Pencahayaan Kelembaban Luas Ventilasi Kepadatan Penghuni Kamar

didapatkan dari selisih nilai tertinggi dengan nilai terendah dibagi dengan jumlah kategori jawaban. Berdasarkan total skor maka kebersihan kamar tidur diklasifikasikan dalam 2 kategori yaitu : 1. Tidak baik, apabila jawaban responden memiliki total skor 0-5 2. Baik, apabila jawaban responden memiliki total skor 6-10

D. Keberadaan Hewan

Pengukuran terhadap keberadaan hewan peliharaan diperoleh dari kuesioner dengan skala nominal dengan 1 pertanyaan. Berdasarkan jawaban, keberadaan hewan dikategorikan menjadi 2 kategori, yaitu: 1. Ada apabila memilki hewan ternak atau hewan peliharaan seperti anjing, kambing, kucing, babi, dll 2. Tidak ada, apabila tidak memiliki hewan ternak atau hewan peliharaan seperti anjing, kucing, kambing, babi, dll.

E. Pencahayaan

Pengukuran terhadap pencahayaan dilakukan dengan pengukuran intensitas cahaya di rumah responden dengan menggunakan luxmeter. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal dibagi dalam 2 kategori yaitu: 1. Tidak memenuhi syarat, apabila intensitas cahaya 60 Lux 2. Memenuhi syarat, apabila intensitas cahaya ≥ 60 Lux

F. Kelembaban

Pengukuran terhadap kelembaban dilakukan dengan pengukuran kelembaban udara di rumah responden dengan menggunakan hygrometer. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal dibagi dalam 2 kategori yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Tidak memenuhi syarat, apabila kelembaban 40 atau 70 2. Memenuhi syarat, apabila kelembaban 40 - 70

G. Luas Ventilasi

Pengukuran luas ventilasi dilakukan dengan pengukuran luas lubang udara di rumah dibandingkan dengan luas lantai rumah diukur dengan menggunakan meteran. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal dibagi dalam 2 kategori yaitu: 1. Tidak memenuhi syarat, apabila ventilasi 10 luas lantai 2. Memenuhi syarat, apabila ventilasi ≥ 10 luas lantai

H. Kepadatan Penghuni Kamar

Pengukuran terhadap kepadatan penghuni kamar dilakukan dengan membandingkan luas kamar dengan jumlah penghuni kamar. Luas kamar diukur dengan meteran bangunan dan jumlah penghuni kamar ditanyakan dalam lembar kuesioner. Skala pengukuran adalah skala ordinal dibagi dalam 2 kategori, yaitu: 1. Tidak memenuhi syarat, apabila 4 meter persegi penghuni 2. Memenuhi syarat, apabila ≥ 4 meter persegi penghuni. Cara ukur, alat ukur, skala ukur, dan hasil ukur variabel penelitian dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2. Cara Ukur, Alat Ukur, Skala Ukur, dan Hasil Ukur Variabel Penelitian Variabel Cara Ukur Alat Ukur Skala Ukur Hasil Ukur Variabel Independen Kebersihan kulit Kebersihan tangan Kebersihan kaki Kebersihan pakaian Kebersihan handuk Ketersediaan air bersih Kebersihan tempat tidur Kebersihan kamar tidur Keberadaan hewan Pencahayaan rumah Kelembaban Ventilasi Kepadatan penghuni kamar Variabel Dependen Kejadian skabies Wawancara Wawancara Wawancara Wawancara Wawancara wawancara Wawancara Wawancara Wawancara Observasi Observasi Observasi Observasi dan Wawancara Observasi Dan wawancara Kuesioner Kuesioner Kuesioner Kuesioner Kuesioner Kuesioner Kuesioner Kuesioner Kuesioner Checklist Checklist Checklist Checklist dan Kuesioner SP2TP Lubuk Pakam dan RMRJ Rumah Sakit Grand Medistra Lubuk Pakam 1. Tidak baik total skor 0-5 0-5 2. Baik total skor 6-10 1. Tidak baik total skor 0-5 2. Baik total skor 6-10 1. Tidak baik total skor 0-5 2. Baik total skor 6-10 1. Tidak baik total skor 0-5 2. Baik total skor 6-10 1. Tidak baik total skor 0-5 2. Baik total skor 6-10 1. Tidak baik total skor 0-5 2. Baik total skor 6-10 1. Tidak baik total skor 0-5 2. Baik total skor 6-10 1. Tidak baik total skor 0-5 2. Baik total skor 6-10 1. Ada 1 2. Tidak ada 0 1. Memenuhi syarat ≥ 60 lux 2. Tidak memenuhi syarat 60 lux 1. Memenuhi syarat 40-70 2. Tidak memenuhi syarat 40 atau 70 1. Memenuhi syarat ≥ 10 luas lantai 2. Tidak memenuhi syarat 10 luas lantai 1. Memenuhi syarat 4 m 2 2. Tidak memenuhi syarat 4 m untuk 1 orang penghuni 2 untuk 1 orang penghuni 1. Pernah menderita Kasus 2. Tidak pernah menderita Kontrol Universitas Sumatera Utara 3.7. Metode Analisis Data 3.7.1. Analisis Univariat Analisis univariat adalah analisis variabel independen dan dependen dalam bentuk distribusi frekuensi dan dihitung persentasenya dan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi.

3.7.2. Analisis bivariat

Analisis bivariat adalah analisis untuk melihat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen dengan menggunakan uji chi-square pada tingkat derajat kepercayaan 95 yaitu α = 0,05 dengan ketentuan bila nilai p0,05 maka ada pengaruh yang bermakna antara kedua variabel tersebut Sastroasmoro, 2008. Selain itu digunakan juga perhitungan Odds ratio OR yang digunakan untuk mengetahui besar risiko antara variabel independen dengan variabel dependen. Hasil interpretasi nilai OR adalah Sastroasmoro, 2008: a Bila OR = 1, artinya variabel independen bukan faktor risiko. b Bila OR 1, artinya variabel independen sebagai faktor risiko. c Bila OR 1, artinya variabel independen sebagai faktor protektif. 3.7.3. Analisis Multivariat Analisis multivariat digunakan untuk melihat pengaruh antara variabel kejadian skabies dengan seluruh variabel yang diteliti yaitu seluruh variabel independen sehingga diketahui variabel mana yang paling dominan berpengaruh terhadap kejadian skabies dengan menggunakan uji regresi logistik berganda. Adapun tahapan proses analisis multivariat sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Hubungan Kepadatan Lalat, Personal Hygiene dan Sanitasi Dasar dengan Kejadian Diare pada Balita di Lingkungan I Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan Tahun 2015

15 135 159

Tinjauan Sanitasi Lingkungan Pada Sekolah-Sekolah Dasar Di Kecamatan batang Kuis Kabupaten Deli Serdang Tahun 2000

0 35 61

Pengaruh Sanitasi Lingkungan dan Personal Hygiene terhadap Kejadian Penyakit Skabies pada Warga Binaan Pemasyarakatan yang Berobat Ke Klinik di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Medan

10 99 155

Pengaruh Sanitasi Lingkungan, Personal Hygiene Dan Karakteristik Anak Terhadap Infeksi Kecacingan Pada Murid Sekolah Dasar Di Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe

6 48 123

PENGARUH KEGIATAN POS PELAYANAN TERPADU LANSIA TERHADAP KESEHATAN LANSIA DI KELURAHAN LUBUK PAKAM PEKAN KECAMATAN LUBUK PAKAM KABUPATEN DELI SERDANG.

0 5 29

HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN SKABIES DI PONDOK PESANTREN AS-SALAM Hubungan Personal Hygiene Dengan Kejadian Skabies Di Pondok Pesantren As-Salam Surakarta 2013.

0 1 14

personal hygiene dan sanitasi lingkungan

2 4 33

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Skabies 2.1.1. Pengertian Skabies - Pengaruh Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan terhadap Kejadian Skabies pada Anak Usia Sekolah di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

0 1 27

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan terhadap Kejadian Skabies pada Anak Usia Sekolah di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

0 0 8

Pengaruh Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan terhadap Kejadian Skabies pada Anak Usia Sekolah di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

0 0 80