20 bantuan orang lain. Contohnya, seperti pada saat anak akan mengambil mainan
yang jauh dari jangkauannya. Dari ciri-ciri atau karakteristik kemandirian anak yang sudah disampaikan
maka dapat disimpulkan bahwa ciri kemandirian anak antara lain percaya diri, memiliki tanggung jawab atas kegiatan yang dilakukan, tidak bergantung pada orang
tua atau orang dewasa lainnya, disiplin, mampu mengontrol emosi, mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan, dan memiliki motivasi intrinsik yang tinggi.
4. Faktor yang Mempengaruhi Kemandirian
Anak akan mandiri jika dimulai dari keluarganya dan hal ini menyebabkan tingkat kemandirian seseorang berbeda satu sama lain, hal ini disebabkan oleh faktor
yang mempengaruhi kemandirian tersebut. Adapun faktor yang mempengaruhi kemandirian anak menurut Derry Iswidharmanjaya 2008: 2 yaitu: anak kurang
mandiri karena di rumah anak selalu mendapatkan perlakuan istimewa dari orang tuanya dan segala kebutuhannya selalu dilayani oleh orang tuanya. Derry
Iswidharmanjaya 2008: 21 juga menyampaikan bahwa sikap over-protective orang tua inilah yang menghalangi kemandirian anak sehingga anak menjadi seorang yang
kurang percaya diri. Percaya diri sangat erat kaitannya dengan kemandirian anak. Percaya diri merupakan proses untuk menjadi mandiri. Apabila seorang anak telah
mengerti benar kemampuan yang ia miliki, ia pun semakin mantap untuk mandiri. Muhammad Asrori Martinis Yamin dan Jamilah Sabri Sanan, 2013: 61-62
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian adalah: keturunan orang tua, pola asuh orang tua, sistem pendidikan di sekolah, sistem kehidupan di
21 masyarakat. Martinis Yamin dan Jamilah Sabri Sanan 2013: 62 menyebutkan
bahwa kemandirian seorang anak juga dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya lingkungan keluarga, sosial, dan lingkungan sekolah.
Novan Ardy Wiyani 2013: 36-41 menyampaikan setidaknya ada dua faktor yang berpengaruh dalam mendorong timbulnya kemandirian anak usia dini, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri anak, sedangkan faktor eksernal adalah faktor yang berasal dari luar diri
anak. Berikut adalah deskripsi dari faktor-faktor yang mendorong timbulnya kemandirian anak.yaitu:
1. Faktor internal Faktor internal ini terdiri dari dua kondisi, yaitu kondisi fisiologis dan kondisi
psikologis. Berikut adalah penjelasan dari dua kondisi tersebut. a. Kondisi fisiologis
Kondisi fisiologis yang berpengaruh antara lain keadaan tubuh, kesehatan jasmani, dan jenis kelamin. Pada umumnya, anak yang sakit lebih bersikap
tergantung daripada orang yang tidak sakit. Lamanya anak sakit pada masa bayi menjadikan orangtua sangat memperhatikannya. Anak yang menderita sakit atau
lemah otak mengundang kasihan yang berlebihan dibandingkan yang lain sehingga dia mendapatkan pemeliharaan yang lebih, dan itu sangat berpengaruh terhadap
kemandirian mereka. Jenis kelamin anak juga berpengaruh terhadap kemandiriannya. Pada anak
perempuan terdapat dorongan untuk melepaskan diri dari ketergantungan pada
22 orangtua, tetapi dengan statusnya sebagai anak perempuan, mereka dituntut untuk
bersikap pasif, berbeda dengan anak lelaki yang agresif dan ekspansif, akibatnya anak perempuan berada lebih lama dalam ketergantungan daripada anak laki-laki.
b. Kondisi psikologis Meskipun kecerdasan atau kemampuan berpikir seorang anak dapat diubah
atau dikembangkan melalui lingkungan, sebagian ahli berpendapat bahwa faktor bawaan juga berpengaruh terhadap keberhasilan lingkungan dalam mengembangkan
kecerdasan seorang anak. Pandangan yang demikian dalam perspektif ilmu pendidikan dikenal dengan paradigma nativisme. Sementara mereka yang
berpandangan kecerdasaan atau kemampuan berpikir seorang anak dipengaruhi oleh lingkungannya dikenal dengan paradigma empirisme. Perpaduan antara keduanya
adalah pandangan konvergensi. Para pakar pendidikan sepakat bahwa kecerdasan atau kemampuan kognitif berpengaruh terhadap pencapaian kemandirian seorang
anak. Hal ini disebabkan kemampuan bertindak dan mengambil keputusan yang dilakukan oleh seorang anak hanya mungkin dimiliki oleh anak yang mampu berpikir
dengan seksama tentang tindakannya. Dengan demikian, kecerdasan atau kemampuan kognitif yang dimiliki seorang anak memiliki pengaruh terhadap pencapaian
kemandirian anak. 2. Faktor eksternal
Faktor eksternal ini meliputi lingkungan, rasa cinta dan kasih sayang orangtua kepada anaknya, pola asuh orangtua dalam keluarga, dan faktor pengalaman dalam
kehidupan.
23 a. Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan dalam pembentukan kemandirian anak usia dini. Lingkungan yang baik dapat menjadikan cepat
tercapainya kemandirian anak. Keluarga sebagai lingkungan terkecil bagi anak merupakan kawah candradimuka dalam pembentukan karakter anak. Kondisi
lingkungan keluarga ini sangat berpengaruh dalam kemandirian anak. Dengan pemberian stimulasi yang terarah dan teratur di lingkungan keluarga, anak akan lebih
cepat mandiri dibanding dengan anak yang kurang dalam mendapat stimulasi. b. Rasa cinta dan kasih sayang
Rasa cinta dan kasih sayang orangtua kepada anak hendaknya diberikan sewajarnya karena hal itu dapat mempengaruhi mutu kemandirian anak. Bila rasa
cinta dan kasih sayang diberikan berlebihan, anak akan menjadi kurang mandiri. Masalah tersebut dapat diatasi jika interaksi antara anak dan orangtua berjalan
dengan lancar dan baik. Interaksi yang baik tersebut dapat menjadikan anak menjadi mandiri. Orangtua akan memberikan informasi yang baik jika orangtua tersebut
mempunyai pendidikan karena dengan pendidikan yang baik, orangtua dapat menerima segala informasi dari luar terutama tentang mendidik anak agar anak
menjadi mandiri. Orangtua yang berpendidikan dalam konteks ini bukanlah orangtua yang berpendidikan tinggi, melainkan orangtua yang memiliki wawasan luas, mau
belajar, dan peduli dengan pendidikan anaknya. Pemberian rasa cinta dan kasih sayang orangtua kepada anaknya jga
dipengaruhi oleh status pekerjaan orangtua. Apabila orangtua, khususnya ibu bekerja