adik diperankan oleh Nas. Keluarga Pak Budi tokoh-tokohnya antara lain kakek diperankan oleh Bar, nenek diperankan Ras, Pak Budi diperankan oleh Yoga, ibu diperankan oleh Sav, kakak diperankan oleh Dis, dan adik diperankan oleh Ip. Beberapa anak masih terlihat malu-malu ketika bermain peran, masih mau bermain dengan teman yang disukai. Setelah kegiatan bermain peran selesai, anak-anak dipersilahkan istirahat, anak-anak bermain bebas. Setelah istirahat selesai anak-anak masuk kelas lalu cuci tangan, hampir semua anak sudah cuci tangan sendiri namun saling dorong dan berdesak-desakan. Guru meminta anak untuk mengambil snack sendiri-sendiri dan terdapat 9 anak tidak mau mengambil sendiri atau menitip teman untuk mengambilkan. Sebelum makan snack anak-anak berdoa, lalu membuka makanan sendiri-sendiri, masih ada 6 anak yang tidak membuka makanan ringan sendiri. Kegiatan penutup yaitu recalling, guru meminta anak untuk menceritakan pengalamannya bermain peran, lalu guru menyampaikan pesan-pesan supaya anak mandiri, beserta manfaat yang diperoleh anak-anak jika menerapkan kemandirian. 58 Lalu guru mentup kegiatan pada hari ini dengan berdoa, bernyanyi lagu kebangsaan, salam dan pulang. 2 Pertemuan 2 Siklus I Pertemuan kedua dilaksanakan hari Selasa, 25 Agustus 2015. Anak-anak datang ke sekolah di antar oleh orang tua, 2 anak masih terlambat datang ke sekolah. Anak-anak berbaris sebelum masuk kelas, lalu bernyanyi lagu Indonesia Raya bersama-sama. Anak-anak masuk kelas satu per satu 6 anak belum tertib ketika masuk kelas, ada yang masih dorong-dorongan dengan teman-temannya. Guru meminta anak-anak untuk menabung, membayar infaq terlebih dahulu lalu membalik presensi. Setelah itu guru mengucapkan salam, dan berdoa dipimpin oleh anak yang bertugas hari ini. Selanjutnya bernyanyi lagu “Anak TK” anak-anak sangat senang ketika bernyanyi, namun masih ada 2 anak yang tidak bernyanyi atau tidak tuntas bernyanyi. Kemudian guru melanjutkan apersepsi tentang sekolah termasuk kemandirian di sekolah. Guru dan anak melakukan tanya jawab tentang kegiatan yang sering dilakukan anak-anak di sekolah. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan pada hari ini. Guru menyampaikan hari ini akan bermain peran tentang sekolah.Kemudian guru mengajak anak untuk menyetting tempat yang akan digunakan untuk bermain peran. Anak-anak berebut untuk bermain peran. Guru akhirnya meminta anak-anak yang kemarin sudah bermain peran bergantian dengan teman yang belum bermain. Anak-anak mulai bermain peran. Pada hari ini anak-anak bermain peran tentang kemandirian di sekolah. Adapun tokoh yang ada antara lain kepala sekolah

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN LINGUISTIK ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN DI TK KELOMPOK B PERTIWI MENCIL Upaya Meningkatkan Kecerdasan Linguistik Anak Melalui Metode Bermain Peran Di TK Kelompok B Pertiwi Mencil Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 16

MENINGKATKAN KECERDASAN LINGUISTIK ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN DI TK KELOMPOK B PERTIWI MENCIL Upaya Meningkatkan Kecerdasan Linguistik Anak Melalui Metode Bermain Peran Di TK Kelompok B Pertiwi Mencil Tahun Ajaran 2014/2015.

0 1 13

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN Upaya Meningkatkan Kemandirian Anak Melalui Metode Bermain Peran Pada Anak Kelompok B TK PGRI Plumbungan Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun 2013/2014.

0 2 14

BERMAIN PERAN DAPAT MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN Upaya Meningkatkan Kemandirian Anak Melalui Metode Bermain Peran Pada Anak Kelompok B TK PGRI Plumbungan Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun 2013/2014.

0 3 10

PENINGKATAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK A DI TK WONOREJO KECAMATAN Peningkatan Kemandirian Anak Melalui Bermain Peran Pada Anak Kelompok A Di TK Wonorejo Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 1 11

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN DI KELOMPOK A TK BA Upaya Mengembangkan Kemampuan Kemandirian Anak Melalui Metode Bermain Peran Di Kelompok A TK Ba Aisyiyah Karangdowo Kecamatan Karangdowo Kabupaten Klaten Tah

0 1 14

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN DI KELOMPOK A TK BA Upaya Mengembangkan Kemampuan Kemandirian Anak Melalui Metode Bermain Peran Di Kelompok A TK Ba Aisyiyah Karangdowo Kecamatan Karangdowo Kabupaten Klaten Tah

0 0 23

UPAYA PENINGKATAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) PADA ANAK USIA DINI DI TK UPAYA PENINGKATAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) PADA ANAK USIA DINI DI TK PERTIWI KARANGANYAR KECAMATAN PLUPUH KABUP

0 1 12

PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK DENGAN METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK TRISULA Peningkatan Kemampuan Sosial Anak Dengan Metode Bermain Peran Pada Anak Kelompok B Di TK Trisula Perwari Sragen Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN BEKERJASAMA MELALUI METODE BERMAIN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PKK 54 PUCUNG PENDOWOHARJO SEWON BANTUL.

0 2 140