Pengaruh Sanitasi Lingkungan terhadap Kejadian Skabies pada Anak

Hasil analisis bivariat dengan uji chi-square berdasarkan pengaruh kebersihan handuk terhadap kejadian skabies diperoleh nilai p= 0,005 0,05 artinya ada pengaruh kebersihan handuk terhadap kejadian skabies. Dengan Odds Ratio sebesar 3,390 95CI= 1,393-8,337 maka dapat disimpulkan bahwa anak usia sekolah yang menderita skabies 3,4 kali kemungkinannya memiliki kebersihan handuk tidak baik dibandingkan dengan anak usia sekolah yang tidak menderita skabies. Hasil analisis bivariat dengan uji chi-square yang telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen personal hygiene yang terdiri dari kebersihan kulit, kebersihan tangan, kebersihan kaki, kebersihan pakaian, dan kebersihan handuk dengan variabel dependen yaitu kejadian skabies pada anak usia sekolah di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang tahun 2013 maka diketahui terdapat beberapa variabel yang berpengaruh terhadap kejadian skabies yaitu kebersihan kulit p=0,02, kebersihan tangan p=0,003, kebersihan pakaian p=0,008, dan kebersihan handuk p=0,005, sedangkan variabel independen yang tidak berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu kebersihan kaki p=0,073.

4.3.2. Pengaruh Sanitasi Lingkungan terhadap Kejadian Skabies pada Anak

Usia Sekolah di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013 Analisis bivariat pengaruh sanitasi lingkungan yang terdiri dari ketersediaan air bersih, kebersihan tempat tidur, kebersihan kamar tidur,keberadaan hewan, pencahayaan, kelembaban, ventilasi, dan kepadatan hunian kamar terhadap kejadian skabies pada anak usia sekolah di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 4.25 berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.25. Pengaruh Sanitasi Lingkungan terhadap Kejadian Skabies pada Anak Usia Sekolah di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013 No. Variabel Kejadian Skabies Kasus Kontrol Nilai p OR 95 CI Jumlah Jumlah Sanitasi Lingkungan 1 Ketersediaan Air Bersih a. Tidak Baik 20 39,2 6 11,8 0,003 4,839 b. Baik 31 60,8 45 88,2 1,611-16,216 Total 51 100,0 51 100,0 2 Kebersihan Tempat Tidur a. Tidak Baik 26 51,0 11 21,6 0,004 3,782 b. Baik 25 49,0 40 78,4 1,476-9,950 Total 51 100,0 51 100,0 3 Kebersihan Kamar Tidur a. Tidak Baik 32 62,7 20 39,2 0,029 2,611 b. Baik 19 37,3 31 60,8 1,092 -6,281 Total 51 100,0 51 100,0 4 Keberadaan Hewan Peliharaan a. Tidak Ada 30 58,8 38 74,5 0,141 0,505 b. Ada 21 41,2 13 25,5 0,199-1,262 Total 51 100,0 51 100,0 5 Pencahayaan a. Tidak Memenuhi Syarat 38 74,5 27 52,9 0,039 3,085 b. Memenuhi Syarat 13 25,5 24 47,1 1,167-6,888 Total 51 100,0 51 100,0 6 Kelembaban a. Tidak Memenuhi Syarat 34 66,7 18 35,3 0,003 2,598 b. Memenuhi Syarat 17 33,3 33 64,7 1,044-6,568 Total 51 100,0 51 100,0 7 Ventilasi a. Tidak Memenuhi Syarat 38 74,5 16 31,4 0,000 6,394 2,490-16,697 b. Memenuhi Syarat 13 25,5 35 68,6 Total 51 100,0 51 100,0 8 Kepadatan Penghuni Kamar a. Tidak Memenuhi Syarat 37 72,5 23 45,1 0,009 3,217 b. Memenuhi Syarat 14 27,5 28 54,9 1,307-8,023 Total 51 100,0 51 100,0 Universitas Sumatera Utara Hasil analisis bivariat dengan uji chi-square berdasarkan pengaruh ketersediaan air bersih terhadap kejadian skabies diperoleh nilai p= 0,003 0,05 artinya ada pengaruh ketersediaan air bersih terhadap kejadian skabies. Dengan Odds Ratio sebesar 4,839 95CI= 1,611-16,216 maka dapat disimpulkan bahwa anak usia sekolah yang menderita skabies 4,8 kali kemungkinannya memiliki ketersediaan air bersih tidak baik dibandingkan dengan anak usia sekolah yang tidak menderita skabies. Hasil analisis bivariat dengan uji chi-square berdasarkan pengaruh kebersihan tempat tidur terhadap kejadian skabies diperoleh nilai p= 0,004 0,05 artinya ada pengaruh kebersihan tempat tidur terhadap kejadian skabies. Dengan Odds Ratio sebesar 3,782 95CI= 1,476-9,950 maka dapat disimpulkan bahwa anak usia sekolah yang menderita skabies 3,8 kali kemungkinannya memiliki kebersihan tempat tidur tidak baik dibandingkan dengan anak usia sekolah yang tidak menderita skabies. Hasil analisis bivariat dengan uji chi-square berdasarkan pengaruh kebersihan kamar tidur terhadap kejadian skabies diperoleh nilai p= 0,029 0,05 artinya ada pengaruh kebersihan kamar tidur terhadap kejadian skabies. Dengan Odds Ratio sebesar 2,611 95CI= 1,092-6,281 maka dapat disimpulkan bahwa anak usia sekolah yang menderita skabies 2,6 kali kemungkinannya memiliki kebersihan kamar tidur tidak baik dibandingkan dengan anak usia sekolah yang tidak menderita skabies. Hasil analisis bivariat dengan uji chi-square berdasarkan pengaruh keberadaan hewan peliharaan terhadap kejadian skabies diperoleh nilai p= 0,141 Universitas Sumatera Utara 0,05 artinya tidak ada pengaruh keberadaan hewan peliharaan terhadap kejadian skabies. Hasil analisis bivariat dengan uji chi-square berdasarkan pengaruh pencahayaan terhadap kejadian skabies diperoleh nilai p= 0,039 0,05 artinya ada pengaruh pencahayaan terhadap kejadian skabies. Dengan Odds Ratio sebesar 3,085 95CI= 1,167-6,888 maka dapat disimpulkan bahwa anak usia sekolah yang menderita skabies 2,6 kali kemungkinannya memiliki pencahayaan yang tidak memenuhi syarat dibandingkan dengan anak usia sekolah yang tidak menderita skabies. Hasil analisis bivariat dengan uji chi-square berdasarkan pengaruh kelembaban rumah terhadap kejadian skabies diperoleh nilai p= 0,003 0,05 artinya ada pengaruh kelembaban rumah terhadap kejadian skabies. Dengan Odds Ratio sebesar 2,598 95CI= 1,044-6,558 maka dapat disimpulkan bahwa anak usia sekolah yang menderita skabies 3,7 kali kemungkinannya memiliki kelembaban rumah yang tidak memenuhi syarat dibandingkan dengan anak usia sekolah yang tidak menderita skabies. Hasil analisis bivariat dengan uji chi-square berdasarkan pengaruh luas ventilasi terhadap kejadian skabies diperoleh nilai p= 0,000 0,05 artinya ada pengaruh luas ventilasi terhadap kejadian skabies. Dengan Odds Ratio sebesar 6,394 95CI= 2,490-16,697 maka dapat disimpulkan bahwa anak usia sekolah yang menderita skabies 6,4 kali kemungkinannya memiliki luas ventilasi yang tidak Universitas Sumatera Utara memenuhi syarat dibandingkan dengan anak usia sekolah yang tidak menderita skabies. Hasil analisis bivariat dengan uji chi-square berdasarkan pengaruh kepadatan penghuni kamar terhadap kejadian skabies diperoleh nilai p= 0,009 0,05 artinya ada pengaruh kepadatan penghuni kamar terhadap kejadian skabies. Dengan Odds Ratio sebesar 3,217 95CI= 1,307-8,023 maka dapat disimpulkan bahwa anak usia sekolah yang menderita skabies 3,2 kali kemungkinannya memiliki kepadatan penghuni kamar yang tidak memenuhi syarat dibandingkan dengan anak usia sekolah yang tidak menderita skabies. Hasil analisis bivariat dengan uji chi-square yang telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen sanitasi lingkungan yang terdiri dari ketersediaan air bersih, kebersihan tempat tidur, kebersihan kamar tidur, keberadaaan hewan peliharaan, pencahayaan, kelembaban rumah, luas ventilasi, dan kepadatan penghuni kamar dengan variabel dependen yaitu kejadian skabies pada anak usia sekolah di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang tahun 2013 maka diketahui terdapat beberapa variabel independen yang berpengaruh terhadap kejadian skabies yaitu ketersediaan air bersih, kebersihan tempat tidur, kebersihan kamar tidur, pencahayaan, kelembaban rumah, luas ventilasi, dan kepadatan penghuni kamar, sedangkan variabel independen yang tidak berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu keberadaaan hewan peliharaan. Universitas Sumatera Utara

4.4. Analisis Multivariat

Dokumen yang terkait

Hubungan Kepadatan Lalat, Personal Hygiene dan Sanitasi Dasar dengan Kejadian Diare pada Balita di Lingkungan I Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan Tahun 2015

15 135 159

Tinjauan Sanitasi Lingkungan Pada Sekolah-Sekolah Dasar Di Kecamatan batang Kuis Kabupaten Deli Serdang Tahun 2000

0 35 61

Pengaruh Sanitasi Lingkungan dan Personal Hygiene terhadap Kejadian Penyakit Skabies pada Warga Binaan Pemasyarakatan yang Berobat Ke Klinik di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Medan

10 99 155

Pengaruh Sanitasi Lingkungan, Personal Hygiene Dan Karakteristik Anak Terhadap Infeksi Kecacingan Pada Murid Sekolah Dasar Di Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe

6 48 123

PENGARUH KEGIATAN POS PELAYANAN TERPADU LANSIA TERHADAP KESEHATAN LANSIA DI KELURAHAN LUBUK PAKAM PEKAN KECAMATAN LUBUK PAKAM KABUPATEN DELI SERDANG.

0 5 29

HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN SKABIES DI PONDOK PESANTREN AS-SALAM Hubungan Personal Hygiene Dengan Kejadian Skabies Di Pondok Pesantren As-Salam Surakarta 2013.

0 1 14

personal hygiene dan sanitasi lingkungan

2 4 33

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Skabies 2.1.1. Pengertian Skabies - Pengaruh Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan terhadap Kejadian Skabies pada Anak Usia Sekolah di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

0 1 27

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan terhadap Kejadian Skabies pada Anak Usia Sekolah di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

0 0 8

Pengaruh Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan terhadap Kejadian Skabies pada Anak Usia Sekolah di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

0 0 80