29 Pembelajaran di TK harus menerapkan esensi bermain. Esensi bermain
meliputi perasaan menyenangkan, merdeka, bebas memilih, dan merangsang anak terlibat aktif. Jadi, prinsip bermain sambil belajar mengandung arti bahwa setiap
kegiatan pembelajaran harus menyenangkan, gembira, aktif, dan demokratis Slamet Suyanto, 2005: 127.
1. Macam-Macam Metode Pembelajaran
Conny Semiawan 1992: 76-87 menyampaikan bahwa ada beberapa metode pembelajaran diantaranya metode diskusi yaitu suatu cara penyampaian pelajaran
melalui sarana pertukaran pikiran untuk memecahkan persoalan yang dihadapi, selanjutnya metode karyawisata ialah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan
membawa siswa langsung, kepada obyek yang akan dipelajari di luar kelas, dan yang terakhir yaitu metode bermain peran, unsur yang menonjol dalam bermain peran
adalah unsur hubungan sosial. Metode ini dapat mengembangkan penghayatan, tanggungjawab, dan terampil dalam memaknai materi yang dipelajari.
Hal senada juga disampikan oleh Sugihartono 2007: 81 tentang macam-macam metode pembelajaran diantaranya metode ceramah yaitu metode dari guru kepada
anak melalui penyampaian materi baik bahasa lisan verbal maupun nonverbal, berikutnya metode latihan yaitu metode penyampaian materi melalui upaya
penanaman terhadap kebiasaan-kebiasaan tertentu, metode tanya jawab, merupakan cara penyajian materi pelajaran melalui bentuk pertanyaan yang harus dijawab oleh
anak didik, metode karyawisata yaitu metode penyampaian materi dengan cara
membawa langsung anak didik langsung ke objek di luar kelas atau di lingkungan
30 kehidupan nyata, metode demonstrasi merupakan metode pembelajaran dengan cara
memperlihatkan suatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkaitan dengan bahan pelajaran, metode bermain peran merupakan metode pembelajaran melalui
pengembangan imajinasi dan penghayatan anak didik dengan cara anak didik memerankan suatu tokoh baik tokoh hidup atau benda mati, metode diskusi yaitu
metode pembelajaran melalui pemberian masalah kepada siswa dan siswa diminta memecahkan masalah secara kelompok, metode pemberian tugasresitasi merupakan
metode pembelajaran melalui pemberian tugas kepada siswa, metode eksperimen yaitu metode pembelajaran dalam bentuk pemberian kesempatan kepada siswa untuk
melakukan suatu proses atau percobaan dan yang terakhir adalah metode proyek, yaitu metode pembelajaran berupa penyajian kepada siswa materi pelajaran yang
bertitik tolak dari suatu masalah yang selanjutnya dibahas dari berbagai sisi yang relevan sehingga diperoleh pemecahan secara menyeluruh dan bermakna.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat macam-macam metode pembelajaran. Salah satunya adalah metode bermain peran. Pada penelitian
ini metode pembelajaran yang digunakan yaitu metode bermain peran.
2. Bermain Peran
Moeslichatoen 2004: 38 menyampaikan bahwa bermain peran adalah bermain yang menggunakan daya khayal yaitu dengan memakai bahasa atau berpura-
pura bertingkah laku seperti benda tertentu, situasi tertentu, atau orang tertentu, dan bidang tertentu, yang dalam dunia nyata tidak dilakukan. Senada dengan
Moeslichatoen, Slamet Suyanto 2005: 84 menyampaikan bahwa bermain peran
31 pada dasarnya adalah bermain dengan mengkhayal, seperti anak mengkhayalkan
dirinya sebagai pilot dengan menggunakan kursi sebagai pesawat yang dikemudikannya, anak mengkhayal dirinya sebagai dokter yang sedang memeriksa
pasiennya dan sebagainya. Selanjutnya Sugihartono 2007: 83 juga menyampaikan bahwa
metode bermain peran merupakan metode pembelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan anak didik dengan cara anak didik
memerankan suatu tokoh baik tokoh hidup atau benda mati. Adapun tujuan dari bermain peran seperti yang disebutkan oleh Harun Rasyid,
dkk 2012: 85 ialah model bermain yang mengarah pada pembentukan kemampuan diri untuk hidup mandiri, memilih sendiri dan berbuat atas kemauan diri sendiri.
Winda Gunarti, dkk 2008: 10.11 juga menyampaikan tujuan bermain peran antara lain:
a. Anak dapat mengeksplorasikan perasaaan-perasaan ketika bermain peran. b. Memperoleh pengetahuan tentang sikap-sikap, nilai-nilai, dan persepsinya.
c. Mengembangkan keterampilan dalam memecahkan masalah yang dihadapi. d. Mengembangkan kreativitas dengan membuat jalan cerita atas inisiatif anak.
e. Melatih daya tangkap anak terhadap perintah atau pesan yang ada. f.
Melatih daya konsentrasi anak selama bermain peran. g. Melatih membuat kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan.
h. Membantu pengembangan kognitif karena anak dapat menemukan pemecahan masalah yang ada atau bermain pura-pura memerankan tokoh tertentu..
i. Membantu perkembangan fantasi anak.