Analisis bivariat Metode Analisis Data 1.

3.7. Metode Analisis Data 3.7.1. Analisis Univariat Analisis univariat adalah analisis variabel independen dan dependen dalam bentuk distribusi frekuensi dan dihitung persentasenya dan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi.

3.7.2. Analisis bivariat

Analisis bivariat adalah analisis untuk melihat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen dengan menggunakan uji chi-square pada tingkat derajat kepercayaan 95 yaitu α = 0,05 dengan ketentuan bila nilai p0,05 maka ada pengaruh yang bermakna antara kedua variabel tersebut Sastroasmoro, 2008. Selain itu digunakan juga perhitungan Odds ratio OR yang digunakan untuk mengetahui besar risiko antara variabel independen dengan variabel dependen. Hasil interpretasi nilai OR adalah Sastroasmoro, 2008: a Bila OR = 1, artinya variabel independen bukan faktor risiko. b Bila OR 1, artinya variabel independen sebagai faktor risiko. c Bila OR 1, artinya variabel independen sebagai faktor protektif. 3.7.3. Analisis Multivariat Analisis multivariat digunakan untuk melihat pengaruh antara variabel kejadian skabies dengan seluruh variabel yang diteliti yaitu seluruh variabel independen sehingga diketahui variabel mana yang paling dominan berpengaruh terhadap kejadian skabies dengan menggunakan uji regresi logistik berganda. Adapun tahapan proses analisis multivariat sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a Memasukkan variabel kandidat dalam proses analisis multivariat regresi logistik berganda dengan cara memilih variabel independen yang memiliki nilai p0,25. b Melakukan analisis semua variabel independen yang masuk dalam pemodelan dengan cara mengeluarkan variabel independen yang memiliki nilai p ≥ 0,05 sehingga didapatkan model awal dengan variabel faktor penentu yang memiliki nilai p0,05. c Hasil uji multivariat yang mempunyai nilai p0,05 merupakan model akhir dari penentu faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian skabies di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang. Model yang diasumsikan dari regresi logistik berganda untuk probabilitas kejadian suatu penyakit dengan menggunakan rumus: 1 P = 1 + e – α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 +........ β n X n Dimana: α β = Koefisisen regresi = Konstanta X 1,2…n e = Bilangan natural 2,71828 = Variabel independen

3.7.4. Population Attribute Risk PAR

Dokumen yang terkait

Hubungan Kepadatan Lalat, Personal Hygiene dan Sanitasi Dasar dengan Kejadian Diare pada Balita di Lingkungan I Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan Tahun 2015

15 135 159

Tinjauan Sanitasi Lingkungan Pada Sekolah-Sekolah Dasar Di Kecamatan batang Kuis Kabupaten Deli Serdang Tahun 2000

0 35 61

Pengaruh Sanitasi Lingkungan dan Personal Hygiene terhadap Kejadian Penyakit Skabies pada Warga Binaan Pemasyarakatan yang Berobat Ke Klinik di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Medan

10 99 155

Pengaruh Sanitasi Lingkungan, Personal Hygiene Dan Karakteristik Anak Terhadap Infeksi Kecacingan Pada Murid Sekolah Dasar Di Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe

6 48 123

PENGARUH KEGIATAN POS PELAYANAN TERPADU LANSIA TERHADAP KESEHATAN LANSIA DI KELURAHAN LUBUK PAKAM PEKAN KECAMATAN LUBUK PAKAM KABUPATEN DELI SERDANG.

0 5 29

HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN SKABIES DI PONDOK PESANTREN AS-SALAM Hubungan Personal Hygiene Dengan Kejadian Skabies Di Pondok Pesantren As-Salam Surakarta 2013.

0 1 14

personal hygiene dan sanitasi lingkungan

2 4 33

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Skabies 2.1.1. Pengertian Skabies - Pengaruh Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan terhadap Kejadian Skabies pada Anak Usia Sekolah di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

0 1 27

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan terhadap Kejadian Skabies pada Anak Usia Sekolah di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

0 0 8

Pengaruh Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan terhadap Kejadian Skabies pada Anak Usia Sekolah di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

0 0 80