49 menciptakan
suasana belajar
berbasis bermain,
eksploratif, kreatif
dan menyenangkan; memberikan pendidikan yang baik dan berkualitas; mendidik dan
menanamkan budi pekerti serta suri tauladan yang baik serta melatih kreativitas anak; dan mengokohkan fondasi kepribadian anak sebagai tahapan penting perkembangan
dan pembentukan perilku anak dalam tumbuh kembangnya sebagai pribadi dan warga masyarakat. Tujuan dari lembaga TK PKK Prawirotaman yaitu meletakkan dasar dan
menanamkan nilai kepribadaian anak sejak dini agar dikemudian hari menjadi manusia yang bertaqwa, luhur dan cerdas; mengembangakan aktivitas dan kreativitas
anak melalui berbagai kegiatan edukatif agar anak memiliki keterampilan, kemampuan dan pengalaman yang bermanfaat bagi pertumbuhan pribadi dan
pengembangan kehidupan di masa mendatang; dan menyiapkan anak untuk mengikuti pendidikan selanjutnya dengan kualitas yang baik.
Sarana dan prasarana yang ada di TK PKK Prawirotaman antara lain kantor kepala sekolah, dua ruang kelas A dan B, perpustakan, ruang UKS, Dapur, dan dua
kamar mandi. Untuk alat bermain di dalam kelas diatur menjadi sudut-sudut yang terdiri dari sudut Ketuhanan, sudut alam sekitar, sudut pembangunan, sudut keluarga,
sudut kebudayaan, dan sudut pengaman. Alat main di luar kelas terdiri dari ayunan, jungkat-jungkit, panjatan bola dunia, panjatan dan luncuran, bola keranjang, papan
titian, mangkok putar, sepeda mini, bak pasir dan bak air. Adapun tenaga pendidik dan kependidikan yaitu terdiri dari kepala sekolah, guru kelas A, dan guru kelas B,
dan seorang karyawan. Terdapat beberapa ekstrakurikuler yang dapat peserta didik ikuti antara lain ekstra tari, drumband, bahasa Inggris, sempoa, dan kegiatan
50 keagamaan. Ektrakurikuler di TK PKK Prawirotaman mendatangkan guru di bidang
keahliannya masing-masing.
2. Data Kemandirian Anak Sebelum Tindakan
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti pada hari Kamis, Jumat, dan Sabtu tanggal 20-22 Agustus 2015 di kelompok
B TK PKK Prawirotaman mulai dari anak-anak datang ke sekolah hingga pulang sekolah teramati bahwa kemandirian anak khususnya di sekolah perlu ditingkatkan
hal ini terlihat ketika masih ada 10 anak masih sering datang terlambat dengan wajah tidak ceria, 6 anak masih ada yang merengek minta ditunggu orang tuanya di dalam
kelas sampai kegiatan inti, sebagian besar anak masih susah untuk menunggu giliran baik ketika berbaris akan masuk kelas. Percaya diri masih rendah, pengendalian
emosi yang susah, serta tanggung jawab dan disiplin yang kurang pada anak-anak. Kegiatan diawali dengan berbaris bersama kelas A dan kelas B, dan bernyanyi
lagu Indonesia Raya. Kemudian anak-anak masuk kelas duduk di kursi masing- masing, kepada anak-anak yang ingin menabung, membayar infaq, membalik absent
dilakukan sebelum berdoa. Setelah semua anak selesai lalu berdoa dipimpin oleh anak yang pada saat itu bertugas dilanjutkan bernyanyi. Guru menjelaskan kegiatan
yang akan dilaksanakan pada hari tersebut apersepsi. Setiap apersepsi masih ada anak yang mengobrol sendiri, ada yang memukul-mukul meja membuat kegaduhan.
Pada kegiatan inti atau kegiatan pembelajaran dimulai anak-anak masih saling mengejek jika tidak sama dengan teman yang lain, karena pembelajaran moving
setiap kelompok berbeda-beda sesuai minat anak mengerjakan yang lebih dahulu.
51 Ketika disuruh guru untuk mempraktekan sesuatu masih ada anak yang malu-malu
dan tidak mau mempraktekannya. Terdapat 15 anak ada yang tidak mengerjakan tugas sampai selesai atau tidak lengkap. Ketika kesulitan anak-anak mau bertanya
kepada teman atau guru. Namun masih ada anak yang tidak mau membantu malah mengejek jika temannya tidak bisa. Ketika istirahat 7 anak masih memilih-memilih
teman bermain tidak semua mau berteman. Pada kegiatan akhir, anak-anak masuk kelas masih terdapat anak-anak yang
berlari-lari atau mondar-mandir di dalam kelas. Lalu guru meminta anak untuk cuci tangan, anak-anak tidak bisa menunggu giliran sehingga berdesak-desakan di depan
tempat cuci tangan. Anak-anak diminta guru mengambil snack yang ditaruh depan. Kebanyakan anak-anak minta diambilkan temannya. Kemudian berdoa dipimpin oleh
anak yang bertugas. Setelah makan snack anak-anak lanjut kegiatan penutup seperti bernyanyi beberapa lagu, guru melakukan recalling kegiatan satu hari. Ketika akan
pulang anak-anak berdoa dilanjutkan menyanyikan lagu kebangsaan sambil berdiri. Lalu mengucap salam, menaikan kursi, membalik absent,bersalaman dengan guru,dan
pulang. Hasil data awal kemandirian anak sebelum dilakukan tindakan Siklus I disajikan pada tabel 2 halaman 52. Tabel 2 merupakan hasil observasi kemandirian
anak awal sebelum tindakan. Pra tindakan dilakukan selama tiga hari, dengan menggunakan lembar observasi. terlihat dari tabel 2 bahwa hasil observasi
kemandirian anak masih berada pada kriteria Belum Berkembang BB dan kriteria Mulai Berkembang MB.