timbulnya sejumlah masalah sanitasi lingkungan yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit skabies.
Beberapa bagian sanitasi lingkungan yang mempengaruhi kejadian skabies adalah sebagai berikut:
2.3.1. Ketersediaan Air Bersih
Air merupakan suatu sarana untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, namun di samping itu air merupakan salah satu media dari berbagai
macam penularan penyakit Slamet, 2009. Menurut Notoatmodjo 2003, penyediaan air bersih harus memenuhi persyaratan yaitu :
1 Syarat fisik : persyaratan fisik untuk air bersih yang sehat adalah bening, tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau.
2 Syarat bakteriologis : air merupakan keperluan yang sehat yang harus bebas dari segala bakteri, terutama bakteri patogen.
3 Syarat kimia : air bersih yang sehat harus mengandung zat-zat tertentu dalam jumlah yang tertentu pula. Kekurangan atau kelebihan salah satu zat kimia di
dalam air, akan menyebabkan gangguan fisiologis pada manusia. Selain syarat kualitas air, syarat kontinuitas air merupakan hal yang sangat
penting dalam pencegahan penyakit skabies. Kurang tersedianya air bersih untuk
menjaga kebersihan diri, dapat menimbulkan berbagai penyakit kulit seperti skabies. Hai ini terjadi karena kebersihan tubuh dan lingkungan yang tidak terjaga karena
tidak tersedianya air bersih sehingga dapat menimbulkan penyakit skabies serta mempunyai kesempatan untuk berkembang dan menyebabkan penularan terhadap
Universitas Sumatera Utara
anggota keluarga yang lainnya. Berdasarkan Permenkes No. 829MenkesSK VII1999 kuantitas air yang harus tersedia adalah 60 literhariorang. Dengan jumlah
tersebut dapat mencegah kejadian skabies, karena skabies merupakan water based disease, yaitu penularan penyakit yang berkaitan erat dengan penggunaan air untuk
kebersihan diri dan alat-alat.
2.3.2. Kebersihan Tempat Tidur
Salah satu penyebab skabies adalah tempat tidur yang tidak bersih, yaitu kasur, bantal, sprei, sarung bantal, dan selimut. Tungau Sarcoptes scabiei dapat hidup
pada kasur dan bantal yang tidak dijemur teratur sekali seminggu, serta linen yang kotor yang digunakan.
2.3.3. Kebersihan Kamar Tidur
Kamar tidur merupakan tempat yang relatif kecil dan menjadi tempat tinggal manusia secara intens, maka harus dijaga agar dalam keadaan bersih. Sebaiknya
jendela kamar tidur dibuka setiap pagi agar terjadi sirkulasi udara dan menjaga kelembaban udara agar kuman tidak dapat berkembangbiak. Kamar tidur sebaiknya
dibersihkan setiap hari agar debu maupun kotoran tidak tinggal di dalam kamar sehingga mencegah berkembangnya kuman penyebab skabies di dalam kamar tidur.
2.3.4. Keberadaan Hewan Peliharaan